Mengintip Cuti Ayah Berbayar di Luar Negeri

Mengintip Cuti Ayah Berbayar di Luar Negeri

Mengintip Cuti Ayah Berbayar di Luar Negeri

Bagaimana dengan Cuti Ayah di Eropa?

Belen Wilson baru-baru ini membagikan ingatannya menyoal cuti ayah yang diperoleh suaminya dalam cuitannya di media sosial. Pada 2007 lahir anak pertamanya melalui operasi caesar, suaminya memperoleh cuti selama dua minggu. Meski demikian, Belen merasa itu jauh dari ideal.

“Aku disarankan oleh dokter untuk tidak mengemudi (mobil) selama enam minggu, tidak membungkuk untuk memandikan bayi. Sehingga suamiku mengambil tugas itu serta hal lainnya yang bisa dia lakukan untuk membantu saya mengurus bayi dan rumah tangga. Jadi, kupikir dua minggu terlalu singkat, apalagi jika menjalani operasi caesar,” kata Belen, yang tinggal di Inggris, kepada detikX.

Sejak 2007, cuti ayah selama dua minggu cukup lumrah diberikan oleh perusahaan di Inggris. Sebab, regulasi dari pemerintah mengatur mengenai cuti ayah berbayar selama dua minggu dengan beberapa syarat yang ditentukan.

Ternyata, hingga 2024 kini, tak ada banyak perubahan menyoal lama cuti ayah di Inggris. Pemerintah Inggris memang menaikkan upah yang mereka bayarkan kepada karyawan yang mengambil cuti ayah setelah 6 April 2024, tapi lama waktu yang diperoleh masih dua minggu saja.

Sebelum 6 April, cuti ayah dibayarkan maksimal 172,48 pound sterling per minggunya atau sekitar Rp 3,4 juta. Setelah 6 April, terdapat kenaikan upah yang dibayarkan menjadi 185,03 pound sterling per minggu atau sekitar Rp 3,7 juta.

Mengutip BBC News, seorang ayah di Inggris, Sean Craig, dan istrinya, Bethany Lee, memutuskan tidak mengambil cuti ayah berbayar di Inggris selama dua minggu. Jika mengambil cuti ayah, Sean tidak akan memperoleh bayaran penuh seperti jika ia bekerja pada hari normal. Ia mengantisipasinya dengan mengambil cuti tahunan, sehingga upah mingguan yang diperolehnya merupakan upah normal.

“(Gaji saat cuti ayah) itu bahkan bukan gaji dua shift saya dalam seminggu,” kata Sean. “Saya tidak akan mampu membayar sewa tempat tinggal saya (dengan gaji sebesar itu),” lanjutnya.

Lebih beruntung dari Sean, Tom Mills bekerja di bank online Inggris, perusahaannya memberikan hak cuti ayah yang melampaui peraturan pemerintah Inggris. Tom Mills diberi cuti kerja selama 13 minggu dengan gaji penuh.

“Ini memberi saya kesempatan untuk menjadi ayah yang lebih baik,” kata Tom.

Uni Eropa menetapkan undang-undang cuti minimal 14 minggu bagi ibu dan, sejak 2022, dua minggu bagi ayah. Pada 1990-an, Norwegia menjadi negara pertama yang memberikan empat minggu cuti berbayar kepada ayah, disusul Swedia dua tahun kemudian. Setelah itu, setiap negara Uni Eropa mulai melakukan hal yang sama dengan durasi cuti ayah yang berbeda-beda.

Idrtimes

Recommended
Jakarta, Tekno – Tidak hanya sekadar untuk mengakses media sosial,…