Tak Terima Tebusan, Data BSI Dibocorkan LockBit Lewat Dark Web

Jakarta, Tekno – Berita terkait penyebaran data BSI (Bank Syariah Indonesia) memang sedang hangat diperbincangkan di media sosial dalam sepekan terakhir. Pasca terjadinya gangguan, muncul sebuah ancaman dari kelompok hacker, LockBit, yang mengatakan bila pihaknya bertanggung jawab akan peretasan yang mengakibatkan server BSI sempat gangguan. Hari ini (16/5), LockBit baru saja menepati “janjinya”.

Janji yang dimaksud adalah dengan menyebarkan data BSI yang berhasil mereka dapatkan secara publik melalui dark web. Informasi terkait hal ini dipublikasikan melalui sebuah akun Twitter Fusion Intelligence Center, @darktracer_int yang dulunya juga ikut mengabarkan terkait ancaman awal LockBit terhadap data BSI.

Dikutip dari CNBC Indonesia, BSI sendiri alami gangguan perbankan pada Senin (8/5) kemarin. Dalam beberapa hari kemudian, BSI berhasil memastikan bila semua dana nasabah yang tersimpan dipastikan aman, serta dilakukan penguatan keamanan teknologi lewat divisi khusus, berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer). Hingga saat ini, pihak bank tersebut sama sekali tak menyinggung terkait penyerangan oleh LockBit.

Baca juga: Aplikasi BSI Mobile Error, Netizen Keluhkan Gak Bisa Lakukan Transaksi

LockBit Telah Publikasikan Data BSI di Dark Web

Dalam isi cuitan akun @darktracer_int, disematkan penjelasan serta dua gambar terkait publikasi data BSI di situs dark web yang dilakukan oleh pihak LockBit. “Periode negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya membuat semua data yang berhasil dicuri dari Bank Syariah Indonesia bisa diakses secara publik pada dark web,” jelas cuitannya.

The negotiation period has ended, and the LockBit ransomware group has finally made all the stolen data from Bank Syariah Indonesia public on the dark web. pic.twitter.com/jQSmiCM1Ln

— Fusion Intelligence Center @ DarkTracer (@darktracer_int) May 16, 2023

Gambar pertama yang diunggah memperlihatkan direktori data BSI yang cukup beragam. Mulai dari data operasional, marketing, operasional, ritel banking, sampai muncul sejumlah nama bahkan direktori bernama “film”. Sejumlah pengguna Twitter pun berspekulasi bila akses yang didapat oleh LockBit adalah salah satu komputer karyawan—dan tetap tidak menutup kemungkinan bisa akses komputer hingga server lainnya.

Gambar kedua bisa dibilang cukup menarik, merupakan sebuah screenshot dari postingan LockBit di sebuah situs yang memberikan rekomendasi terhadap semua pelanggan Bank Syariah Indonesia. LockBit merekomendasikan untuk stop menggunakan bank tersebut sampai menginformasikan ke sesama pengguna lainnya, serta menuntut kompensasi dari pihak bank.

“Kami tidak mengungkapkan kerentanan dalam sistem BSI dan staf bank yang dikompromikan, jadi kami menyimpan sebagian kecil dari data yang paling menarik untuk pihak kami sendiri pasca-eksploitasi,” kata pihak LockBit dalam sebuah postingan rekomendasi tersebut.

Belum Ada Pernyataan Baru dari Pihak Bank BSI

Masih belum ada pernyataan baru yang diterbitkan oleh pihak bank BSI pasca pernyataan terbaru dari LockBit. Sementara pada Kamis (11/5) lalu, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi sempat memberikan penjelasan tentang masa gangguan yang dialami oleh para pelanggannya.

“Pada tanggal 10 Mei 2023 pagi hari, BSI mobile sudah bisa digunakan untuk transaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap. Kami menemukan ada indikasi dugaan serangan siber, sehingga kami perlu lakukan evaluasi dan juga lakukan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan sistem kami aman,” jelasnya dalam sebuah sesi konferensi pers.

Artikel berjudul Tak Terima Tebusan, Data BSI Dibocorkan LockBit Lewat Dark Web yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Tekno