JAKARTA, Berita — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyikapi perbedaan selisih harga yang tinggi antara minyak goreng kemasan dengan minyak curah.
Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan kondisi itu bisa membuat konsumen berpindah pilihan. Tak menutup kemungkinan minyak goreng curah jadi opsi utama pembelian.
“Dengan disparitas harga ini, saya khawatir akan membuat migrasi konsumen premium ke curah karena beda harga yang besar. Ini sangat wajar,” kata Tulus dalam, menyadur Republika, Sabtu, 19 Maret 2022.
Baca Juga: Robert Alberts Minta Balas Dendam, David da Silva : 100 Persen untuk Persib
Pemerintah sendiri mematok harga pasaran minyak curah sebesar Rp14 ribu per liter. Sementara kemasan, harganya sampai menyentuh Rp 24 ribu lebih untuk per liternya.
Tulus menilai, pemerintah bertekuk lutut terhadap pengusaha dalam upaya menuntaskan persoalan minyak goreng di tengah masyarakat. Sebab, berbagai kebijakan telah dilakukan tetapi gagal.
“Masyarakat seperti menjadi kelinci percobaan, dari kebijakan a, kebijakan b, lalu ke c, dan klimaks akhirnya pemerintah gagal dan menyerah pada mekanisme pasar,” kata Tulus.
Baca Juga: 4 Kelebihan Menggunakan Voucher dan Promo Ketika Memesan Tiket Online
Mengutip data Kemendag rata-rata kebutuhan minyak goreng nasional per bulan mencapai 327 ribu ton. Adapun, pangsa pasar minyak curah lebih tinggi ketimbang kemasan.
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Sugeng Rawuh: Kolaborasi Ronald Dewa…
Sah! – Dalam dunia usaha, pelaku UMKM kerap dihadapkan pada pilihan bentuk badan hukum yang…
AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Pengusaha ternak ayam pedaging yang terletak di Kp candahan desa Waringin Jaya…
AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Setelah di soal dengan pertanyaan ketua BUMDES AMARTA "di Desa Medalsari -…
Bekasi – Sekelompok orang yang mengaku-ngaku sebagai debt collector bikin ulah di kawasan Bekasi Selatan,…
Jakarta – Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan mantan Menteri Komunikasi…