Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pidato Nowruz menyoroti dinamika internasional yang terjadi di Afghanistan, Ukraina dan Yaman, dengan menekankan, “Semua peristiwa ini menunjukkan legitimasi atas pilihan tepat bangsa Iran dalam perang melawan kubu arogan global.”
Pusat informasi Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran melaporkan, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pidato hari pertama tahun baru 1401 Hs Senin (21/3/2022) mengucapkan selamat merayakan Nowruz dan awal abad baru kelima belas Hijriah Syamsiah, serta menyinggung berbagai masalah internasional yang sedang berlangsung saat ini yang perlu ditangani secara tepat.
“Ketika kita menyaksikan berbagai peristiwa di dunia saat ini, legitimasi dan kebenaran bangsa Iran dalam menghadapi front arogan menjadi lebih jelas,” ujar Rahbar.
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa pilihan bangsa Iran melawan front arogan adalah perlawanan, tidak menyerah dan independen, mempertahankan kemerdekaan dan penguatan internal pemerintah dan negara.
“Keputusan ini bersifat nasional dan sudah benar,” tegas Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.
Rahbar menunjukkan bahwa Allah swt telah memberikan dasar harapan bagi bangsa Iran, dengan menekankan, “Biarkan saja musuh marah dengan harapan bangsa Iran,”.
Ayatullah Khamenei dalam pidatonya memberikan perhatian terhadap kondisi negara tetangga Muslim yang tertindas, Afghanistan yang saat ini berada dalam kondisi mengkhawatirkan setelah 20 tahun AS melakukan penindasan dan kejahatan di negara ini.
Rahbar menunjukkan kasus sejenis dalam bentuk lain terjadi di Ukraina dengan menjelaskan, “Kasus Ukraina adalah contoh lain naiknya presiden dengan dukungan Barat”.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga menyikapi dinamika Yaman dan pemboman harian terhadap orang-orang tangguh di negara ini oleh koalisi agresor, serta tindakan terbaru Arab Saudi memenggal 80 orang muda dan remaja di negaranya, dengan menekankan, “Semua kasus ini menunjukkan kegelapan yang berkuasa di tingkat global, dan serigala haus darah yang mencengkeram dunia,”.
Ayatullah Khamenei dalam statemennya mengungkapkan masalah rasisme Barat sebagai salah satu aspek dari kasus Ukraina, dengan mengatakan, “Masalah pemisahan orang kulit hitam dari kulit putih dan menurunkan mereka dari kereta api, atau pernyataan eksplisit orang-orang Barat di media mereka yang menyesalkan terjadinya perang di Eropa daripada di Timur Tengah, adalah contoh jelas dari rasisme pihak Barat,”.
“Jika penindasan terjadi di negara yang mereka kehendaki, maka mereka tidak akan bereaksi sama sekali. Padahal, terjadi begitu banyak penindasan dan kelaliman. Tapi mereka mengklaim menjadi pengusung hak asasi manusia. Dengan klaim palsu ini, mereka menekan dan menuntut negara-negara independen,” papar Rahbar.
Ayatullah Khamenei menekankan, “Hari ini adalah salah satu periode paling memalukan dan brutal dalam sejarah penindasan dan arogansi kontemporer, dan orang-orang di dunia secara langsung menyaksikan penindasan dan dikotomi ini,”.
Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga mengingatkan penekanannya di tahun lalu untuk menghindari klaim “mengikat perekonomian nasional dengan sanksi AS, dan menyakini kondisi tidak berubah sampai sanksi dicabut”.
“Untungnya, kebijakan baru di negara itu menunjukkan bahwa kemajuan dapat dicapai, meskipun menghadapi sanksi AS, tapi bisa meraih kemajuan. Perdagangan luar negeri dapat berkembang, kesepakatan regional dapat dicapai, serta di bidang minyak dan masalah lainnya dapat dicapai,” ungkap Ayatullah Khamenei.
Rahbar menambahkan, “Tentu saja, saya tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh berusaha untuk mencabut sanksi dan mereka yang bekerja di bidang ini harus melakukan pekerjaannya. Tetapi masalah mendasar adalah bagaimana menjalankan negara sedemikian rupa, sehingga sanksi tidak berdampak besar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, tahun ini saya mengulangi saran yang sama sebelumnya bahwa perekonomian nasional tidak boleh terikat dengan sanksi,”.(PH)
Bro, buat lo yang kantongnya pas-pasan tapi pengen punya HP kece tanpa nguras dompet, jangan…
GadgetDIVA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 8 tahun 2025 (Permen)…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Erizal Membuktikan Anak Muda dari…
Sah! – Ormas adalah singkatan dari organisasi massa atau organisasi masyarakat. Mereka menjadi wadah partisipasi…
Sah! – Di tengah pertumbuhan bisnis di indonesia, Commanditaire Vennootschap (CV) tetap menjadi salah satu…
AESENNEWS.COM,PANDEGLANG - Realisasi program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di Desa Sindang Hayu Kecamatan Saketi…