Wapres Respons Andre Rosiade: Larangan Jilbab Bagi Pramugari Itu Aneh

Wapres Respons Andre Rosiade: Larangan Jilbab Bagi Pramugari Itu Aneh

Wapres Respons Andre Rosiade: Larangan Jilbab Bagi Pramugari Itu Aneh

Wapres Respons Andre Rosiade: Larangan Jilbab Bagi Pramugari Itu Aneh

Jakarta

Wakil Presiden Ma’ruf Amin merespons pernyataan dari Anggota DPR Andre Rosiade agar Garuda mamfasilitasi pramugari berjilbab. Ma’ruf Amin akan memastikan apakah aturan larangan berjilbab itu ada atau tidak.

“Mengenai masalah jilbab saya kira perlu dicek ya, apa betul (ada larangan gak pakai jilbab)?” kata Ma’ruf Amin dalam keterangannya, seperti dikutip dari YouTobe Wakil Presiden Republik Indonesia, Sabtu (4/2/2023).

Bagi Ma’ruf, larangan penggunaan jilbab bagi pramugari merupakan hal yang aneh. Ma’ruf menegaskan baik di TNI-Polri atau di perguruan tinggi, tidak ada larangan menggunakan jilbab.


“Sampai sekarang ini gak ada larangan berjilbab, itu gak ada. Bukan lagi di polisi, di tentara, juga sudah orang berjilbab dan dimana-mana perguruan tinggi, dimana-mana,” ujarnya.

“Jadi kalau ada larangan berjilbab agak aneh, barang kali, saya nggak cek, perlu diteliti itu,” sambung dia.

Pernyataan Andre Rosiade

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade menyoroti aturan terkait tata cara berpakaian busana muslim bagi awak kabin atau pramugari Garuda Indonesia. Sebagai maskapai penerbangan kebanggaan nasional di mana mayoritas warganya beragama Islam, Andre melihat Garuda Indonesia belum mengakomodir aturan bagi pramugari yang memakai jilbab secara permanen.

“Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam. Kita lihat di berbagai maskapai yang ada, sudah banyak pramugari yang berjilbab. Bahkan di Citilink sudah ada yang berjilbab. Tapi di Garuda masih ada aturan yang melarang pramugari-pramugarinya untuk menggunakan busana muslim berjilbab untuk menutup aurat,” kata Andre, Senin (5/12/2022).

Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini menyebut, adanya aturan maskapai yang membatasi pramugari memakai jilbab menimbulkan resah. Sebab, menurutnya, di kehidupan sehari-hari, di luar tugas sebagai awak kabin, para pramugari tersebut menutup auratnya dengan berjilbab.

Oleh karena itu, Andre Rosiade meminta Dirut PT Garuda Indonesia beserta jajarannya segera mengevaluasi peraturan tersebut.

“Saya mengusulkan kepada Garuda, meski Gerindra bukan partai Islam tapi Gerindra memahami aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kami ingin memperjuangkan, meminta Pak Dirut beserta jajaran untuk mengevaluasi aturan bagaimana tata cara berpakaian busana muslim bagi awak kabin yang ingin melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam menutup aurat dengan memakai jilbab,” kata Andre.

“Citilink bisa, kenapa Garuda tidak. Maskapai swasta yang lain juga bisa, kenapa Garuda tidak. Tinggal kebijakan Pak Dirut dan jajarannya. Itu aspirasi dari umat Islam yang ada di Garuda,” tambahnya.

(amw/aik)

Idrtimes

Recommended
Setelah melakoni uji coba take-off dan landing otonom di atas…