JurnalPost.com – Kesetaraan gender adalah isu yang berkaitan erat dengan budaya, dan pemahaman tentang peran budaya dalam membentuk pandangan dan norma gender sangat penting. Berbagai budaya di seluruh dunia memiliki perspektif yang berbeda mengenai kesetaraan gender, dan pandangan ini memengaruhi bagaimana individu dalam masyarakat tersebut memandang perbedaan gender. Budaya memainkan peran kunci dalam membentuk persepsi mengenai gender dan menentukan norma-norma yang mengatur peran dan hak laki-laki dan perempuan.
Di Indonesia, perdebatan seputar kesetaraan gender dan budaya telah menjadi topik yang semakin relevan dan mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai negara dengan kekayaan budaya yang melimpah, Indonesia juga memiliki sejarah panjang dalam hal norma-norma gender yang tercermin dalam budayanya. Namun, terdapat tren yang menunjukkan perubahan dalam pandangan masyarakat terkait peran gender.
Perempuan di Indonesia semakin aktif terlibat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja, politik, dan aktivisme sosial. Meskipun tantangan dalam mencapai kesetaraan gender masih ada, terdapat langkah-langkah positif yang diambil oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi non-pemerintah, untuk menciptakan budaya yang lebih inklusif dan mendukung perempuan dalam mencapai potensi mereka. Dengan kesadaran yang semakin meningkat tentang pentingnya kesetaraan gender, Indonesia menjadi saksi perubahan budaya yang menjanjikan dalam upaya mencapai kesetaraan gender yang lebih besar di masa depan.
Budaya, Gender dan Identitas
Salah satu cara untuk memahami peran budaya dalam membentuk pandangan tentang gender adalah dengan melihat bagaimana identitas gender dilihat dalam berbagai budaya. Sebuah penelitian telah mengeksplorasi perbedaan dalam identitas gender di budaya Barat (Amerika Serikat dan Australia) dan budaya Timur (Jepang dan Korea). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam faktor-faktor yang mendasari identitas gender.
Faktor-faktor tersebut termasuk kolektivisme, agensi, ketegasan, dan keterkaitan. Budaya Barat memiliki nilai lebih tinggi dalam hal agensi dan ketegasan, sementara budaya Timur memiliki nilai lebih tinggi dalam hal kolektivisme dan keterkaitan. Perbedaan gender yang signifikan muncul hanya pada faktor keterkaitan, di mana perempuan mendapat skor lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Ini menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih saling terkait dalam perhatian mereka terhadap perasaan dan kekhawatiran orang lain, tanpa perbedaan signifikan dalam faktor-faktor lain yang terkait dengan individualisme/kolektivisme.
Pengaruh Budaya Terhadap Kesetaraan Gender
Budaya juga mempengaruhi pandangan masyarakat tentang kesetaraan gender. Terdapat perbedaan signifikan dalam pandangan tentang bagaimana laki-laki dan perempuan harus diperlakukan di berbagai budaya. Beberapa budaya mungkin memandang perempuan dan laki-laki harus diperlakukan sama, sementara budaya lain mungkin lebih memihak laki-laki dalam hal hak, keistimewaan, dan kekuasaan. Ini tercermin dalam persentase perempuan yang menduduki jabatan terpilih, tingkat melek huruf, dan partisipasi tenaga kerja perempuan di berbagai negara.
Sebuah studi menggunakan skala Sex Role Ideology menunjukkan bahwa terdapat variasi yang signifikan dalam sikap masyarakat terhadap peran gender di berbagai negara. Budaya Barat cenderung memiliki pandangan yang lebih egaliter tentang peran gender, sementara budaya yang lebih konservatif mungkin memandang peran gender lebih tradisional. Laki-laki di berbagai budaya cenderung lebih cenderung memegang pandangan gender yang lebih tradisional dibandingkan perempuan.
Variabel lain, seperti agama, geografi, urbanisasi, dan tingkat individualisme dalam sebuah budaya, juga berpengaruh terhadap pandangan masyarakat tentang kesetaraan gender. Misalnya, negara-negara dengan mayoritas penduduk Kristen Protestan cenderung memiliki pandangan yang lebih egaliter, sementara negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim mungkin memiliki pandangan yang lebih tradisional.
Budaya, Identitas Gender, dan Esensialisme
Pandangan masyarakat tentang identitas gender juga dapat dipengaruhi oleh budaya. Identitas gender yang dianggap penting dalam suatu budaya dapat mencerminkan pandangan esensial yang menganggap bahwa identitas gender tertentu lebih kuat, tidak berubah, dan lebih sulit diubah dibandingkan yang lain.
Contoh dari budaya Amerika menunjukkan bahwa laki-laki cenderung dianggap sebagai identitas yang lebih esensial. Masyarakat Amerika lebih cenderung menerima perempuan yang menampilkan ciri-ciri laki-laki dibandingkan sebaliknya. Hal ini mencerminkan pandangan bahwa identitas laki-laki lebih sulit diubah atau diabaikan dibandingkan identitas perempuan. Namun, contoh dari budaya Hindu India menunjukkan pandangan yang berbeda. Dalam budaya Hindu, identitas perempuan dipandang sebagai sesuatu yang murni, kuat, dan bertenaga, mencerminkan pandangan bahwa identitas perempuan lebih penting dan kuat. Ini mencerminkan pandangan esensial bahwa identitas perempuan adalah yang utama.
Kesimpulan
Kesetaraan gender adalah isu kompleks yang sangat dipengaruhi oleh budaya. Budaya memainkan peran kunci dalam membentuk pandangan tentang gender, norma-norma yang mengatur peran dan hak laki-laki dan perempuan, serta persepsi tentang identitas gender yang penting dan esensial. Untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih besar, penting untuk memahami peran budaya dalam membentuk pandangan masyarakat dan untuk bekerja menuju norma-norma yang lebih egaliter dan inklusif di seluruh dunia.
Oleh: Richardo Lumbantoruan
The post Menyingkap Perbedaan dan Esensi Identitas Gender appeared first on JurnalPost.
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Elmer Diello Xantara Harumkan Nama…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul USE OF TECHNOLOGY IN EARLY…
Jakarta – Warga Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor digegerkan dengan temuan tas berisi…
Jakarta – Riau Bhayangkara Run 2025 segera digelar. Event yang digelar Polda Riau ini akan…
GadgetDIVA - Telkom menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan nasional melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Mall Pasar Atom: Gabungan Konsep…