Categories: Tekno

Ransomware Masih Merajalela, Sektor Keuangan Kudu Waspada 2024

Ilustrasi

Tekno — Ransomware masih merajalela. Bahkan sektor keuangan menjadi salah satu yang paling sering menjadi target. Hal ini dianggap akan mampu mengancam industri keuangan tanah air.

Data ini diungkap oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN, Edit Prima, dalam acara The Finance Executive Forum: The Future of Digitalization and Cyber Crime Mitigation Towards 2045, Sabtu, 30 Desember 2023. Menurutnya, trafik anomali di sektor tersebut pun cukup mengkhawatirkan.

BSSN mengungkap sektor keuangan merupakan salah satu industri yang paling rentan terhadap kejahatan siber. Pihaknya mencatat bahwa tren anomali trafik internet Indonesia menunjukkan angka yang fantastis walaupun tren-nya menurun.

Ilustrasi

“Di 2023 ada 151,4 juta kasus terkait dengan anomali trafik internet di Indonesia. Menurutn drastis dari 2021 sebanyak 1,6 miliar kejadian. Selanjutnya pada 2022 sebanyak 976,4 juta kejadian,” ujar Edit.

Ransomware dan Kejahatan di Sektor Keuangan

Menurutnya, sektor keuangan menempati urutan ketiga setelah administrasi pemerintahan dan energi, sebagai yang paling banyak mengalami anomali internet.

“Ini mengindikasikan jika serangan ransomware masih menjadi ancaman di sektor keuangan pada tahun 2023. BSSN mencatat dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware,” katanya.

Menurut dia, sektor keuangan modern saat ini bergantung pada pemanfaatan teknologi dan platform digital. Dampak serta risiko yang ditimbulkan atas ketergantungan tersebut membuka peluang ancaman siber, seperti pencurian data, peretasan terhadap sistem, dan pelumpuhan seluruh sistem operasional jasa penyedia layanan keuangan.

Sebab itu, perlu adanya kerangka kerja untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko keamanan informasi di lembaga penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran (PIP). Para pemain industri juga dinilai perlu mempertimbangkan langkah proaktif dengan melakukan evaluasi tata kelola teknologi dan menerapkan standar keamanan informasi seperti ISO 27001:2013.

Sebagai contoh, salah satu penyedia infrastruktur sistem pembayaran, Jalin telah tersertifikasi ISO 27001:2013 dan ISO 9001:2015, sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mewujudkan pengelolaan keamanan informasi dan manajemen mutu yang andal kepada seluruh member perbankan dan fintech.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Tekno di Google News.
Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Tekno.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

gadgetdiva

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Produk Unggulan Telkom Indonesia di Segmen B2B Ikut Meriahkan Digiland 2025

Jakarta, Gizmologi – Telkom Indonesia melalui dua produk unggulannya yaitu Telkom Solution dan Indibiz, siap…

38 menit ago

Cara Mengecilkan Ukuran Ikon Aplikasi di HP Redmi A5, 12C, 13, 14C, A1, A2, dan Poco

Cara Mengecilkan Ukuran Ikon Aplikasi di HP Redmi A5, 12C, 13, 14C, A1, A2, dan…

2 jam ago

BABINSA Membangun Desa bentuk Sinergitas TNI-POLRI dan Rakyat

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul BABINSA Membangun Desa bentuk Sinergitas…

10 jam ago

Peduli Kesehatan Mata Remaja, Comm Charity 2025 Hadir di Sekolah

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Peduli Kesehatan Mata Remaja, Comm…

10 jam ago

Pemdes Ciandur Bersama Karang Taruna Gelar Oven Turnamen Bola Voly Tingkat RT.

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG -Digelarnya open turnamen oleh raga voly ball tingkat RT.di wilayah  Pemerintahan Desa Ciandur…

10 jam ago

Petani Di Desa Majau Keluhkan Harga Tebus Pupuk Bersubsidi Berbeda Dari HET

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Musim tanam padi nyadon di wilayah kecamatan saketi sudah sudah mulai tanam…

10 jam ago