Categories: Berita

Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel, Serukan Peningkatan Peran PBB

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel, Serukan Peningkatan Peran PBB

GAZA, JURNALPOST — Inisiatif bersama Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza memicu reaksi keras dari warga Gaza, yang mengatakan rencana tersebut merendahkan martabat mereka dan mengesampingkan jalur bantuan internasional yang sudah ada.

Warga Palestina yang mengungsi akibat konflik berbulan-bulan menyuarakan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap upaya tersebut, menuduh Washington dan Tel Aviv memolitisasi pengiriman bantuan di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah.

“Sejak kami dipaksa mengungsi ke selatan pada awal perang, kami mengalami kelaparan, kekurangan, dan ketakutan,” kata Mohammed al-Ajrami, seorang pengungsi di Gaza City. “Orang-orang di sini tidak percaya pada inisiatif apa pun yang melibatkan pihak-pihak yang sama yang mereka anggap bertanggung jawab atas penderitaan mereka.”

“Yang kami inginkan adalah bantuan yang menjaga martabat kami,” katanya kepada Xinhua. “Lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperlakukan kami dengan penuh rasa kemanusiaan. Kami tidak ingin bantuan bersyarat yang terkait dengan pengawasan politik atau militer.”

Hal senada juga disampaikan oleh Salah al-Ja’farawi, yang juga berasal dari Gaza City. “Setelah 18 tahun blokade dan lebih dari 19 bulan perang, masyarakat tidak akan menerima bantuan yang mengorbankan martabat mereka,” katanya. “Bantuan darurat adalah satu hal, tetapi jika rencana jangka panjangnya adalah mengikis hak-hak kami, maka bantuan itu tidak akan kami terima.”

Rencana bantuan tersebut, yang diumumkan pekan ini oleh Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee, bertujuan untuk menyediakan makanan bagi kurang lebih 1,2 juta orang, sekitar 60 persen dari populasi Gaza, melalui empat pusat distribusi di dalam daerah kantong tersebut. Operasi ini akan dikelola oleh badan swasta yang baru didirikan, Gaza Humanitarian Foundation, dan dijamin oleh kontraktor AS, dengan militer Israel yang menjaga keamanannya.

Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Yerusalem pada Jumat (9/5), Huckabee mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah Hamas mengalihkan bantuan, menegaskan klaim Israel yang telah berlangsung lama bahwa kelompok itu mengeksploitasi pasokan kemanusiaan.

Namun di Gaza, banyak pihak yang melihat rencana tersebut sebagai perpanjangan pengendalian asing. Rami al-Najjar, seorang pekerja kemanusiaan setempat, mengatakan bantuan itu harus disalurkan melalui jalur-jalur yang netral.

“Orang-orang memercayai organisasi internasional untuk mendistribusikan bantuan secara profesional, tanpa agenda politik,” katanya.

“Memasukkan aktor militer ke dalam proses ini akan mengirim pesan yang salah.”

Warga Palestina menerima makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Gaza City pada 9 Mei 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya telah berulang kali memperingatkan agar bantuan tidak dipolitisasi dan menegaskan bahwa, di bawah mekanisme yang ada, sebagian besar pasokan telah menjangkau warga sipil meski dengan adanya tantangan logistik.

Dalam beberapa bulan terakhir, situasi di Gaza memburuk secara tajam. Pada Maret, Israel memperketat blokadenya, membatasi pengiriman makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Lembaga-lembaga bantuan melaporkan memburuknya kerawanan pangan, dengan meningkatnya angka malanutrisi, terutama di kalangan perempuan dan anak-anak.

Hussam al-Dajani, seorang analis politik yang berbasis di Gaza, mengatakan rencana gabungan AS-Israel tampaknya lebih didorong oleh pertimbangan strategis alih-alih pertimbangan kemanusiaan.

“Inisiatif ini tampaknya bukan tentang menyelamatkan nyawa dan lebih tentang mengurangi pengaruh Hamas,” katanya. “Secara lokal, hal ini dipandang bukan sebagai penyelamat kemanusiaan, tetapi sebagai bentuk kontrol baru.”

Dia memperingatkan bahwa menggunakan kontraktor swasta dan tentara asing dalam pengiriman bantuan berisiko semakin mengasingkan penduduk.

“Rakyat Palestina melihat ini sebagai upaya untuk menciptakan ketergantungan dan memaksakan kepatuhan. Bantuan seharusnya tidak menjadi alat pemaksaan,” katanya.

Dajani mendesak PBB untuk memimpin. “PBB memiliki mandat dan kepercayaan untuk memberikan bantuan yang tidak memihak. Rakyat di sini menyerukan tanggapan internasional yang bebas dari campur tangan politik.” (Xinhua)

The post Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel, Serukan Peningkatan Peran PBB appeared first on JurnalPost.

SOURCE

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Mall Pasar Atom: Gabungan Konsep Pasar Dan Mall

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Mall Pasar Atom: Gabungan Konsep…

4 jam ago

Wisata Perkotaan Surabaya: Royal Plaza, Mall Sejuta Umat

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Wisata Perkotaan Surabaya: Royal Plaza,…

4 jam ago

UP GRADING PERTAMA INDONESIA CARE DI BANTEN SUKSES DILAKSANAKAN DI ViLA AMANDA CARITA

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG- BANTEN ,Upgrading relawan Indonesia card ,bertujuan untuk mewujudkan relawan sejati bersama Indonesia care…

4 jam ago

Razer Clio, Gaming Chair dengan Speaker Sekaligus

Jakarta, Gizmologi – Razer kembali menghadirkan inovasi di dunia gaming lewat Razer Clio, aksesori terbaru…

8 jam ago

5 Cara Mengatasi Aplikasi Tidak Terinstal di Redmi | Xiaomi MIUI

5 Cara Mengatasi Aplikasi Tidak terinstal di Redmi | Xiaomi MIUI - KUBIS.online - Selamat…

10 jam ago

Street Photo Hunt: Finding Shape, Hunting Bareng Instanusantara dan Performa

Memburu Bentuk di Jalanan Kota: Shape Street Fotografi Bersama Komunitas Makassar Minggu pagi di Makassar…

17 jam ago