Andrianto (63), tak menyangka bakal menjadi korban salah tangkap yang dilakukan oleh anggota polisi.
Padahal warga jalan Pattimura, Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, saat itu sedang membawa jenazah anak perempuannya dari rumah sakit di Surabaya.
Kisah salah tangkap dan perlakuan kekerasan itupun diceritakan Satriya Galih Wismawan, menantu dari korban.
Galih mengatakan, peristiwa yang menimpa mertuanya itu terjadi saat ia bersama keluarga besarnya sedang berduka, Selasa (28/12/2021).
Istrinya, Maria Ulfa Dwi Andreani yang merupakan putri dari Andrianto dibawa mobil ambulans dan ada dua mobil pengiring dari Surabaya menuju ke Bojonegoro.
Mertuanya mengemudikan mobil Suzuki Ertiga mengiringi dari belakang ambulan, yang membawa jenazah putrinya sejak berangkat dari surabaya.
Pada saat berada di pertigaan Depot Mira, Kelurahan/Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, sekitar pukul 21.00 WIB, iring-iringan ambulans terhenti karena terhalang mobil depannya yang berhenti di lampu merah.
Ia yang berada di dalam ambulans terkaget begitu mendengar suara tembakan ke atas dua kali.
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Kepemimpinan di Era Digital yang…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Interior Bukan Cuma Estetik: Bisa…
Batam – Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra…
Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa Nicke Widyawati, mantan Direktur Utama PT. Pertamina sebagai saksi…
GadgetDIVA - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menggandeng Wadhwani Foundation…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Mahasiswa ITS Upgrade Knowledge dengan…