Categories: Berita

Masa Lalu Antara Ormas dan Premanisme

Sah! – Di Indonesia, aksi premanisme yang melibatkan ormas kian marak dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Aktivitas sejumlah ormas ini dinilai telah mengganggu stabilitas bisnis dan menciptakan ketidaknyamanan bagi investor. 

Menanggapi hal tersebut, pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah penertiban. Sebenarnya, bagaimana awal mula persoalan ini muncul dan bagaimana peran ormas dalam sejarah bangsa?

Aksi premanisme terbaru yang melibatkan organisasi masyarakat kembali terjadi, kali ini di kawasan industri Subang, Jawa Barat. Kelompok ini menarget proyek strategis nasional berupa pembangunan pabrik mobil listrik BYD asal Tiongkok yang menanamkan investasi senilai Rp1,7 triliun. 

Kepolisian Resor Subang merespons dengan cepat mengamankan tujuh orang tersangka yang diduga menjadi pelaku aksi premanisme di beberapa titik kawasan industri tersebut. 

Proses penangkapan dilakukan secara terpisah di tiga lokasi berbeda, dengan para tersangka terbagi dalam dua kelompok operasi. Satu kelompok beraktivitas di sekitar proyek pabrik BYD, sementara kelompok lain beroperasi di wilayah PT Superior Porselin Sukses. 

Kejadian ini merupakan kelanjutan dari rentetan aksi serupa yang sebelumnya terjadi di Depok pada 18 April 2025, semakin menguatkan kekhawatiran publik terhadap maraknya praktik premanisme yang melibatkan organisasi masyarakat.

Aksi anarkis juga kembali terjadi di Jawa Barat ketika sekelompok massa merusak dan membakar kendaraan polisi. Kerusuhan ini dipicu oleh upaya aparat yang akan menangkap pimpinan organisasi mereka. Akibat insiden ini, beberapa anggota ormas berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. 

Maraknya kritik terhadap ormas (ormas) akhir-akhir ini sebenarnya perlu dilihat secara lebih bijak. Perlu kita pahami bahwa kehadiran ormas di Indonesia bukanlah fenomena baru. 

Jejak sejarah mencatat, organisasi-organisasi masyarakat ini telah ada sejak zaman perjuangan kemerdekaan. Lebih dari itu, peran mereka sungguh signifikan – turut serta secara aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajahan kolonial.

ormas telah memainkan peran sentral dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia sejak zaman kolonial. Kehadiran ormas berfungsi sebagai wadah perjuangan rakyat melawan penindasan sekaligus sarana pendidikan politik dan perekat persatuan antar kelompok masyarakat. 

Salah satu contoh nyata adalah kelahiran Budi Utomo pada 20 Mei 1908 yang digagas oleh para pelajar STOVIA. Organisasi pelopor ini tidak hanya berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bumiputera dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal, tetapi lebih jauh menjadi kelahiran gerakan kebangsaan modern di Indonesia.

Di antara berbagai kelompok masyarakat, muncul Syarikat Dagang Islam yang diprakarsai Haji Samanhudi, kemudian berkembang menjadi Syarikat Islam di bawah pimpinan H.O.S. Cokroaminoto. 

Organisasi ini menjadi pelopor gerakan massa pertama yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Mereka aktif memperjuangkan kesetaraan ekonomi dan keadilan sosial untuk warga pribumi, sekaligus tumbuh menjadi kekuatan politik yang berpengaruh.

Periode selanjutnya menandai kemunculan organisasi-organisasi penting seperti Muhammadiyah tahun 1912 dan Nahdlatul Ulama tahun 1926, yang hingga kini tetap berperan aktif dalam kehidupan berbangsa.

ormas memainkan peran yang sangat vital dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Keberadaan ormas saat itu menjadi tulang punggung dalam membangun kesadaran berbangsa, memperkuat identitas nasional, sekaligus mendorong perubahan sosial di masyarakat. 

Bahkan proses menuju proklamasi kemerdekaan 1945 tidak lepas dari kontribusi para tokoh yang lahir dan dibesarkan dalam tradisi pergerakan ormas. Mereka adalah produk dari kaderisasi organisasi yang telah mengasah semangat kebangsaan.

Selepas kemerdekaan, Keberadaan ormas ini mendapatkan legitimasi hukum melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985, yang kemudian mengalami penyempurnaan menjadi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang ormas. 

Isi utama regulasi ini adalah menjamin hak warga negara untuk berhimpun dan berserikat. Namun ironisnya, kerap disalahgunakan sebagai wadah aksi-aksi premanisme yang justru bertentangan dengan semangat undang-undang tersebut.

Menurut analisis Widyanta, munculnya fenomena premanisme terkait erat dengan dimensi sosial-ekonomi. Sebagian besar anggota ormas berasal dari kalangan pekerja informal dengan penghasilan tidak menentu. 

Tekanan ekonomi yang berat mendorong mereka mencari tambahan penghasilan, tak jarang melalui cara-cara yang melanggar norma. ketimpangan sosial yang kian melebar sebagai akar masalah maraknya praktik pemalakan oleh ormas. 

Ditambah fenomena dimana kalangan elit oligarki dengan leluasa memamerkan kemewahan melalui berbagai platform digital dan ruang publik, seringkali tanpa kesadaran akan dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkannya. 

Di sisi lain, sebagian besar masyarakat justru berjuang keras sekadar untuk memenuhi kebutuhan pokok di tengah kondisi ekonomi yang semakin timpang. Melalui perspektif Mazhab Frankfurt, khususnya pemikiran Max Horkheimer. 

Ian Wilson mengkaji fenomena ormas yang terlibat dalam bisnis perlindungan ilegal. Analisis ini mengungkap bagaimana premanisme merefleksikan struktur otoritarian yang telah menginfeksi berbagai lapisan masyarakat.

Wilson menegaskan, “Ketika negara hukum tidak ditegakkan, yang muncul adalah hukum rimba.” Premanisme bukan sekadar kejahatan biasa, melainkan cerminan dari relasi kuasa yang timpang dalam tubuh masyarakat.

Analisis Adrianus memperkaya pandangan ini dengan menunjukkan bagaimana ormas meniru pola perilaku elit, namun dalam bentuk yang lebih kasar dan terbuka. Praktik premanisme mereka sesungguhnya adalah pantulan dari logika kekuasaan yang berlaku di tingkat atas.

Fenomena keterlibatan ormas dalam politik praktik juga menunjukkan proses inkorporasi mereka ke dalam struktur negara. Hal ini mengaburkan batas antara negara dan kelompok sipil, menciptakan hubungan simbiosis yang saling menguntungkan.

Data empiris menunjukkan korelasi kuat antara kesenjangan sosial dengan maraknya bisnis perlindungan ilegal. Dalam konteks Indonesia, banyak ormas yang beralih fungsi menjadi “tukang pukul” merupakan gejala dari kegagalan sistem dalam menciptakan keadilan sosial.

Kontribusi ormas bagi kemajuan bangsa Indonesia hingga kini tetap signifikan tetap tidak boleh diabaikan. Namun demikian, maraknya aksi premanisme yang mengatasnamakan ormas merupakan pelanggaran serius yang tidak dapat ditoleransi. 

Terlebih, Sebagai negara hukum yang berdasar pada konstitusi, Indonesia memiliki seperangkat prinsip-prinsip fundamental yang mengikat seluruh komponen bangsa tanpa terkecuali. 

Prinsip-prinsip konstitusional ini – mulai dari supremasi hukum, kesetaraan di depan hukum, hingga perlindungan hak asasi manusia – harus menjadi pedoman mutlak bagi setiap elemen masyarakat, tak terkecuali ormas.

Sebagai konsekuensi dari kedudukan Indonesia sebagai negara hukum, setiap aktivitas organisasi kemasyarakatan wajib tunduk pada rambu-rambu konstitusi dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 

Berbagai bentuk penyimpangan, tak terkecuali aksi-aksi premanisme yang mengatasnamakan ormas, pada dasarnya merupakan bentuk penyimpangan terhadap fondasi negara hukum. 

Upaya penindakan hukum terhadap pelanggaran yang melibatkan ormas tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan kesadaran konstitusional seluruh warga negara Indonesia yang harus dijunjung tinggi. 

Sah! menyediakan layanan konsultasi hukum terkait ketenagakerjaan, termasuk pendampingan dalam kasus PHK massal. Dengan bantuan profesional, karyawan dapat memastikan hak-haknya terpenuhi sesuai hukum.  

Bagi yang membutuhkan bantuan hukum terkait PHK atau masalah ketenagakerjaan lainnya, dapat menghubungi WA 0851 7300 7406 atau mengunjungi laman Sah.co.id. 

Sah! Indonesia, solusi legalitas dan perlindungan hukum Anda!  

Referensi:  

  • MetroTVNews. (2025). Marak aksi premanisme berkedok ormas: Menko Polkam harus ditindak tegas. https://www.metrotvnews.com/read/kM6CRamL-marak-aksi-premanisme-berkedok-ormas-menko-polkam-harus-ditindak-tegas
  • Kompas.id. (2025). Ormas minta THR Lebaran: Mengapa kerap terjadi?. https://www.kompas.id/baca/artikel/2025/03/24/ormas-minta-thr-lebaran-mengapa-kerap-terjadi
  • Kompas.id. (2025). Mempertanyakan hadirnya ormas di Indonesia. https://www.kompas.id/artikel/mempertanyakan-hadirnya-ormas-di-indonesia
  • Universitas Gadjah Mada. (2025). Sosiolog UGM soroti fenomena premanisme berkedok ormas jelang hari raya . https://ugm.ac.id/id/berita/sosiolog-ugm-soroti-fenomena-premanisme-berkedok-ormas-jelang-hari-raya/
  • Sekretariat Negara. Republik Indonesia. (1985). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 44. Jakarta: Sekretariat Negara.
  • Sekretariat Negara. Republik Indonesia. (2013). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133. Jakarta: Sekretariat Negara.

The post Masa Lalu Antara Ormas dan Premanisme appeared first on Sah! News.

SOURCE

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

10 HP Samsung Layar Super AMOLED Murah (2025)

Lo lagi cari HP yang layarnya bening parah, warna gonjreng, terus pas nonton jadi berasa…

1 jam ago

ATSI Desak Pemerintah Godok UU Telekomunikasi

GadgetDIVA - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mendesak pemerintah untuk segera menggodok Undang-Undang (UU)…

4 jam ago

Mahasiswi Peminatan Kesehatan Lingkungan FKM USU Stambuk 2022 Ajak Siswa SD Jadi “Detektif Sampah” untuk Selamatkan Bumi!

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Mahasiswi Peminatan Kesehatan Lingkungan FKM…

9 jam ago

Pengabdian Masyarakat: Strategi Pengembangan Unit Usaha BUMDES di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Pengabdian Masyarakat: Strategi Pengembangan Unit…

9 jam ago

Apakah Ormas Bisa Menjalankan Kegiatan Bisnis Secara Hukum?

Sah! – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) memegang peranan penting dalam struktur sosial masyarakat Indonesia.  Bedasarkan konstitusi,…

9 jam ago

Diduga Pemilik Kandang Ayam di Desa Waringin Jaya Tak Ber Izin dan Alergi Dengan Awak media’

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG- Pengusaha ternak ayam pedaging yang terletak di Kp candahan  desa Waringin jaya kecamatan…

9 jam ago