Kuliah Ekspor Nasional bersama Atase Dagang Kairo, Mesir

JurnalPost.com – Salah satu Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Studi Independen “Be A Digital Exporter” atau SIBADE milik Sekolah Ekspor bernaung dibawah Yayasan Sekolah Ekspor Nasional adalah salah satu program belajar di luar kampus yang sengaja dipersiapkan untuk mahasiswa di seluruh penjuru Indonesia agar siap menjadi pelaku usaha ekspor yang mampu mengoptimalkan kemajuan teknologi digital.

Terdapat delapan klaster modul pada periode ini diantaranya adalah Klaster Modul Business Reconnaissance, Klaster Modul Digital Business Strategy, Klaster Modul Product Development, Klaster Modul Digital Marketing, Klaster Modul Business Matching, Klaster Modul Export Payment and Financing, Klaster Modul Shipment and Documentation, dan Klaster Modul Praktek Ekspor yang siap mencetak lulusan-lulusan yang memiliki attitude, skill, dan knowledge yang berwawasan ekspor.

Salah satu program dari Sekolah Ekspor, yaitu Serial Kuliah Ekspor Nasional pada periode ini hadir dengan tema “New and Digital Exporter for Export Stronger”. Pada Hari Jumat (14/10), Kuliah Ekspor Nasional yang ke tiga diadakan dengan tema “Kebijakan Pengembangan Ekspor Indonesia dan Program Mencetak Eksportir Baru”. Kuliah Ekspor Nasional kali ini dihadiri oleh Bapak Handito Joewono selaku Kepala Sekolah Ekspor, Atase Perdagangan Kairo – Bapak Irman Adi Purwanto Moefthi, dan Bapak Benny Bernandus – Mentor Ekspor.

Kuliah Ekspor Nasional hari ini Bapak Irman Adi menyampaikan topik mengenai Mesir yang tahun ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan Climate Change Conference of The Parties atau COP 27. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai kondisi pasar di Mesir, yang mana produk asal Indonesia yaitu kopi, merupakan salah satu komoditas yang merajai pasar ekspor kopi ke Mesir. Dan juga terdapat komoditas lain diantarnya adalah rempah-rempah, kelapa, makanan ringan, ikan kaleng, dan lain sebagainyya.

Melihat tersebut, peluang bagi para pelaku usaha di Indonesia untuk menembus pasar Mesir tergolong mudah. Bapak Irman Adi juga menjelaskan karakteristik-karakteristik pelaku usaha di Mesir yang cenderung menggunakan gaya yang kekeluargaan dibandingkan formal.

Kemampuan untuk bernegosiasi dan berkomunikasi dalam bahasa asing (khususnya Inggris) merupakan salah satu bekal yang harus dimiliki oleh pelaku usaha. Selain itu, pengetahuan terkait dengan informasi-informasi yang berkaitan dengan profil usaha dan dan profil produk yang dikembangkan oleh pelaku usaha (dalam bahasa Inggris) juga perlu dipersiapkan agar calon pembeli dari negara lain bisa memahami dan dipelajari produk tersebut.

Penulis: Venny Septiarini

The post Kuliah Ekspor Nasional bersama Atase Dagang Kairo, Mesir appeared first on JurnalPost.