Jakarta, Berita – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan saat ini kemiskinan ekstrem di Indonesia semakin sulit. Padahal, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia tersisa 9%.
“Makin dikit yang miskin bukan semakin mudah, justru semakin sulit untuk dihilangkan. Ibarat nasi liwet, ini adalah keraknya yang harus didatangi satu-satu,” ujar Muhadjir saat mengunjungi salah satu wilayah yang merupakan kantong kemiskinan ekstrem yakni di Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (19/3/2022).
Berdasar keterangan pers tertulis diterima Berita, dalam kunjungannya, Muhadjir menemukan beberapa masalah kemiskinan ekstrem yang terjadi di daerah tersebut seperti banyaknya kondisi rumah yang tidak layak huni dan masih ada warga yang belum mendapat bantuan sosial (bansos).
“Tadi kita sudah lihat contoh konkret dengan berbagai permasalahan. Ada yang satu rumah tidak sampai 3×3 meter diisi oleh tujuh orang, ada juga yang belum daftar BPJS padahal pemerintah sudah menyediakan gratis untuk warga miskin,” ungkapnya.
Untuk itu, Muhadjir menginstruksikan kepala desa dan camat lebih rajin mendatangi warganya yang miskin ekstrem untuk didata.
“Hal ini bertujuan agar warga bisa mendapatkan bansos dan layanan kesehatan dari pemerintah,” katanya.
Muhadjir memastikan akan berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaksanakan program Kotaku atau kota tanpa kumuh di Desa Wajak. Hal ini lantaran, lingkungan di sekitar Desa Wajak dirasa kumuh. Padahal, Desa Wajak merupakan ibu kota kecamatan.
“Wajak ini ibu kota kecamatan tapi kumuh sekali. Saya akan minta bantuan Kementerian PUPR dalam anggaran untuk dibantu program Kotaku,” kata Muhadjir menambahkan.
Berdasarkan laporan data dari Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator PMK, dari total penduduk 16.123 jiwa, sebanyak 1.071 keluarga penerima manfaat (KPM) program sembako yang sudah terdata. Sementara untuk bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) sebanyak 143 KPM dan program keluarga harapan (PKH) sebanyak 331 KPM.
Pada saat mengunjungi desa Wajak, Muhadjir juga turut membagikan paket bansos dari PMK Peduli sebanyak 40 paket sembako, dari Baznas Kabupaten Malang sebanyak 40 paket, dan Rumah Zakat Kota Malang sebanyak 100 kaleng kornet sebagai wujud kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menekankan pengentasan kemiskinan ekstrem bukan hanya tugas Kemenko PMK, melainkan tugas bersama.
“Tahun 2024, presiden menargetkan nol persen untuk miskin ekstrem. Maka dari itu kita harus kerja habis-habisan untuk turun ke lapangan langsung, jangan gengsi, jangan jaga image, dan jangan cari pencitraan. Kita harus kerja tulus,” tegasnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Siapa yang tidak mengenal Maudy Ayunda? Aktris, penyanyi, penulis, sekaligus aktivis ini memang selalu berhasil…
GadgetDIVA - Setelah hampir satu dekade tanpa perubahan besar, Google akhirnya memutuskan untuk menyegarkan tampilan…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Israel akan Kirim Delegasi ke…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul 8 Jam Live Streaming Penuh…
Sah! – Pengajuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) adalah tahap krusial bagi pelaku usaha atau…
Sah! – Dunia bisnis terus bergerak dinamis, menuntut para pelaku usaha untuk terus berinovasi dan…