Categories: Tekno

Review ASUS Zenfone 11 Ultra: Flagship Snapdragon 8 Gen 3 Paling Terjangkau

Tahun ini, ASUS kembali menghadirkan seri flagship terbarunya dengan ASUS Zenfone 11 Ultra. Perangkkat menggantikan ASUS Zenfone 10 dan kini datang dengan bentuk yang jauh berbeda dari seluruh pendahulunya. Harganya terbilang cukup menarik, mulai dari Rp 9.999 juta (selama masa promo) untuk varian paling terjangkau dengan RAM 12GB dan memori internal 256GB – menjadikannya smartphone dengan chip Snapdragon 8 gen 3 termurah di pasaran saat ini.

Perubahan desain yang cukup revolusioner di ASUS Zenfone 11 Ultra mengundang banyak pro dan kontra. Pro, karena layar luas dan baterai jauh lebih besar menunjang produktivitas sehari-hari dengan lebih baik. Kontra, karena Zenfone seri terdahulu dikenal dengan keunikannya, terutama dari ukuran bodi compact yang mudah digenggam dengan satu tangan – hilang di seri terkini.

Bagaimana rasanya menggunakan Zenfone dengan ‘format’ baru ini? Simak review ASUS Zenfone 11 Ultra berikut.

Desain

Berbeda dengan tiga seri ASUS Zenfone terdahulu (Zenfone 8, 9, dan 10) yang berukuran kecil dan mudah digenggam dengan satu tangan, ASUS Zenfone 11 Ultra menggunakan desain baru dengan ukuran besar seperti kebanyakan smartphone Android yang beredar di pasaran. Sebelum menggunakan smartphone ini, saya menguji pakai ASUS ROG Phone 8. Rasanya, mereka berdua terasa seperti dua smartphone yang mirip.

Ternyata, ASUS Zenfone 11 Ultra berbagi dimensi yang sama persis dengan panjang 163.8 mm, lebar 76.8 mm, dan ketipisan 8.9 mm. Berat mereka berdua pun hanya terpaut 1 gram, dengan Zenfone 11 Ultra yang lebih ringan di 224 g. Perbedaan terletak di ketiadaan AirTrigger dan USB-C kedua di bodi bagian samping pada Zenfone 11 Ultra, serta desain backcover dan kamera yang lebih kalem.

Walaupun mirip ASUS ROG Phone 8, namun saya rasa ASUS Zenfone 11 Ultra tetap terlihat menarik dengan gaya elegan. Pilihan warna yang tersedia untuk varian 16/256GB cukup menawan, seperti Eternal Black, Misty Grey, dan Skyline Blue – yang terakhir disebutkan adalah varian yang saya uji pakai. Saya menyukai pancaran biru dari backcover smartphone ini, terlihat tidak mencolok namun menawan dan pas dipadukan dengan frame alumunium berwarna hitam.

Bila seri Zenfone terdahulu mudah digenggam dengan satu tangan dan tak terasa saat dikantongi di saku celana, ASUS Zenfone 11 Ultra lebih nyaman digunakan dengan dua tangan dan beratnya lumayan terasa saat dikantongi. Bisa menjadi kelemahan, namun juga punya segudang kelebihan. Ukuran yang bertambah besar, membuat layar lebih lega dan baterai lebih tahan lama.

Baca juga: Review ASUS ROG Phone 8: Flagship Gaming yang Nyaman untuk Semua

Layar

Sejalan dengan ukuran bodi yang membesar, layar pada ASUS Zenfone 11 Ultra bertambah luas menjadi 6.78 inci. Gunakan panel LTPO AMOLED, ia mendukung variable refresh rate hingga 144Hz dan telah dilengkapi dengan proteksi Corning Gorilla Glass Victus 2. Menurut saya, poin paling spesial di layar ini adalah kecerahan yang bisa hingga 2500 nits, jauh lebih terang dari pendahulunya.

Spesifikasi layar kelas flagship, saya rasakan kenyamanannya saat menggunakan ASUS Zenfone 11 Ultra dalam berkegiatan sehari-hari. Panel sentuh terasa amat responsif dalam merespons sentuhan cepat maupun ketikan dengan dua jari tangan, saya tidak pernah mengalami typo saat mengetik. Panel berkualitas menghadirkan warna yang hidup dan telah mendukung konten HDR.

Urusan proteksi layar, Corning Gorilla Glass Victus 2 terasa kuat dan dapat tahan dari goresan saat disatukan bersama kunci dan barang lainnya di dalam tas selempang. Bahan kaca juga sangat nyaman disentuh dengan jari, terasa licin dan premium. Refresh rate hingga 144Hz membuat pengalaman scrolling antar menu dan bermain game menjadi halus tanpa ada ghosting yang membuat smartphone terasa lemot.

Walaupun tidak menggunakan model panel curved OLED seperti beberapa pesaing dari Tiongkok, ASUS Zenfone 11 Ultra tetap memiliki layar kelas flagship yang terasa mewah dan nyaman saat digunakan. Malah, bahan kaca Gorilla Glass Victus 2 yang terasa tebal menjamin durabilitas lebih baik tanpa pelindung layar sekalipun. Cocok untuk anda yang lebih memperhatikan kualitas panel dan durabilitas layar.

Kamera

Kamera selalu menjadi keunggulan utama Zenfone series, tak terkecuali ASUS Zenfone 11 Ultra. Sebetulnya, kamera smartphone ini mirip dengan ASUS ROG Phone 8 dengan lensa utama 50MP dan lensa ultra-wide 13MP. Hanya saja, terdapat lensa tambahan yang membuatnya berbeda dari ROG Phone 8 – yakni lensa telephoto 32MP dengan 3x zoom. Di sisi depan, ASUS membekali smartphone ini dengan lensa 32MP.

Saya rasa, hal paling menarik dari kamera ASUS Zenfone 11 Ultra adalah teknologi stabilisasinya. Ia dibekali dengan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 3.0. Jenis stabilisasi gimbal memungkinkan hasil tangkapan foto dan video tetap stabil walau tangan sedang bergoyang, dan saya rasakan manfaatnya ketika mengambil dokumentasi foto-video sehari-hari. Tidak perlu menjaga tangan hingga diam total, kamera selalu berhasil menangkap gambar dengan jernih.

Untuk kualitas foto, saya rasa ASUS Zenfone 11 Ultra dapat diandalkan sebagaimana smartphone flagship pada umumnya. Sedikit catatan ada pada processing yang terbilang agresif, menghasilkan foto yang terkadang terlihat terlalu tinggi kontrasnya atau terlalu tajam. Untungnya, ia dapat menghasilkan foto yang bagus di berbagai keadaan dengan warna natural dan dynamic range yang baik. Kameranya juga dapat diandalkan untuk berfoto di cahaya minim atau malam hari, berkat stabilisasi gimbal yang memungkinkan shutter speed lebih lama.

Hadirnya lensa telefoto 3x pada smartphone flagship ASUS ini memberikan ruang untuk fotografi zoom. Setelah saya uji, hasilnya tetap bagus sampai 5x zoom. Kamera wide dapat diandalkan untuk mengambil foto dengan sudut yang lebih luas, dan hasilnya cukup minim distorsi. Untuk kamera depan, kualitasnya terbilang biasa saja – cukup untuk selfie tapi tidak superior untuk sebuah flagship.

Hasil kamera dari ASUS Zenfone 11 Ultra dapat kamu akses dari galeri Google Photos berikut.

Lensa ultra-wide
Kamera selfie

Perekaman video juga menjadi keunggulan ASUS Zenfone 11 Ultra. Selain dilengkapi dengan gimbal stabilizer, ia juga dapat merekam video hingga resolusi yang sangat tinggi – 8K 24fps dengan lensa utama. Untuk lensa ultra-wide, mendukung hingga 4K 30 fps, dan 1080p 60fps dengan lensa telefoto. Saat merekam, ketiga lensa dapat digunakan secara bersamaan di resolusi 1080p. Hasilnya sangat stabil dengan semua lensa, baik di kondisi pencahayaan cukup dan malam hari. Begitu pula dengan rekaman audionya, jernih berkat perekaman audio 3D.

Fitur

Di sisi software, ASUS Zenfone 11 Ultra tampil bersih dengan Android 14 yang tampilan antar mukanya mendekati stock Android. Bloatware yang datang dengan smartphone ini juga terbilang minim, cocok untuk pecinta smartphone yang softwarenya bersih. Walau begitu, fitur yang disertakan tergolong banyak – terlebih dengan teknologi AI yang hadir pada smartphone flagship terjangkau ini.

Sejumlah fitur AI yang ada di ASUS Zenfone 11 Ultra dapat langsung digunakan tanpa biaya atau pengaturan tambahan. Seperti, AI Noise Cancellation yang menghilangkan suara berisik dari sekitar saat melakukan panggilan telepon melalui jaringan seluler, messaging apps, maupun game. Ada pula AI Call Translator yang dapat menerjemahkan panggilan telepon dari suara menjadi teks dengan banyak pilihan bahasa. Butuh mencari file foto dengan kata kunci berupa benda ataupun tulisan tanpa perlu ingat tanggal ataupun judul? Ada Semantic Search yang dapat diandalkan untuk mencari foto di galeri.

Di luar fitur AI, masih banyak kelengkapan lainnya yang bisa dibilang, khas smartphone ASUS. Seperti fitur audio yang selalu diunggulkan dengan kualitas stereo speaker di bagian depan yang mumpuni dan hadirnya jack 3.5mm dengan Hi-Res Audio. Keluaran suaranya saya rasa sangat jernih dan powerful, bahkan bagi audiophile sekalipun. Bila ingin pengaturan audio lebih pas, dapat diatur lagi melalui menu AudioWizard yang menyediakan pengaturan super lengkap.

Software Android yang berjalan di ASUS Zenfone 11 Ultra terasa nyaman saat saya gunakan sehari-hari. Stabil tanpa bug ataupun error yang mengganggu, dan punya fitur yang cukup untuk mendukung keseharian. Selama menggunakan smartphone selama hampir satu bulan, saya mendapatkan setidaknya lima software update yang memperbaiki kinerja smartphone. Sayangnya, ASUS hanya menjanjikan update sebanyak dua versi Android dan empat tahun security update – kurang lama dibandingkan beberapa kompetitornya.

Performa

Bicara urusan performa, ASUS Zenfone 11 Ultra mengandalkan cip paling kencang yang ada di smartphone Android saat ini. Snapdragon 8 gen 3! Cip tersebut dipadukan dengan RAM LPDDR5X berkapasitas 12GB dan ROM UFS 4.0 berkapasitas 256GB untuk varian terbawah seperti yang saya uji pakai. Tersedia pula varian dengan kapasitas RAM 16GB dan ROM 512GB untuk yang membutuhkan memori lebih besar.

Seperti halnya flagship terkini, performa ASUS Zenfone 11 Ultra terasa lancar tanpa adanya satupun lag yang mengganggu saat dipakai sehari-hari. Mulai dari kegiatan sederhana seperti messaging, membuka beberapa aplikasi media sosial secara bersamaan, editing video 4K dengan Capcut, hingga browsing dengan banyak tab terbuka di Chrome, semuanya dapat dilakukan dengan lancar. Suhu smartphone terasa adem, baik dengan jaringan 4G maupun Wi-Fi.

Bagaimana bila digunakan untuk bermain game? Walaupun bukan smartphone gaming, tetapi ASUS Zenfone 11 Ultra dapat diajak main game apa saja dengan stabil dengan pengaturan grafis tertinggi. Saya menguji smartphone ini dengan game yang saya sukai seperti Mobile Legends, game MOBA yang cukup ringan namun membutuhkan akurasi layar dan stabilitas jaringan, serta Genshin Impact selaku game open-world yang membutuhkan pemrosesan grafis kelas tinggi di pengaturan grafis tertingginya.

Setelah menggunakan ASUS Zenfone 11 Ultra untuk bermain game, smartphone ini bisa saya gunakan untuk bermain Genshin Impact selama satu jam lebih di setting tertinggi dan 60fps tanpa mengalami FPS drop ataupun panas berlebih kala digunakan di dalam ruangan. Bermain Mobile Legends juga menyenangkan berkat layarnya yang responsif dan tangkapan sinyal yang stabil.

Baterai

Bagian paling menyenangkan dari ASUS Zenfone 11 Ultra bagi saya adalah baterai. Pada generasi sebelumnya (ASUS Zenfone 10), kapasitas 4300mAh yang ada sebenarnya sudah cukup irit – mampu bertahan seharian dengan pemakaian normal non-gaming. Namun, baterai yang kini menjadi 5500mAh di ASUS Zenfone 11 Ultra terasa lebih irit lagi.

Seberapa irit? Penggunaan smartphone tanpa gaming untuk sehari-hari seperti messaging, media sosial, mengambil foto-video secara rutin, dan sesekali wi-fi tethering dengan jaringan 4G, ASUS Zenfone 11 Ultra dapat bertahan dari jam 7 pagi hingga jam 10 pagi di keesokan hari dengan sisa baterai 10%. Daya tahan baterai seperti smartphone mid-range, namun dengan performa flagship terkini – sungguh menarik.

Poin menyenangkan berikutnya hadir ketika ASUS Zenfone 11 Ultra kehabisan baterai dan butuh charging. Bila di generasi sebelumnya hanya mendukung charging 30 watt, kini telah mendukung HyperCharge 65 watt. Pengisian dari 20-100% tuntas hanya dalam waktu 30 menitan saja, terbilang cepat. Smartphone ini juga mendukung wireless charging hingga 15 watt, membutuhkan waktu lebih lama karena baterai baru akan terisi penuh setelah tiga jam – tetapi tidak perlu menggunakan kabel untuk mengisi daya.

Kesimpulan

Setelah menggunakannya sehari-hari, saya rasa perubahan bentuk dari ASUS Zenfone 11 Ultra yang kini menjadi sebuah smartphone berukuran besar membawa banyak dampak positif. Layar semakin bagus, suhu bodi lebih adem kala mengerjakan tugas berat, baterai semakin awet – sangat nyaman menggunakan smartphone flagship ini untuk harian. Terlebih, ia merupakan smartphone ber-chipset Snapdragon 8 Gen 3 paling terjangkau yang bisa didapatkan di pasaran sehingga nilai jualnya terbilang tinggi.

Sejumlah kelemahan ASUS Zenfone 11 Ultra, terletak pada processing pada hasil foto yang terkadang terlalu agresif, membuat foto menjadi kurang natural. Dukungan HyperCharge 65 watt tidak bisa langsung dinikmati sejak unboxing karena power adapter tidak disediakan dalam paket penjualan. Dukungan pembaruan versi Android yang hanya dijamin sampai dua versi juga menjadi kelemahan kala dibandingkan dengan kompetitornya. Bila kekurangan tersebut tidak menjadi masalah, ASUS Zenfone 11 Ultra layak untuk Gizmo friends miliki.

Spesifikasi ASUS Zenfone 11 Ultra

General


Device Type
Smartphone

Model / Series
Asus Zenfone 11Ultra

Released
11 June, 2024

Status
Available

Price
9.999.000

Platform


Chipset
Qualcomm SM8650-AB Snapdragon 8 Gen 3 (4 nm)

CPU
Octa-core (1×3.3 GHz Cortex-X4 & 3×3.2 GHz Cortex-A720 & 2×3.0 GHz Cortex-A720 & 2×2.3 GHz Cortex-A520)

GPU
Adreno 750

RAM (Memory)
12/16GB

Storage
256/512GB

External Storage

Operating System
Android 14

User Interface
ZenUI

Design


Dimensions
163.8 x 76.8 x 8.9 mm

Weight
224 g

Design Features
Glass front (Gorilla Glass Victus 2)
aluminum frame
glass back
IP68 dust/water resistant

Battery
5500 mAh, non-removable
65W wired, PD3.0, PPS, QC5, 100% in 39 min
15W wireless (Qi)
10W reverse wired

Display


Screen Type
6.78″ LTPO AMOLED, 144Hz, HDR10, 1600 nits (HBM), 2500 nits (peak)

Size and Resolution
5.9 inches, 1080 x 2400 pixels, 20:9 ratio (446 ppi)

Touch Screen
Yes

Features
144Hz refresh rate
HDR10+
Always-on display
ZenTouch
1100 nits peak brightness

Network


Network Frequency
GSM / HSPA / LTE / 5G

SIM
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by)

Data Speed

Camera


Multi Camera
Yes (Rear)

Rear
50 MP, f/1.9, 24mm (wide), 1/1.56″, 1.0µm, PDAF, gimbal OIS;
32 MP, f/2.4, 65mm (telephoto), 1/3.2″, 0.7µm, PDAF, OIS, 3x optical zoom;
13 MP, f/2.2, 13mm, 120˚ (ultrawide), 1/3.0″, 1.12µm

Front
32 MP, f/2.5, (wide), 1/3.2-inch, 0.7µm

Flash
Yes

Video
8K@24fps, 4K@30/60fps, 1080p@30/60/120/240fps, 720p@480fps

Camera Features
LED flash, HDR, panorama, gyro-EIS, HDR10+

Connectivity


Wi-fi
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e/7, tri-band, Wi-Fi Direct

Bluetooth
5.4, A2DP, LE, aptX HD, aptX Adaptive, aptX Lossless

USB
USB Type-C

GPS
GPS (L1+L5), BDS (B1I+B1c+B2a), GALILEO (E1+E5a), QZSS (L1+L5), NavIC, GLONASS

HDMI
No

Wireless Charging
Yes

NFC

Infrared
No

Smartphone Features


FM Radio
Yes

Web Browser
HTML 5

Messaging
SMS, MMS, Online

Sensors
Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass

Artikel berjudul Review ASUS Zenfone 11 Ultra: Flagship Snapdragon 8 Gen 3 Paling Terjangkau yang ditulis oleh Rahadian Masaliha pertama kali tampil di Tekno

gizmologi

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Sandiaga Salahuddin Uno Kunjungi Desa Wisata Balleanging Pangkep

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Sandiaga Salahuddin Uno Kunjungi Desa…

2 jam ago

Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam Meluncurkan Bus Sekolah Disabilitas di DKI Jakarta

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta…

2 jam ago

Hari Bhayangkara ke-78, Panglima TNI: Semoga Polri Terus Memberikan Pelayanan Terbaik ke Masyarakat

AESENNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Agus Subiyanto mengucapkan selamat Hari…

2 jam ago

Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office Usulan Luhut

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai membahas family office dalam negeri yang dicanangkan Menko…

5 jam ago

Meutya: Pilihan Prabowo Operasi Besar di RSPPN Tunjukkan Percaya Nakes RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengapresiasi pilihan presiden terpilih Prabowo Subianto…

5 jam ago

Play For Dream Masuki Pasar Asia Pasifik, Indonesia Masuk Prioritas Tahun 2025!

Jakarta, Gizmologi – Perusahaan teknologi hiburan Play For Dream mengumumkan ekspansinya ke wilayah Asia-Pasifik mulai…

7 jam ago