Categories: Berita

Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Ciptakan Ekosistem yang Efisien dan Terintegrasi

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/85/SET.M.EKON.3/2/2022

Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Ciptakan Ekosistem yang Efisien dan Terintegrasi  

Jakarta, 22 Februari 2022

Memasuki awal tahun 2022, Pemerintah meyakini bahwa koordinasi dan sinergi antara seluruh stakeholders dalam menerapkan strategi pemulihan ekonomi akan membuat ekonomi tumbuh di kisaran 4,0% – 5,0% (yoy) pada Triwulan I-2022. Hal itu akan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% (yoy) di akhir 2022 mendatang.

“Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,69% pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi yang positif di tahun 2021 tersebut didukung oleh pertumbuhan di beberapa sektor, salah satunya sektor pertanian yang tumbuh 1,84%. Selain itu, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB juga cukup besar yaitu 13,28% tertinggi kedua setelah industri pengolahan sebesar 19,25%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada saat me-launching Buku Pintar Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura, Selasa (22/02).

Sektor Pertanian sebagai sektor yang terus tumbuh positif perlu didukung agar kontribusinya terhadap PDB yang cukup besar juga mampu berdampak terhadap kesejahteraan petani. Pemerintah terus berupaya untuk mendorong inisiatif kolaborasi multistakeholders melalui pengembangan ekosistem agribisnis yang efisien dan terintegrasi hulu-hilir berbasis teknologi, agar daya saing komoditas pertanian dapat ditingkatkan dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa salah satu model yang telah diinisiasi dan berjalan baik adalah kemitraan closed loop agribisnis hortikultura yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, off taker dan pelaku usaha dari hulu hingga hilir yang dilakukan dengan pendampingan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan petani.

“Buku Pintar Closed Loop Agribsinis Hortikultura ini memberikan gambaran model kolaborasi multistakeholders yang terlibat dalam kemitraan dan proses bisnis dalam membangun ekosistem agribisnis yang terintegrasi hulu hilir, sehingga kami berharap buku ini dapat digunakan sebagai rujukan dan pedoman bagi berbagai pihak terkait dalam rangka implementasi dan percepatan replikasi kemitraan closed loop hortikultura di seluruh Indonesia,” jelas Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud membuka secara langsung acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah berpartisipasi dalam program kemitraan closed loop agribisnis hortikultura. Juga diharapkan agar closed loop bisa direplikasi dan didukung penuh oleh Pemerintah Daerah, agar program kemitraan agribisnis bisa berjalan dengan baik dan sukses.

“Saya mengajak para Kepala Daerah dan pelaku usaha untuk melakukan perubahan dan terobosan cara yang lebih efisien untuk meningkatkan skala usaha, produktivitas, kualitas, dan nilai tambah komoditas pertanian melalui inisiatif kolaborasi dan kemitraan closed loop agribisnis yang saling menguntungkan, agar petani semakin semangat dan produktif, pelaku usaha dari hulu hingga hilir dapat berkembang dan ekosistem terus bergerak maju sehingga pertanian dapat semakin berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Menko Airlangga.

Launching Buku Pintar Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) dan dihadiri oleh para Eselon 1 Kementerian/Lembaga terkait dan yang mewakili, para Bupati dan jajarannya, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pertanian, Perwakilan BUMN dan BUMD, Akademisi, pihak swasta, dan para stakeholder. Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan FGD bertema Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura yang menghadirkan narasumber Bupati Garut, Direktur Utama PT Paskomnas dan, Ketua Koperasi Produsen Eptilu Membangun Indonesia Kabupaten Garut dengan pembahas Prof. Bungaran Saragih, serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, dan Bank Indonesia. (dep2/frh/fsr)

***

Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, Tiktok & Youtube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia

ekon

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Kemkomdigi Terbitkan Permen Nomor 8 Tahun 2025, Ini 5 Poin Utama Aturannya

GadgetDIVA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 8 tahun 2025 (Permen)…

2 jam ago

Erizal Membuktikan Anak Muda dari Daerah Bisa Menjadi Juara dan Membawa Dampak Nyata Lewat Media Sosial

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Erizal Membuktikan Anak Muda dari…

7 jam ago

Kenali Batas Hukum Aktivitas Ormas di Indonesia

Sah! – Ormas adalah singkatan dari organisasi massa atau organisasi masyarakat. Mereka menjadi wadah partisipasi…

7 jam ago

Berapa Banyak Modal yang Wajib Disetorkan Sekutu Pasif dalam CV

Sah! – Di tengah pertumbuhan bisnis di indonesia, Commanditaire Vennootschap (CV) tetap menjadi salah satu…

7 jam ago

Realisasi Program Bantuan BSPS T,A 2025 di Desa Sindang Hayu Warga Antusias Ucapkan Terima Kasih

AESENNEWS.COM,PANDEGLANG - Realisasi program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di Desa Sindang Hayu Kecamatan Saketi…

7 jam ago

Apa Artinya Pembubaran Partai Pekerja Kurdistan bagi Turki?

Ankara – Setelah lebih dari empat dekade konflik bersenjata dengan pemerintah Turki, Partai Pekerja Kurdistan…

9 jam ago