Categories: Berita

Refleksi Satu Tahun Response Indonesia Terhadap Konflik Rusia-Ukraina

Oleh: Fryadiva Meshia Sihabudin | HI UIN Jakarta

JurnalPost.com – “Politik Luar Negeri bebas-aktif Indonesia bukan berarti netral, tetapi turut melihat urgensi kepentingan nasional dan perdamaian yang harus diwujudkan bersama” Dalam menganalisa bagaimana politik bebas aktif luar negeri Indonesia terhadap konflik Rusia Ukraina, penting untuk menelaah bagaimana level kontribusi aktor sebagai individu, pemerintah, dan opini publik yang sangat aktif menyuarakan gagasannya dalam pembuatan kebijakan.

Serta bagaimana momentum Presidency G20 Indonesia juga berdampak dalam pembuatan kebijakan politik luar negeri pada tahun 2022. Dengan melihat bagaimana nilai-nilai Idealisme Klasik terkait perdamaian, serta Realisme yang menekankan pada perwujudan kepentingan nasionalnya. Hal pertama yang perlu digaris bawahi ialah bagaimana Indonesia sebagai negara berkembang yang tetap menjunjung tinggi prinsip politik bebas-aktif dalam menyikapi berbagai macam konflik.

Response Indonesia Terhadap Konflik Rusia – Ukraina
Awal tahun 2022 dunia dikejutkan dengan pernyataan tega Putin sebagai presiden Rusia yang akan melakukan intervensi kepada Ukraina. Secara sederhana hal ini turut meyita perhatian dunia dan masyarakat internasional termauk Indonesia.

Pemerintah Indonesia secara tegas dengan berlandaskan dasar negara yaitu untuk terus berupaya menjaga perdamaian nasional maupun internasional turut menyatakan pendapatnya terhadap isu ini. Berangkat dari bagaiamana kepentingan nasional, Indonesia sebagai negara yang cinta damai kembali menyinggung terkait norma hukum internasional.

Pandangan Publik Masyarakat Indonesia
Pandangan publik atau masyarakat Indonesia juga menjadi pertimbangan matang terkait bagaimana jajaran kabinet pemerintahan Jokowi memutuskan kebijakan politik luar negeri untuk meyikapi konflik ini. Beberapa tokoh dan guru besar pendidik Hubungan Internasional juga mengemukakan pandangannya sebagai response atas apa yang telah dilakukan pemerintah Jokowi.

Mengenai pentingnya untuk membangun sistem keamanan global atau global architecture yang lebih transparan sehingga tidak menjadi alasan bagi penghasut perang untuk menjustifikasi apapun tindakan mereka, baik dari sisi keamanan dirinya ataupun stabilitas global.

Sikap Pemerintah Indonesia Terhadap Konflik Rusia Ukraina
Dalam menganalisa peranan dan pemerintahan Jokowi dalam menghalau konflik Rusia Ukraina juga penting menilik terkait bagaimana perhelatan G20 memberikan peranan aktif didalamnya. Banyak desakan dari pihak Barat, seperti Amerika Serikat yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai ketua G20 tahun ini diharapkan untuk bisa mengeluarkan Rusia pada pertemuan KTT di Bali pada bulan November 20202 lalu.

Akan tetapi, Presiden Jokowi pada saat itu melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Kyiv dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Kunjungan Jokowi dalam rangka kepedulian terhadap isu kemanusiaan dan dalam upaya memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang timbul akibat perang Rusia-Ukraina.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bersama bahwa menyadari pentingnya peranan Indonesia pada konflik Rusia-Ukraina, pemerintah Jokowi tidak melakukan pembuatan kebijakan yang gegabah dan tetap pada prinsip bebas-aktifnya. Menganalisa dari berbagai maca level kontribusi dimulai dari individu aktor itu sendiri, hingga bagaimana opini publik yang beredar khususnya ideologi masyarakat Indonesia yang cinta damai.

REFERENSI:
Jurnal:
Manurung, Hendra. 2018. “Indonesia and Russia Relations in Response With Changing Strategic Environment.” Politica 9(1): 59–72.
MD, Arief Rachman et al. 2020. “Diplomasi Indonesia Dalam Memperkuat Komitmen Pemberdayaan Perempuan Untuk Mendukung Proses Perdamaian Afghanistan.” Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional 16(2): 259–76.
Mukhlis, Al. 2016. “Konflik Ukraina Dan Rusia Terkait Masalah Status Krimea.” Universitas Satya Negara Indonesia: 1–122.
Storey, Ian, dan William Choong. 2022. “Russia’s Invasion of Ukraine : Southeast Asian Responses and Why the Conflict Matters to the Region.” Perspective ISEAS Yusof Ishak Institute (24): 1–13.
Sugara, Robi. 2021. “Upaya Dan Kontribusi Indonesia Dalam Proses Perdamaian Di.” MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Imu-ilmu Sosial 5(1): 27–38.
Zaman, A N. 2020. “Keterlibatan Pemerintahan Joko Widodo Dalam Upaya Perdamaian Di Afghanistan.” INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global 1(2): 95–106.
Website:

Konflik Rusia Ukraina dalam Perspektif Hukum Internasional

https://www.eeas.europa.eu/delegations/indonesia/joint-statement-russia%E2%80%99s-invasion-ukraine_en?s=168
https://theconversation.com/how-indonesia-as-g20-host-can-be-a-mediator-between-russia-and-ukraine-180128

The post Refleksi Satu Tahun Response Indonesia Terhadap Konflik Rusia-Ukraina appeared first on JurnalPost.

SOURCE

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Sandiaga Salahuddin Uno Kunjungi Desa Wisata Balleanging Pangkep

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Sandiaga Salahuddin Uno Kunjungi Desa…

2 jam ago

Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam Meluncurkan Bus Sekolah Disabilitas di DKI Jakarta

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Hambatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta…

2 jam ago

Hari Bhayangkara ke-78, Panglima TNI: Semoga Polri Terus Memberikan Pelayanan Terbaik ke Masyarakat

AESENNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Agus Subiyanto mengucapkan selamat Hari…

2 jam ago

Pemerintah Bakal Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office Usulan Luhut

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai membahas family office dalam negeri yang dicanangkan Menko…

4 jam ago

Meutya: Pilihan Prabowo Operasi Besar di RSPPN Tunjukkan Percaya Nakes RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengapresiasi pilihan presiden terpilih Prabowo Subianto…

4 jam ago

Play For Dream Masuki Pasar Asia Pasifik, Indonesia Masuk Prioritas Tahun 2025!

Jakarta, Gizmologi – Perusahaan teknologi hiburan Play For Dream mengumumkan ekspansinya ke wilayah Asia-Pasifik mulai…

7 jam ago