Categories: Berita

Menerapkan strategi anti korupsi dalam bingkai Pancasila

JurnalPost.com – Pada saat ini korupsi merupakan isu krusial di Indonesia dan sudah menjadi masalah yang Menghambat pembangunan bangsa dan negara Indonesia itu sendiri. Korupsi dapat menyebabkan terjadinya kerugian negara, ketidakadilan sosial, dan ketidakstabilan politik. Oleh karena itu, tindakan dalam memberantas korupsi merupakan tugas dan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang dapat menjadi pedoman dalam upaya pemberantasan korupsi pada era digital ini. Nilai-nilai Pancasila tersebut mampu menjadi landasan moral bagi individu dan penyelenggara negara untuk menolak korupsi dan mendukung pemberantasan korupsi.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama Pancasila mengajarkan tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini menanamkan rasa takut kepada Tuhan dan mendorong individu untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela seperti korupsi. Korupsi merupakan perbuatan yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan.

Dalam konteks pemberantasan korupsi, nilai-nilai ketuhanan dapat menjadi landasan moral bagi individu untuk menolak korupsi. Individu yang berkeyakinan kuat terhadap Tuhan tentu pasti akan merasa takut untuk melakukan korupsi karena khawatir akan mendapat hukuman dari Tuhan. Selain itu, nilai-nilai ketuhanan juga dapat mendorong individu untuk berbuat baik dan membantu sesama serta lebih memiliki adab dalam bersosial di masyarakat luas. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi individu untuk ikut berpartisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi dan meminimalisi terjadinya tindakan korupsi di masyarakat.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua Pancasila mengajarkan tentang pentingnya menghargai harkat dan martabat manusia. Korupsi merupakan bentuk pengabaian terhadap hak-hak asasi manusia dan menyebabkan ketidakadilan sosial. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dalam konteks pemberantasan korupsi di era digital, nilai-nilai kemanusiaan dapat menjadi landasan moral bagi individu untuk menolak korupsi. Individu yang memiliki kesadaran akan pentingnya menghargai hak-hak asasi manusia akan merasa bahwa korupsi merupakan perbuatan yang tidak adil dan tidak manusiawi. Selain itu, nilai-nilai kemanusiaan juga dapat mendorong individu untuk peduli terhadap sesama dan membantu mereka yang menjadi korban korupsi.

3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga Pancasila mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Korupsi dapat memecah belah persatuan bangsa dan menciptakan ketidakstabilan di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh elemen bangsa untuk memberantas korupsi demi mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Dalam konteks pemberantasan korupsi, nilai-nilai persatuan dapat menjadi landasan moral bagi individu untuk menolak korupsi. Individu yang memiliki kesadaran akan pentingnya persatuan bangsa akan merasa bahwa korupsi merupakan perbuatan yang dapat memecah belah bangsa. Selain itu juga, nilai-nilai persatuan dapat mendorong individu untuk saling bekerja sama dalam upaya pemberantasan korupsi.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat Pancasila mengajarkan tentang pentingnya musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan. Hal ini menuntut para penyelenggara negara untuk selalu bersikap transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya. Korupsi merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan bertentangan dengan prinsip kerakyatan.

Dalam konteks pemberantasan korupsi, nilai-nilai kerakyatan dapat menjadi landasan moral bagi penyelenggara negara untuk menolak korupsi. Penyelenggara negara yang memiliki kesadaran akan pentingnya musyawarah dan mufakat akan merasa bahwa korupsi merupakan perbuatan yang tidak demokratis dan bertentangan dengan prinsip kerakyatan. Selain itu, nilai-nilai kerakyatan juga dapat mendorong penyelenggara negara untuk selalu bersikap transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima Pancasila menyampaikan gagasan tentang pentingnya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Korupsi merupakan penghambat utama dalam mencapai keadilan sosial. Hal ini karena korupsi menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya.

Dalam konteks pemberantasan korupsi, nilai-nilai keadilan sosial dapat menjadi landasan moral bagi individu dan penyelenggara negara untuk menolak korupsi. Individu yang memiliki kesadaran akan pentingnya keadilan sosial akan merasa bahwa korupsi merupakan perbuatan yang tidak adil dan tidak merata. Selain itu, nilai-nilai keadilan sosial juga dapat mendorong individu dan penyelenggara negara untuk bekerja sama dalam upaya pemberantasan korupsi.

Strategi Pencegahan Korupsi di Era Digital Berdasarkan Pancasila
Dalam hal ini menghadapi korupsi pada era digital tentunya tidak mudah, namun hal tersebut dapat diatasi dengan implementasi pancasila sebagai dasar srategi pencegahan yang efektif. Langkah pertama yang dapat diambil sebagai strategi pencegahan korupsi di era digital yaitu:

1. meningkatkan kesadaran masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dan dampak negatifnya korupsi merupakan salah satu langkah awal yang penting. Hal tersebut dapat dilakukan dengan langkah awal salah satunya dengan diadakannya sosialisasi secara langsung maupun melalui media digital yang tersedia saat ini. Sosialisasi tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan menciptakan budaya intoleransi terhadap tindakan korupsi, serta membuat masyarakat lebih terbuka dan kritis dalam melaporkan tindakan korupsi. Perlu diketahui, meningkatkan kesadaran masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Meningkatkan kesadaran masyarakat merupakan langkah yang efektif dalam menciptakan Pancasila sebagai benteng pencegahan korupsi dalam kerangka Pancasila.

2. Kerjasama antarlembaga penegak hukum dengan masyarakat
Kerjasama antar lembaga penegak hukum dengan masyarakat merupakan salah satu langkah tengah yang baik dalam upaya pemberantasan korupsi. Kerja sama ini diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penegakan hukum pada era digital saat ini, sehingga dapat mencegah dan memberantas korupsi secara efektif dan tuntas. Kerja sama dengan masyarakat tentunya merupakan upaya yang baik dan dapat secara langsung meningkatkan hubungan dan kepercayaan masyarakat dengan pemerintah.

Bentuk kerja sama antar lembaga penegak hukum dalam era digital dapat berupa penyediaan layanan digital, seperti aplikasi dan website yang dapat diakses oleh masyarakat dalam melaporkan tindakan korupsi. Namun, hal ini tentunya tetap harus ada peran pemerintah dalam mengontrol dan mengawasi agar pelaksanaannya menjadi lebih maksimal.

Dari hal tersebut, tentunya pemerintah perlu inisiatif dalam meningkatkan dan menguatkan sistem hukum yang ada. Harus ada upaya yang jelas dan tegas dalam meningkatkan dan menguatkan sistem hukum. Penguatan sistem hukum dalam hal ini mencakup penguatan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pemberantasan korupsi, meningkatkan kualitas dan integritas aparat penegak hukum, dan meningkatkan independensi lembaga penegak hukum.

Tentunya upaya-upaya tersebut masih sangat terbatas, dan mungkin masyarakat juga punya pemikiran dalam upaya pemberantasan korupsi yang lebih baik.

Nilai-nilai Pancasila merupakan pedoman yang sangat penting dalam membangun budaya anti korupsi di era digital. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut, Kita dapat menciptakan kehidupan yang adil, bersih, dan sejahtera bagi semua elemen bangsa, mulai dari pemerintah, penegak hukum, masyarakat sipil, hingga individu. Namun hal tersebut perlu partisipasi dan kerjasama dari seluruh elemen bangsa yang harus bersinergi dalam upaya pemberantasan korupsi. Kita harus memiliki kesadaran dan komitmen yang kuat untuk menolak korupsi dan membangun Indonesia yang berintegritas.

Oleh: Muhammad Zaky Praditama
Universitas muhammadiyah malang

The post Menerapkan strategi anti korupsi dalam bingkai Pancasila appeared first on JurnalPost.

SOURCE

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Erizal Membuktikan Anak Muda dari Daerah Bisa Menjadi Juara dan Membawa Dampak Nyata Lewat Media Sosial

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Erizal Membuktikan Anak Muda dari…

5 jam ago

Kenali Batas Hukum Aktivitas Ormas di Indonesia

Sah! – Ormas adalah singkatan dari organisasi massa atau organisasi masyarakat. Mereka menjadi wadah partisipasi…

5 jam ago

Berapa Banyak Modal yang Wajib Disetorkan Sekutu Pasif dalam CV

Sah! – Di tengah pertumbuhan bisnis di indonesia, Commanditaire Vennootschap (CV) tetap menjadi salah satu…

5 jam ago

Realisasi Program Bantuan BSPS T,A 2025 di Desa Sindang Hayu Warga Antusias Ucapkan Terima Kasih

AESENNEWS.COM,PANDEGLANG - Realisasi program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di Desa Sindang Hayu Kecamatan Saketi…

5 jam ago

Apa Artinya Pembubaran Partai Pekerja Kurdistan bagi Turki?

Ankara – Setelah lebih dari empat dekade konflik bersenjata dengan pemerintah Turki, Partai Pekerja Kurdistan…

7 jam ago

Apa Artinya Pembubaran Partai Pekerja Kurdistan bagi Turki?

Ankara – Setelah lebih dari empat dekade konflik bersenjata dengan pemerintah Turki, Partai Pekerja Kurdistan…

7 jam ago