Mahasiswa Exchange UMM Asal Bengkulu: Memaknai Kebhinekaan Pada Modul Nusantara

JurnalPost.com – Mahasiswa sebagai generasi of change bukan hal lumrah lagi jika mendengar kata “kebhinekaan” yang merupakan ciri khas yang melekat pada bangsa Indonesia , yang tidak dapat dipisahkan dari keindahan indoensia yang penuh warna. Dengan jumlah penduduk indoensia sekitar 270 juta jiwa. terbentang dari sabang sampai Merauke dengan beragam latar belakang mulai dari adat ,suku juga kebudayaan. Baik itu daerah pegunungan, dataran rendah, pesisir, pedesaan hingga perkotaaan.

Namun perbedaan tersebut menjadi keindahan dalam program pertukaran mahasiswa merdeka dalam negeri yang merupakan program dari kementrian Pendidikan , kebudayaan ,riset dan teknologi yang memberikan pengalaman selama 1 (satu) semester bagi mahasiswa penerus bangsa untuk mendapatkan pengalaman belajar antar pulau di perguruan tinggi terbaik di seluruh Indonesia.

program pertukaran mahasiwa batc 2 (PMM2) ini bukan hanya menjadi pengalaman belajar akademis di kampus yang memahami materi dari para dosen namun, mahasiswa juga diajak mempelajari lebih banyak lagi tentang indoensia melalui modul nusantara yang merupakan mata kuliah wajib dengan konversi 4 sks. Dengan mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka. Mahasiswa dapat merasakan bagaimana hidup pada daerah berbeda, diluar pulau kampus asalanya.

Berdasarkan data dari kemendikbudristek Pada program pertukaran mahasiswa merdeka inbond Universitas Muhammadiyah Malang dengan kuota yang dibuka sebanyak 88 mahasiswa dari kuota tersebut yang lolos hanya 47 mahasiswa terbaik dari seluruh perwakilan perguruan tinggi di indonesia. Yang tentunya melewati banyak proses sebelum lolos bermula dari penyeleksian ketat dalam persyaratan berkas dari awal hingga tahap akhir proses asesmen kebangsaan.

Dari 47 mahasiswa terbaik ,Yandika Akbarsidik yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu “ Bahwa program pada PMM2 ini saya mengikuti perkuliahan di kampus putih UMM sejak (12/9/22) ,dengan mengambil mata kuliah di 6 jurusan yang berbeda antara lain: komunikasi politik (prodi ilkom),produksi benih(prodi agroteknologi),supllay chain management (prodi teknik industri),audit sektor publik dan metode penelitian akuntansi(prodi akuntansi),serta kewirausahaan berbasis teknologi(prodi teknik informatika).

Dengan mata kuliah yang berbeda pada 6 jurusan sejalan dengan penyampaian arahan dari kemendikbudristek pada saat pembekalan bagi mahaisiswa(11/5/22) yang menganalogikan agar mahasiswa tidak hanya mempelajari satu gaya renang saja tapi harus mempelajari banyak gaya agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman”ujarnya mahasiswa pertukaran asal bengkulu.

Modul nusantara : kebhinekaan sebagai bentuk citra bangsa

Modul nusantara sebagai media mahasiswa dalam mengenal budaya baru, tradisi adat dan kebiasaan yang berbeda,yang mungkin belum pernah ditemui di dearah kampus asal mahasiswa. Budaya masyarakat yang ramah dengan mahasiwa pendatang menjadi pengalaman baik dengan menyapa dengan senyuman, ucapaka”engeh” mengisyaratkan keramahan masyrakat. Tidak hanya itu “culture shock “ juga terasa pada saat pertama kali mencicipi rawon yang merupakan kuliner khas malang daging yang dicampur nasi dengan kuah hitam kaya akan racikan bumbu ,di warung makan bukde disekitar rusunawa. Harga yang sangat terjangkau makan rawon satu porsi hanya 8 ribu rupiah yang cukup jauh bebeda dengan daerah saya di bengkulu yang berkisar dua kali lipat dari harga yang tersebut.

Selain itu mahasiswa juga diajak dalam berpikir kritis untuk menganalisa masalah, perbedaan dan permainan yang mengasah ketangkasan. Dalam kegiatan “refleksi diri” masalah yang ditekankan pada modul nusantara bertuju pada “cyber bullying” biasa juga disebut perundungan yang trend saat ini pada media sosial. pembahasan dengan tema tersebut bukan tanpa alasan melainkan banyak terjadi saat ini . baik secara mental yang membuat korban menjadi malu, merasa bodoh bahkan yang lebih buruk lagi berakibat bunuh diri. Oleh karena itu, refleksi yang mengusut cyber bullying selalu dibahas untuk memahami bahayanya dari efek perundungan tersebut. Maka dari itu haruslah sebagai mahasiswa menghargai perbedaan dan bersama-sama dalam pencegahan perundungan.

Mengunjungi Tempat Wisata Alam Dan Sejarah

Modul nusantara tidak hanya mempelajari tentang refleksi diri saja , tapi juga mengunjungi berbagai tempat wisata edukasi ,beberapa tempat yang telah kamu kunjungi mulai dari kelenteng tertua dikota malang kelenteng eng an kiog, mengunjungi wiata bromo yang mempelajari adat suku tengger yang merupakan masyarakat sekitar kawasan gunung bromo , museum panji tempat bersejarah tantang kehidupan dan peninggalan panji dari berbagai jenis wayang , topeng bahkan prasasti dalam bentuk tulisan jawa kuno dan arab. Terakhir kunjungan wisata pada jawa timur park 1, yang banyak terdapat tempat bermain dan pos edukasi mulai dari edukasi pemilu, edukasi membatik ecoprint, edukasi film 3D.

Program pertukaran mahasiswa merdeka melalui modul nusantara pada setiap minggunya dengan mengenakan almumater yang bercorak warna-warni dari perwakilan mahasiswa terbaik di seluruh indoensia. Dalam kegiatan refleksi ,kebhinekaan dan kunjungan wisata edukasi menambah kesan indahnya perbedaan yang ada pada pertukaran mahasiswa merdeka dari wujud kebhinekaan sebagai citra bangsa.

Oleh: Yandika Akbarsidik, mahasiswa universitas muhammadiyah bengkulu
Mahasiswa pertukaran di universitas muhammadiyah malang
Pegiat komunitas lingkungan Ld Forcers

The post Mahasiswa Exchange UMM Asal Bengkulu: Memaknai Kebhinekaan Pada Modul Nusantara appeared first on JurnalPost.