Categories: Tips

Niat Ganti Puasa Ramadhan Karena Haid dan Tata Caranya

Niat ganti puasa Ramadhan karena haid merupakan salah satu bagian dari tata cara qadha puasa yang perlu kamu ketahui. Selain membaca niat, kamu juga perlu memahami dan menjalankan berbagai ketentuan lainnya.

Kekeliruan dalam pelaksanaannya, bisa membuat amalan tertolak lho! Karenanya, simak baik-baik ya artikel ini!

Perintah Qadha Puasa Karena Haid

Berbeda dengan salat yang tidak perlu qadha jika meninggalkannya dengan alasan haid, maka puasa wajib kamu ganti. Mengenai hal ini, Rasul saw. bersabda:

“Adalah kami mengalami (haid), kami diperintahkan qadha puasa dan tidak diperintah qadha salat.” (HR. Muslim)

Menurut para ulama, alasan pembedaan antara puasa dan salat dalam hal penggantian terletak pada tingkat kemudahannya. Jika wanita wajib mengganti salat yang tertinggal selama haid, itu akan sangat memberatkan.

Niat Ganti Puasa Ramadhan karena Haid

Sebagaimana ibadah shaum pada bulan Ramadhan, mengganti puasa juga mengharuskan adanya niat. Mengenai redaksi niat puasa ganti Ramadhan karena haid arab, latin, dan artinya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Arti:

“Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah Swt.”

Pada dasarnya, redaksi di atas sama dengan redaksi niat untuk melakukan qadha’ puasa pada umumnya. 

Niat ganti puasa Ramadhan dibaca kapan? Kamu bisa baca pada malam hari menjelang puasa atau sebelum azan Subuh persis sebagai shaum Ramadhan.

Waktu Mengganti Puasa Ramadhan Karena Haid

Hal lain yang sering jadi pertanyaan adalah terkait dengan waktu qadha yang diperbolehkan. Tentang masalah ini, ada beberapa poin yang bisa jadi panduan:

  • Qadha bisa kamu lakukan mulai berakhirnya bulan Ramadhan hingga batas akhirnya ketika datang bulan Ramadhan di tahun selanjutnya.
  • Secara umum, puasa qadha bisa kamu lakukan pada hari apapun kecuali hari-hari yang terlarang untuk puasa, seperti hari tasyriq dan hari raya. Berpuasa pada hari-hari tersebut hukumnya haram.
  • Mengenai qadha puasa pada hari Jumat, maka hukumnya adalah makruh. Meskipun boleh-boleh saja, tapi itu adalah pilihan yang tidak Allah Swt. senangi. Jadi, sebaiknya pilih hari yang lain saja ya!

Mulai dari proses membaca niat ganti puasa Ramadhan karena haid hingga waktu berbuka, lakukanlah dengan kesungguhan sebagaimana puasa Ramadhan. Tak lain, agar amalan puasa penggantimu nilainya tetap tinggi di hadapan Allah Swt.

hipwee

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Sinergi Pusat-Daerah Diperkuat, Pendidikan Berkeadilan untuk Anak Jadi Fokus KPI 2025

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Sinergi Pusat-Daerah Diperkuat, Pendidikan Berkeadilan…

3 jam ago

Efektivitas Pengawasan dalam Implementasi Good Corporate Governance di Danantara: Tantangan dan Solusi

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Efektivitas Pengawasan dalam Implementasi Good…

3 jam ago

Pembubaran Ormas: Proses, Alasan, dan Akibat Hukumnya

Sah! – Organisasi kemasyarakatan (ormas) memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia.…

3 jam ago

PGI Dukung Seruan “Tutup TPL” dalam Pertemuan Pimpinan Gereja dan Lembaga Keumatan se-Sumatera Utara

AESENNEWS.COM, Nasional - Keprihatinan atas krisis ekologi dan sosial sebagai dampak kehadiran PT Toba Pulp…

3 jam ago

Polres Depok Dukung Ketahanan Pangan, Panen 2 Ton Lele

Depok – Polres Metro Depok membangun 15 kolam ikan lele di lahan milik anggota di…

3 jam ago

Trump: Banyak Orang Kelaparan di Gaza, Kami Akan Menanganinya

Abu Dhabi – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan “banyak orang kelaparan” di Jalur…

3 jam ago