Perusahaan Eksplorasi dan Produksi Minyak Thailand (PTTEP) telah mengumumkan akan menggantikan perusahaan minyak dan gas Prancis Total Energy di lapangan gas Yadana di Myanmar.
AFP dari Bangkok hari Selasa (15/3/2022) melaporkan, perusahaan minyak dan gas Prancis Total Energy telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi beroperasi di ladang minyak dan gas negara ini, karena kudeta militer di Myanmar.
Perusahaan Chevron Amerika juga telah menghentikan kegiatannya di Myanmar karena kudeta militer.
Menurut laporan itu, dua perusahaan Prancis dan Amerika terpaksa ditutup di Myanmar di bawah tekanan dari LSM dan organisasi non-pemerintah.
Ladang gas Yadana Myanmar menghasilkan sekitar 6 miliar meter kubik gas per tahun, 70 persen di antaranya diekspor ke Thailand dan 30 persen dikonsumsi di dalam negeri.
Perusahaan PTTEP memasok sekitar 50 persen permintaan gas Myanmar, dan 11 persen dari permintaan domestik Thailand.
Myanmar mengalami kekacauan sejak kudeta militer terjadi setahun lalu yang menyebabkan pemerintahan sipil yang demokratis berakhir.
Menurut LSM, 1.600 orang tewas dan lebih dari 11.000 ditahan dalam tindakan keras yang dialkukan junta militer Myanmar di negara Asia tenggara ini.(PH)
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Fenomena Konten Kreator di Facebook…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Magang di PT DMK Cargo,…
AESENEWS.COM ,PANDEGLANG - Kordinator Lapangan ( Korlu ) Kecamatan Saketi Mulyantara angkat bicara setelah mengetahui…
AESENNEWS.COM, SERANG - Pemilik Media Bungas Banten, Uyung Iskandar ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua…
Jakarta – Aksi bom bunuh diri terjadi di kamp tentara Somalia di Mogadishu. Bom itu…
Jakarta – Paus Leo XIV menyerukan perdamaian di Ukraina saat Misa pelantikannya di Lapangan Santo…