Categories: Berita

Petisi Rakyat Papua: Pemerintah Jokowi Menjajah Papua dengan DOB dan Otsus

[Berita]  Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) menjajah Papua Daerah Otonom Baru (DOB) dan otonomi khusus (Otsus). 

“Kami melakukan demostrasi di Patung Kuda Arjuna Jakarta Pusat dengan tuntuntan mendesak pemerintahan Jokowi untuk menghentikan program penjajahan melalui kebijakan DOB dan Otsus di seluruh tanah Papua,” kata Kordinator aksi Petisi Rakyat Papua Celvi Molama kepada redaksi SuaraNasional, Jumat (13/5/2022).
Celvi mengatakan, sistem penjajahan di Papua dibuktikan dengan tiga hal.
Pertama, eksploitasi sumber daya alam dan manusia terus terjadi melalui berbagai perusahaan di Bumi Cendrawasih.
“Perusahaan pertambangan, perkebunan kelapa sawit, perairan dan sebagainya. Manusia Papua dijadikan sebagai tenaga kerja dengan upah yang murah meskipun sebelum ada perusahaan tanah atau air adalah sasaran produksi yang menghidupi masyarakat Papua sekian lama,” ungkapnya.
Kedua, ekspansi modal terus terjadi di mana lahan-lahan yang kosong dijadikan lahan-lahan eksploitasi sumber daya alam dan manusia.
Hal ini menyebabkan perluasan kemiskinan, perluasan perampasan tanah, memperbanyak kematian
Ketiga ,kependudukan dimaknai dengan pendudukan militer dan sipil.
“Proyek daerah operasi militer menyebabkan genosida, dan proyek transmigrasi menyebabkan persaingan tenaga kerja sehingga menyebabkan terpinggirkannya masyarakat Papua, dan konflik horizontal.Kependudukan Indonesia disertai dengan perdagangan miras, togel, sio, dan sebagainya yang memperparah kemiskinan masyarakat,” jelasnya.
Kata Celvi, upaya memuluskan kebijakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan dilakukan di Indonesia memiliki hubungan dekat dengan pemekaran
Karena investasi akan semakin deras menuju wilayah-wilayah baru kemudian menghadirkan lebih banyak militer.
“Selain itu revisi otsus tidak membahas hal-hal subtansial untuk melindungi hak-hak orang Papua tetapi lebih memberikan leluasa untuk kepada kapitalisme yang dibekingi oligarki untuk mengeruk kekayaan orang Papua, selain memberikan peluang bagi transmigrasi kepada orang luar Papua,” ungkapnya. Celvi mengutuk keras Yan Mandenas & Komarudin Watubun yang hendak memaksakan pemekaran di Papua.
“Harusnya Yan Mandenas dan Komarudin Watubun berpihak menolak DOB dan Otsus di Papua,” pungkasnya. [SuaraNasional]

portal-islam

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Surga Dunia: Ngopi Sore di Pinggir Kali Pondok Dua

Obrolan Sore di Saung Merdeka Angin sore nyapu pelan daun-daun pisang yang lemes ngambang di…

3 jam ago

Peringati 77 Tahun Nakba, AWG Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Peringati 77 Tahun Nakba, AWG…

4 jam ago

Peran Magang Social Media Spesialist Sebagai Strategi Digital Marketing

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Peran Magang Social Media Spesialist…

4 jam ago

Perppu Ormas Dan Potensi Penyalahgunaan Kekuasaan Dalam Menanggapi Kritik Sosial

Sah! – Polemik seputar pembubaran organisasi masyarakat kerap muncul dalam ruang demokrasi. Isu ini menyentuh…

4 jam ago

Perkumpulan Tanpa Badan Hukum? Ini 3 Risiko Serius

Sah! – Perkumpulan adalah suatu bentuk organisasi masyarakat yang didirikan oleh sekelompok individu yang memiliki…

4 jam ago

Hamas Ungkap Adanya Negosiasi Langsung dengan Pemerintah Trump

Jakarta – Hamas saat ini tengah mengadakan negosiasi langsung dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald…

6 jam ago