Categories: Berita

Street Photo Hunt: Finding Shape, Hunting Bareng Instanusantara dan Performa

Memburu Bentuk di Jalanan Kota: Shape Street Fotografi Bersama Komunitas Makassar

Minggu pagi di Makassar biasanya diisi dengan aroma laut, lalu lintas santai, dan warga yang sibuk dengan aktivitas akhir pekan. Namun pada 11 Mei 2025, suasana di sekitar Masjid Amirul Mukminin terasa berbeda. Sekitar 15 fotografer dari berbagai komunitas seperti Instanusantara Makassar dan Performa (Perkumpulan Fotografer Makassar) sudah berkumpul, bukan hanya untuk jalan-jalan, tapi untuk berburu bentuk—secara harfiah. 

Kegiatan bertajuk Street Photo Hunt: Finding Shape ini menjadi ruang eksplorasi bagi para penggemar street fotografi untuk menggali dan mengeksekusi konsep shape street fotografi.

Apa Itu Shape Street Fotografi?

Street fotografi selama ini dikenal sebagai genre yang merekam kehidupan urban secara spontan, namun sedikit yang memahami bagaimana unsur geometri atau bentuk (shape) memperkuat visualnya. 

Dalam dunia fotografi, shape bukan sekadar bentuk fisik; ia merupakan elemen visual yang menyusun struktur komposisi. Garis lurus, lengkungan, bayangan, siluet, hingga bentuk abstrak merupakan bagian penting dalam membangun narasi visual yang kuat.

Menurut Junaidi Sudirman A.FPSI**, mentor sekaligus fotografer dari komunitas Performa, elemen shape dalam street fotografi adalah jembatan antara visual dan emosi. 

“Garis, lengkungan, pola, segitiga, atau bahkan bentuk tak sempurna bisa menjadi pusat perhatian jika dibingkai dengan tepat,” ujar Junaidi dalam sesi mentoring di Pakopi Rappocini, “basecamp” Performa.

Dimulai dari Langkah Kecil di Jalanan

Kegiatan dibuka sejak pukul 06.00 WITA dengan titik kumpul di depan Masjid Amirul Mukminin—ikonik dan strategis. Setelah briefing singkat, peserta diajak menyusuri kawasan Pantai Losari. 

Tidak ada instruksi teknis rumit. Para peserta hanya dibekali satu misi: temukan bentuk. Ini bukan sekadar tentang memotret objek indah, tapi tentang peka pada bentuk yang sering kita abaikan—bayangan tiang listrik, refleksi jendela, siluet orang berjalan, atau bangunan yang beririsan dengan cahaya pagi.

Street fotografi, seperti yang disampaikan Junaidi, tidak bergantung pada momen yang disengaja. Ia lahir dari kewaspadaan dan insting. “Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di jalan, tapi kita bisa mempersiapkan komposisi,” tambahnya. Di sinilah shape street fotografi menjadi alat untuk membingkai chaos kota menjadi harmoni visual.

Belajar Komposisi Lewat Foto Teman Sendiri

Setelah sesi hunting, sekira jam 08:15 WITA para peserta mulai berdatangan dan berkumpul di Pakopi Rappocini untuk sesi sharing dan mentoring. Di sinilah pembelajaran terjadi lebih dalam. Foto-foto hasil hunting ditampilkan satu per satu, lalu dikaji dari sisi komposisi shape.

Menariknya, banyak foto peserta yang menunjukkan kepekaan terhadap bentuk geometri. Ada yang menangkap bayangan manusia membentuk diagonal, ada juga yang bermain dengan refleksi air laut Pantai Losari dan garis arsitektur modern. 

Bentuk tidak selalu harus utuh, kadang cukup berupa imaji—garis imajiner, repetisi, atau siluet yang menyiratkan sesuatu. Foto yang sederhana, tapi tidak dangkal; justru semakin abstrak, semakin dalam pesannya. Intinya, foto street tidak harus foto dokumentasi yang lengkap atau pictorial yang cantik.

Junaidi mengingatkan bahwa dalam shape street fotografi, manusia bukan satu-satunya subjek. Kadang ia hanya pelengkap yang memberi skala pada elemen arsitektur. Atau sebaliknya, manusia menjadi fokus di tengah struktur geometris. “Shape bukan hanya untuk memperindah, tapi untuk menyusun cerita,” tegasnya.

Dari Shape ke Dokumentasi Sosial

Acara semakin menarik ketika Eki, fotografer yang melakukan riset dua tahun di Pasar Terong, berbagi pengalaman. Baginya, pasar bukan hanya tempat jual beli, tapi ladang cerita visual. 

Melalui fotografi, Eki berhasil merangkai foto-foto menjadi narasi yang akhirnya dibukukan. Ini menjadi pesan tersirat: bahwa fotografi bisa menjadi pintu masuk untuk dokumentasi budaya dan kehidupan sosial.

Bentuk bisa jadi sederhana—seperti pintu toko yang separuh terbuka, atau bayangan orang tua yang tertidur lalu tertimpa lampu kios malam. Namun, dari bentuk sederhana itu muncul makna dan cerita besar. 

Inilah kekuatan visual yang sering luput jika kita hanya fokus pada teknis tanpa memahami teori dasar komposisi.

Kompetisi Mini dan Antusiasme Komunitas

Sebagai penutup, para peserta diajak mengikuti kompetisi mini dengan mengunggah hasil foto mereka ke Instagram menggunakan tagar dan mention akun komunitas. 

Meski hadiahnya merchandise sederhana, antusiasme peserta menunjukkan bahwa esensi acara bukan pada lombanya, tapi pada apresiasi terhadap proses belajar dan kebersamaan.

Kegiatan ini bukan sekadar hunting foto, tapi menjadi medium memperkuat komunitas dan menghidupkan budaya visual di kalangan anak muda Makassar. Shape street fotografi menjadi alasan untuk turun ke jalan, melihat ulang kota yang selama ini dianggap biasa, dan merekamnya dalam sudut pandang baru.

Hasil upload bisa dilihat dalam tagar #inhunbarmks110525 di Instagram.

Peserta Hunting Bareng Instanusantara Makassar dan Performa

Wrap It Up

Street fotografi bukan hanya tentang membekukan momen, tapi tentang menciptakan makna dari struktur visual. Elemen shape memberi landasan kuat untuk membangun komposisi dan memperkuat narasi. 

Dengan pendekatan yang sadar terhadap bentuk, fotografer bisa menghasilkan karya yang tidak hanya enak dilihat, tapi juga kaya interpretasi.

Kegiatan seperti Street Photo Hunt: Finding Shape membuktikan bahwa dengan edukasi yang tepat dan pendekatan komunitas, street fotografi bisa lebih dari sekadar hobi—ia menjadi gerakan kecil untuk melihat dan memahami dunia melalui lensa yang lebih tajam dan peka. 

Maka, jika kamu tertarik dengan street fotografi, mulailah dengan berburu bentuk. Karena bentuk, adalah cerita yang tak pernah diam.

bisotisme

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Mall Pasar Atom: Gabungan Konsep Pasar Dan Mall

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Mall Pasar Atom: Gabungan Konsep…

3 jam ago

Wisata Perkotaan Surabaya: Royal Plaza, Mall Sejuta Umat

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Wisata Perkotaan Surabaya: Royal Plaza,…

3 jam ago

UP GRADING PERTAMA INDONESIA CARE DI BANTEN SUKSES DILAKSANAKAN DI ViLA AMANDA CARITA

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG- BANTEN ,Upgrading relawan Indonesia card ,bertujuan untuk mewujudkan relawan sejati bersama Indonesia care…

3 jam ago

Razer Clio, Gaming Chair dengan Speaker Sekaligus

Jakarta, Gizmologi – Razer kembali menghadirkan inovasi di dunia gaming lewat Razer Clio, aksesori terbaru…

7 jam ago

5 Cara Mengatasi Aplikasi Tidak Terinstal di Redmi | Xiaomi MIUI

5 Cara Mengatasi Aplikasi Tidak terinstal di Redmi | Xiaomi MIUI - KUBIS.online - Selamat…

9 jam ago

Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel, Serukan Peningkatan Peran PBB

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi…

17 jam ago