Categories: Berita

Pemanasan Global Penyebab Keadaan Lingkungan Semakin Memburuk

JurnalPost.com – Isu tentang pemanasan global merupakan hal yang sudah menjadi perbincangan khalayak ramai sejak lama, namun masalah ini tidak kunjung menemukan titik terangnya. Semakin hari panas di bumi semakin meningkat yang berarti tidak adanya perubahan signifikan dari masalah ini. Organisasi antarpemerintah ilmiah Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) melakukan penelitian tentang pemanasan global dan hasil dari penelitian tersebut yaitu meningkatnya suhu di bumi dari 1,6°C hingga 4,2°C sampai tahun 2050 atau 2070. Tentu hal ini berdampak pada lapisan es yang terdapat di kutub-kutub dan puncak pegunungan, lambat laun es yang terdapat disana akan mencair dan menimbulkan bencana besar bagi keberlangsungan hidup manusia.

Para ilmuwan mengatakan bahwa pemanasan ini telah meningkat dan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu, kenaikan suhu akan mengakibatkan es yang terdapat di kutub mencair serta menambah volume air laut sehingga membuat bencana banjir di pesisir pantai bahkan hal ini berpotensi meniadakan pulau-pulau yang ada. Tentu saja potensi kerusakan yang timbul akibat adanya pemanasan global sangat besar. Adanya pemanasan global tidak hanya berdampak pada perubahan iklim, namun hal ini berdampak di lahan pertanian, keberlangsungan hidup para hewan serta tumbuhan, juga penyakit pada manusia.

Radiasi panas matahari yang memasuki atmosfer secara alami membuat bumi panas. Sebelum dipantulkan kembali ke angkasa panas ini sebagian diserap oleh permukaan bumi. Panas yang sebagian itu tetap berada di atmosfer karena atmosfer mengandung gas rumah kaca, termasuk karbondioksida, metana, dan nitrooksida, yang menyebabkan bumi menghangat hingga mencapai suhu yang tepat yakni16ºC bagi makhluk hidup untuk bisa melakukan aktivitas yang semestinya. Ini dikenal dengan nama efek gas rumah kaca. Tidak adanya hal tersebut, mengakibatkan suhu rata-rata dapat mencapai -18ºC. Saat ini terdapat banyak gas rumah kaca di atmosfer hal ini mengakibatkan terlalu banyak panas yang disimpan di bumi

Efek rumah kaca yang terlalu banyak di atmosfer bumi diyakini termasuk ke dalam faktor penyebab terjadinya peningkatkan iklim yang ekstrim. Gas tercipta selama mekanisme alami di bumi atau merupakan hasil dari aktivitas manusia saat memenuhi apa yang mereka butuhkan. Hasil dari letusan gunung berapi, fotosintesis, proses penguraian dan respirasi itu sumber alami untuk gas rumah kaca. Sisa pembakaran yang dilakukan industri dan emisi gas dari kendaraan bermotor maupun mobil ikut serta sebagai sumber gas rumah kaca yang di akibatkan oleh aktivitas manusia. Pada abad ke-18 merupakan awal mula hal tersebut, manusia mendapatkan teknologi industri yang berbahan dasar banyak dari fosil seperti minyak, gas, dan batu bara untuk menghasilkan energi, hal tersebut membuat gas rumah kaca yang menumpuk di atmosfer sehingga tumbuhan tidak mampu menyerap kembali.

Melewatkan cahaya sinar tampak (gelombang pendek) matahari namun menyerap gelombang panjang (sinar infra merah) merupakan sifat dasar dari gas-gas rumah kaca. Pancaran dari matahari yang masuk ke bumi, sekitar 25% di refleksikan ke ruang angkasa melalui atmosfer dan bisa juga partikel-partikel gas yang berada di atmosfer, dan 25% di terima oleh atmosfer, kemudian 45% di lanjut pada permukaan bumi yang terbentuk pada permukaan air, es dan permukaan meditatif lainnya serta 5% direfleksikan dalam bentuk gelombang panjang yang berwujud energi panas (sinar inframerah). Hal tersebutlah yang mendasari penamaan efek rumah kaca. Hubungan itu juga yang menjadi alasan meningkatnya efek rumah kaca dengan perubahan iklim, suhu menjadi sangat rendah dan bumi menjadi tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup dikarenakan tidak adanya efek rumah kaca pada sistem perikliman yang ada di bumi.

Salah satu dampak terbesar akibat adanya pemanasan global yakni iklim. Semua hal ini memiliki keterkaitan contohnya kebanyakan petani memanfaatkan iklim untuk tolak ukur penanaman mereka, jika tidak tepat dalam memprediksi iklim, petani tidak dapat memanen dan hasil yang di dapat saat panennya tidak baik sehingga akan mengalami kemalangan. Iklim yang tidak menentu menyebabkan berbagai macam penyakit pada makhluk hidup disekitar terutama pada ternak yang dikomsumsi sehari-hari oleh manusia, karena perubahan iklim merupakan hal yang sangat mempengaruhi penyakit pada ternak.

Bencana yang terjadi baru-baru ini yaitu kebakaran hutan di kanada, pada tanggal 9 juni tahun 2023 telah terjadi lebih dari 2.372 kebakaran hutan dengan lahan seluas 4,3 juta hektar ludes oleh api yang berkobar. Dampak yang timbul akibat adanya kebakaran ini tentunya kerusakan habitat, gangguan pada rantai makanan, serta adanya ancaman kepunahan pada ekosistem dan satwa liar dikarenakan kebakaran hutan ini membuat sekitar 45.000 kilometer persegi lahan hangus, kemudian adanya ancaman kesehatan dari kabut asap yang mempengaruhi kualitas udara di banyak tempat dan semakin memburuk sehingga menyebabkan skor kualitas udara mencapai level merah serta menghambat aktivitas sehari-hari.

Penyebab kebakaran hutan di kanada di dominasi oleh aktivitas manusia dan sebagian merupakan faktor alam seperti petir. Berbagai aktivitas yang di lakukan oleh manusia sangat mempengaruhi lingkungan itu sendiri, kita tidak bisa seenaknya dalam melakukan sesuatu karena hal sekecil apapun akan berdampak baik buruknya pada lingkugan. Padahal lingkungan merupakan tempat tinggal bagi banyak kehidupan organisme yang telah memberikan segala kebutuhan kita, seharusnya hal yang dilakukan yaitu menjaga dan melestarikan lingkungan supaya penerus kehidupan selanjutnya dapat menikmati hidup layak.

Tidak hanya pada pemanasan global dan kebakaran hutan, hal yang bisa menyebabkan udara bertambah buruk antara lain :

• Emisi kendaraan, kendaraan merupakan penghasil emisi gas yang berbahaya bagi lingkungan sekitar serta pada kesehatan manusia, seperti yang kita ketahui emisi ini dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma, kanker, paru-paru, dan penyakit lainnya.

• Kegiatan industri, sejumlah besar polutan seperti karbon monoksida, hidrokarbon, bahan kimia, dan partikel debu terpancar oleh kegiatan di industri yang menyebabkan buruknya kualitas udara.

• Kegiatan rumah tangga, tidak hanya pada kegiatan industri namun kegiatan rumah tangga juga ikut serta memperburuk kualitas udara karena lepasnya klorofluorokarbon (CFC) senyawa organik ini terdiri dari karbon, klorin, dan fluorin yang menyebabkan penipisan lapisan ozon di atmosfer pada penggunaan Air Conditioner (AC) dan lemari es.

• Penyebab alami, penyebab ini merupakan hal yang terjadi secara alami meliputi letusan gunung berapi serta badai debu yang dapat mempengaruhi polusi udara disekitar area yang terkena.

Akhir-akhir ini suhu pada bulan Maret tahun 2023 mencapai 1,52 ± 0,10°C di atas rata-rata 1850 hingga 1900 dari data statistik ini terlihat kondisi suhu dalam beberapa bulan terakhir, kemungkinan tahun 2023 akan menjadi tahun yang terpanas ke-4, ke-3, atau bahkan ke-2 dan semakin meningkat setiap tahunnya. Dunia akan dapat memecahkan rekor suhu rata-rata baru pada tahun 2023 atau 2024 yang didorong oleh perubahan iklim dan kembalinya fenomena cuaca El Nino yang diantisipasi. Hal tersebut menjelaskan mengapa udara yang kita rasakan lebih panas dari sebelumnya.

Kesadaran dari masyarakat sekitar sangat dibutuhkan untuk mengurangi bahkan mencegah pemanasan global yang semakin parah. Hal berskala kecil tentu dapat kita perbuat sebagai masyarakat yang memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global yaitu tidak boros dalam pemakaian air, menggunakan transportasi umum, mengurangi pembakaran sampah yang tidak perlu, memastikan kebersihan daerah di sekitar, mematikan lampu jika tidak diperlukan, dan melakukan penanaman pohon kembali pada lahan yang rusak agar mencegah bencana buruk di masa yang akan datang.

Permasalahan serius ini mengakibatkan dampak dalam skala besar dan luas seiring berjalannya waktu, pada lingkungan bio-geofisik seperti mencairnya es di kutub, naiknya permukaan air laut, meningkatnya tanah longsor serta banjir, berubahnya iklim secara tidak teratur, dan kepunahan hewan serta tumbuhan. Sedangkan bagi aktivitas sosial-ekonomi mempunyai dampak degradasi wilayah pesisir, terganggunya infrastruktur, gangguan terhadap tempat tinggal warga setempat, gangguan daya produksi pada pertanian, dan meningkatnya resiko penyakit serta wabah yang berbahaya bagi semua makhluk hidup.

Permasalahan nyata yang ada di depan mata kita harus dihadapi bersama. Marilah semua melakukan pembenahan diri dengan memulai hidup yang ramah dengan lingkungan sekitar. Pada dasarnya semua masalah ini terjadi akibat adanya aktivitas yang dilakukan oleh manusia disamping faktor alam. Kita seharusnya menjaga yang sudah ada bukan merusaknya, dengan kesadaran diri masing-masing dan bekerja sama kita dapat mengurangi pemanasan global secara berkala. Terkadang kita berpikir bahwa hal kecil tidaklah penting namun dari hal-hal kecil itulah muncul dampak yang besar bagi kehidupan disekitar kita. Alam memberikan fasilitas yang berlimpah untuk keberlangsungan hidup, kita harus menyikapinya dengan bijak agar tidak terjadi kerusakan fatal yang menyebabkan hilangnya kelestarian lingkungan.

Oleh : Aurell Zahra Andiningtiyas
Mahasiswi Prodi Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

The post Pemanasan Global Penyebab Keadaan Lingkungan Semakin Memburuk appeared first on JurnalPost.

SOURCE

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa untuk Peningkatan Ekonomi Lokal di Dusun Slepi, Ketapanrame

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa…

3 jam ago

Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa untuk Peningkatan Ekonomi Lokal di Dusun Slepi, Ketapanrame

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa…

3 jam ago

Jalan Khusus Kendaraan Tambang Segera Dibangun di Bogor, Warga Parungpanjang Sambut Positif

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Jalan Khusus Kendaraan Tambang Segera…

3 jam ago

Ketua PEWARNA Jabar: Sampaikan Pendapat dengan Santun dan Taat Aturan”

AESENNEWS.COM, Bogor - Ketua Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kefas Hervin Devananda, S.Th.,…

3 jam ago

Ketua PEWARNA Jabar: Sampaikan Pendapat dengan Santun dan Taat Aturan”

AESENNEWS.COM, Bogor - Ketua Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kefas Hervin Devananda, S.Th.,…

3 jam ago

SDN Sukadame 1 Membutuhkan Ruangan Perpustakaan dan Ruangan Belajar

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG- Sekolah Dasar Negeri I (SDN ) Sukadame 1, yang terletak di Desa Sukadame,…

3 jam ago