Internalisasi Nilai Perusahaan pada Implementasi ESG di Tambang Emas Martabe

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Internalisasi Nilai Perusahaan pada Implementasi ESG di Tambang Emas Martabe

Kontributor SUMUT : Achmad Zaky

JurnalPost.com – Saat ini memanasnya situasi konflik di Timur Tengah selain mengancam stabilitas dunia, juga memberikan dampak pada sektor perdagangan, terutama komoditi tambang yang bersumber dari energi fosil. Sementara itu, kerusakan lingkungan secara nyata telah menghadirkan fenomena pemanasan global menyebabkan kenaikan suhu serta cuaca ekstrem.

Di tengah kekacauan ini, penting bagi bisnis atau perusahaan berkomitmen pada penerapan standar ESG (Environmental, Social, and Governance) agar tidak hanya berfokus pada mencapai target keuntungan bisnis tetapi juga memperhatikan pelestarian lingkungan dengan melakukan pengoperasian bisnis secara bertanggungjawab.

Presiden Jokowi menegaskan pentingnya komitmen pada ESG dalam setiap aspek bisnis. Dalam pernyataannya, beliau menekankan bahwa bisnis yang berkelanjutan tidak hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga memperhatikan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.

“Indonesia harus menjadi pemimpin dalam mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab. Indonesia berkomitmen bertumbuh menjadi negara makmur dan sejahtera, yang untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia akan terus bekerja keras dalam mencapai nol emisi karbon sebelum tahun 2060, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia” sambutan Presiden Jokowi pada forum World Climate Action Summit (WCAS) COP 28 di Dubai akhir tahun lalu.

Kewajiban Bisnis Pertambangan Menerapkan Standar ESG

Inisiatif global pada agenda transisi energi dan pelestarian lingkungan mendorong pelaku industri pertambangan untuk menerapkan tata kelola operasional bisnisnya memenuhi standar praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang baik ke dalam bisnis mereka.

Perusahaan pertambangan diharapkan berperan dalam dekarbonisasi dan perlindungan keberagaman hayati, selain memastikan pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat di lingkar tambang. Pemerintah terus melakukan supervisi terkait penerapan ESG khususnya sektor pertambangan,

Kementerian ESDM menjalankan tupoksinya melalui Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) yang memberikan penilaian terhadap penerapan standar sustainable mining bekerjasama dengan verifikator independent, guna memastikan prinsip Transparansi Industri Ekstaktif (EITI) dijalankan oleh pengelola Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia.

Tahun 2023, Kementerian ESDM memberikan penghargaan Good Mining Practice Award kepada PT Agincourt Resources (PTAR) untuk kategori Principal Recognition for Environmental Management in Mineral and Coal Mining, Principal Recognition for Standardization and Service Endeavors in Mineral and Coal Mining, dan Aditama Recognition for Technical Management in Mineral and Coal Mining. Perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan tersebut dinilai telah berkomitmen terhadap tanggung jawab moral menerapkan prinsip ESG secara efektif, inovatif, dan berkelanjutan.

Di tahun yang sama, PT Agincourt Resources juga mendapat apresiasi sebagai juara pertama ASEAN Mineral Awards (AMA) untuk kategori Mineral Processing, yang mana penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan pertambangan dan pengelolaan mineral di Asia Tenggara.

Deputy General Manager Oprations PTAR, Wira, Dharma Putra, menyampaikan bahwa prestasi tersebut menegaskan komitmen PTAR terhadap keunggulan operasional, tanggung jawab lingkungan, dan standar tinggi praktik pertambangan yang terus didukung oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Penghargaan ini adalah hasil dari upaya konsisten kami dalam melaksanakan praktik terbaik penambangan dan pengolahan mineral, memastikan ekstraksi dan produksi emas yang efisien serta meminimalkan dampak lingkungan melalui inovasi-inovasi yang kami ciptakan” ujar Wira di Phnom Penh, Kamboja.

Internalisasi Nilai Perusahaan pada Implementasi ESG di Tambang Emas Martabe
PT. Agincourt Resource Juara Pertama ASEAN Mineral Awards. Foto: Dokumentasi PTAR

Integrasi ESG pada Bisnis Tambang Berkelanjutan

Selanjutnya, PT Agincourt Resources juga mendapatkan peringkat Gold pada ajang skala internasioanl Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023 atas penilaian laporan tahunan berkelanjutan yang disajikan oleh PTAR. Penilaian tersebut dilakukan melibatkan juri dan tim assessor bersertifikasi CSRS (Certified Sustanability Reporting Specialist).

Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, menyampaikan bahwa perusahaannya menjunjung tinggi keterbukaan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan. “Laporan keberlanjutan memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya, dan memajukan keadilan sosial. Hal ini juga berfungsi sebagai roadmap untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain” terangnya.

Pada forum Good Corporate Governance (GCG) International Conference on ESG, yang dilaksanakan pada Februari 2024 lalu, Direktur Eksekutif World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) Asia Pacific, Joe Phelan, menekankan bahwa saat ini sustainability menjadi kewajiban bagi seluruh pelaku bisnis di dunia. “Kemampuan sebuah perusahaan untuk menampilkan performa keberlanjutan perlu selaras dari top hingga bottom management. Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki hati untuk bergerak mewujudkan sustainability” ujarnya.

Integrasi ESG pada perusahaan bukan sekedar tanggungjawab moral tetapi juga harus menjadi keputusan strategis dalam tata kelola bisnis. Keseriusan dalam menyediakan laporan berkelanjutan selain dapat meningkatkan reputasi perusahaan, saat ini menjadi faktor krusial untuk mendapatkan akses modal dari investor. Memahami hal tersebut, Dewan Komisaris, Direksi dan segenap karyawan PTAR berkomitmen untuk mengimplemtasikan prinsip dan praktik ESG di setiap aktivitas operasional melalui program internalisasi nilai inti perusahaan GREAT (Growth, Respect, Excellent, Action, Transparency).

Tamasya Award 2023
PT Agricount Resources Raih Penghargaan Tamasya Award 2023 dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM. Foto: Dokumentasi PTAR.

Dampak Ekosistem Bisnis Berkelanjutan Agincourt Resources

Menerapkan good mining practice yang mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827K/30/MEM/2018, PT Agincourt Resources mendapatkan penghargaan kecelakaan nihil dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi atas performa keselamatan tidak ada kejadian fatality maupun lost time injury (LTI) tahun 2023. PTAR berhasil mendapatkan ISO 45001 dari United Kingdom Acreditation Services untuk pemenuhan standar keselamatan dan kesehatan kerja.

Apresiasi juga diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan sosial ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Agincourt Resources. PTAR sendiri telah memperkerjakan lebih dari 3.000 karyawan bersama mitra kerjanya, yang mana 70% lebih dari karyawan tersebut merupakan penduduk lokal, prinsip kesetaraan gender juga telah dijunjung tinggi dengan komposisi saat ini 22,5% karyawannya adalah perempuan.

PTAR mendapat predikat Emas untuk Instalasi SER pengontrolan energi, juga untuk inovasi rendah karbon dari Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. Untuk mendukung pemerintah Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca, PTAR telah melakukan penanaman 73.815 bibit pohon di area reklamasi dan 38.306 bibit pohon di luar area Tambang Emas Martabe yang berpotensi menyerap lebih dari 22.453 ton CO2e.

Selain itu, UNDIP juga menganugerahi PTAR predikat Perak untuk kategori pengemposan sampah domestik, predikat Silver untuk pengayaan meranti tembaga dengan Metode Nursery di Tambang Emas Martabe pada Eco-tech Pioneer Sustainablity Awards (EPSA) 2023. “Apresiasi dari dunia akademisi ini menjadi satu kebanggaan tersendiri dan tentu akan mendorong kami untuk semakin berinovasi dalam bidang lingkung” ungkap Noviandri, Direktur sekaligus Chief Financial Officer PTAR saat menerima penghargaan EPSA 2023.

Tidak hanya itu, seperti yang tercatat pada Laporan Tahunan 2023, untuk pertama kalinya PTAR juga berhasil meraih PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. PTAR menginisiasi aksi pelestarian lingkungan di wilayah Batangtoru. Upaya konservasi lingkungan dan reduksi emisi karbon dilakukan PTAR dengan menanam 30.000 bibit mangrove di wilayah pesisir Tapanuli Tengah seluas 10 Hektar, juga pemberian 875 bibit tanaman untuk Program Kampung Iklim desa binaan Dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Selatan.

Kepedulian terhadap flora dan fauna lokal dilakukan PTAR dengan perlindungan terhadap Orangutan di Kawasan hutan Batangtoru, pengembangbiakan ribuan benih ikan jurung dan ikan mas di sungai Desa Sitinjak dan Desa Sumuran, serta pelatihan budidaya ikan tawar bagi anggota kelompok BUMDes Maju Jaya,

Selain menyelenggarakan Biodiversity Workshop, PTAR juga menginisiasi pelatihan penanganan dan penyelamatan satwa liar bagi para karyawan PTAR bekerjasama dengan Yayasan Scorpion Indonesia. Inisiatif tersebut merupakan aksi nyata PTAR terhadap dekarbonisasi, pelestarian lingkungan, dan perlindungan keanekaragaman hayati yang dilakukan pada lingkup internal perusahaan serta lingkungan sekitar operasional perusahaan.

PT Agincourt Resources Bersama Masyarakat Melakukan Pelestarian Sungai. Foto: Dokumentasi PTAR

Untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan karyawannya, PTAR telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Tapanulis Selatan perihal pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di area Tambang Martabe.

Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) setempat dilakukan dengan memfasilitasi vokasi penangkaran benih padi bersertifikat di Kecamatan Batangtoru. Sejak tahun 2017, PTAR memberian Beasiswa Martabe Berprestasi untuk setiap tingkat pendidikan, mulai SD sampai Universitas, kepada 1.634 siswa yang berasal dari keluarga prasejahtera di Tapanuli Selatan. Tahun lalu, PTAR juga mendapatkan Rekor Muri untuk donasi buku terbanyak kepada siswa PAUD.

Peningkatan Kesehatan masyarakat dilakukan PTAR melalui program Tambang Menyejahterakan Masyarakat (Tamasya) terkait penanganan stunting di Puskesmas Batangtoru dan Puskesmas Muara Batangtoru, selain juga memfasilitasi operasi mata katarak secara gratis khususnya kepada masyarakat Tapanuli serta memperluas jangkauan layanan Kesehatan Dokter Spesialis Masuk Desa di Kecamatan Angkola Selatan.

Mata Bebas Katarak
Program Mata Bebas Katarak PT Agincourt Resources. Foto: Dokumentasi PTAR

Penyediaan beasiswa dan fasilitas pendidikan serta layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat sebelumnya merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang saat ini menjadi kesatuan dalam pengaplikasian prinsip ESG pada perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat lokal berkelanjutan. Atas program-program PPM tersebut, PTAR mendapatkan penghargaan Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) 2023 dan TrenAsia ESG Award 2023.

“Tidak sekedar pengakuan, penghargaan-penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus mengaplikasikan semangat berkelanjutan yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan. Kami juga berharap penghargaan ini dapat menginspirasi dan memicu perusahaan tambang mineral lainnya untuk mengadopsi praktik ESG, pengelolaan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat dengan sebaik mungkin.” Kata Presiden Direktur PTAR saat penerimaan penghargaan didampingi Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah.

Proyeksi Keberlanjutan Tambang Emas Martabe

Konsistensi implementasi ESG pada PTAR kedepannya diharapkan terus memberikan hasil positif bagi seluruh stakeholder, termasuk pemangku kepentingan lokal di area tambang. Kepatuhan terhadap regulasi, tersedianya transparansi dan akuntabilitas pada laporan keuangan, serta dukungan tata kelola perusahaan yang aktif oleh para pemimpinnya akan menjadikan PTAR sebagai perusahaan tambang emas berkelas dunia yang berkelanjutan.

Informasi dari Laporan Tahunan 2023, PT Agincourt Resources berhasil mencatat total penambangan sebesar 11,7 ton dan menggiling 6,59 juta ton bijih yang menghasilkan laba besih sebesar USD93,8 juta. PTAR berhasil membagikan deviden sebesar USD151,6juta kepada para pemegang sahan dan berkontribusi pada pajak negara senilai USD80,1juta. PTAR memiliki perkiraan cadangan bijih yang mengandung 3,7 juta ounce emas dan 33 juta ounce perak sampai tahun 2033.

Menurut Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury, ke depannya industri pertambangan Indonesia mempunyai potensi besar pada ekonomi hijau. “Kami melihat carbon capture dan carbon storage dapat mendorong circular economy di perusahaan pertambangan Indonesia” ujarnya.

The post Internalisasi Nilai Perusahaan pada Implementasi ESG di Tambang Emas Martabe appeared first on JurnalPost.

SOURCE

Recommended
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul…