JurnalPost.com – Generasi sandwich bukan menjadi hal yang asing lagi bagi para penduduk baik di Indonesia maupun di luar negeri. Generasi yang dikenal sebagai generasi sandwich terbanyak berasal dari generasi milenial, yaitu generasi yang lahir di antara tahun 1980 hingga tahun 2000. Generasi sandwich sendiri merupakan individu yang menyediakan atau mengantisipasi memberikan dukungan keuangan untuk orang tua atau orang tua mereka sementara juga memberikan dukungan keuangan untuk satu atau lebih anak-anak. Hal ini menyebabkan muncul berbagai tantangan finansial yang berdampak pada kesehatan mental generasi sandwich. Sebagaimana yang telah diketahui, fenomena generasi sandwich ini lambat laun menjadi situasi yang sangat toxic untuk siapa pun yang terjebak di dalamnya.
Manajemen sumberdaya lingkungan adalah pengelolaan, perencanaan, dan juga pengawasan masyarakat terhadap lingkungan agar tetap dalam kondisi yang terbaik.Dengan pengelolaan yang baik, manajemen sumberdaya lingkungan dapat memberikan penghasilan tambahan khususnya untuk generasi sandwich yang memiliki tanggungan lebih besar dibanding keluarga pada umumnya. Manajemen sumberdaya lingkungan dalam masyarakat tentunya beragam. Dari narasumber yang telah kami wawancarai, ada yang menjawab bahwa manajemen sumberdaya lingkungan dengan memanfaatkan cocok tanam dapat membuat hubungan antar anggota keluarga akan semakin dekat dan tentunya hasil panen dikonsumsi oleh keluarga tersebut. Sedangkan beberapa narasumber lain menjelaskan bahwa manajemen sumberdaya lingkungan bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar jika pemilik lahan mencari tenaga kerja untuk mengelola lahan miliknya dengan bayaran berupa uang atau bisa juga berupa hasil panen dari lahan tersebut.
Banyak orang berpendapat bahwa masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran kota (suburban) memiliki penghasilan yang lebih kecil dibandingkan dengan penghasilan masyarakat yang tinggal di perkotaan (urban). Masyarakat urban memiliki penghasilan yang lebih besar dan dapat dilihat dari UMR (Upah Minimum Regional), tetapi living cost (biaya hidup) di perkotaan jauh lebih mahal dibandingkan dengan di pinggiran kota sehingga penghasilan bersih dari masyarakat perkotaan tidak jauh beda dari masyarakat pinggiran kota. Lingkungan suburban memiliki lebih banyak lahan dibandingkan dengan lingkungan perkotaan. Hal ini menyebabkan hasil panen di daerah suburban memiliki kualitas yang lebih bagus dan jumlah yang lebih banyak. Kualitas yang baik dan banyaknya jumlah hasil panen menyebabkan orang-orang tertarik untuk membeli hasil panen dari daerah suburan sehingga para tulang punggung generasi sandwich di daerah suburan memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah penghasilan mereka.
Pada hakikatnya generasi sandwich memang memenuhi kebutuhan generasi di atas dan bawahnya. Seberapa besar peran para generasi sandwich dapat dilihat dari kelima narasumber yang telah diwawancarai yaitu sampai saat ini mereka masih tetap dapat membiayai anak serta orang tuanya. Hal tersebut membuktikan bahwa sesulit apapun keadaan yang mereka alami, mereka tetap berusaha sebisa mungkin untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Pada titik tertentu, mereka merasa kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan tetapi tekad yang kuat akan mengubah semua keraguan itu. Hubungan antar anggotanya juga akan beragam. Oleh karena itu untuk menghindari suatu hubungan yang tidak baik maka akan lebih baik setiap generasi yang dibiayai, baik anak maupun orang tua dapat lebih mengerti dan peduli terhadap generasi sandwich ini.
Banyak yang beranggapan bahwa menjadi bagian dari keluarga sandwich merupakan cara untuk membalas kebaikan orangtua yang pernah dilakukannya dahulu dan kewajiban. Dengan peran ganda tersebut memiliki dampak negatif, baik dari aspek fisik, psikologis, emosional, dan beban finansial. Kondisi fisik dan mental selama menjadi tulang punggung keluarga sandwich tentu terdapat perubahan dari pada tulang punggung keluarga biasa.
Jawaban para narasumber yang telah diwawancarai menjelaskan bahwa kondisi fisik akibat menjadi tulang punggung keluarga sandwich yaitu mengalami kelelahan, sakit kepala memikirkan biaya yang harus ditanggung, dan kurang tidur sehingga membuat badan terasa sakit. Untuk kondisi mental narasumber yaitu mengalami frustasi saat merasa tidak tahu jalan apalagi yang harus ditempuh untuk mengatasi masalah yang dihadapi sehingga membuat gelisah terus menerus.
Permasalahan yang sering muncul dalam keluarga sandwich yaitu tertekan untuk menghadapi tanggung jawab yang besar dan merasa sulit mengatur waktu dengan anggota keluarga lain sehingga ada kecemburuan. Permasalah lainnya yang sering muncul yaitu banyaknya pengeluaran yang meningkat seiring berjalannya waktu. Permasalahan-permasalahan tersebut menyebabkan timbulnya stres. Upaya menghindari stres yaitu berdiskusi dengan anggota keluarga seperti istri untuk meringankan stres, menguatkan dan mendekatkan diri pada tuhan, menenangkan pikiran dan mengistirahatkan diri dengan melakukan kegiatan yang positif seperti memancing dan menonton serta berusaha menerima keadaan yang dihadapi dengan mencari solusinya. Serta dapat juga mencari tambahan pekerjaan agar dapat menutupi semua pengeluaran yang ada.
Adanya covid-19 mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam berkeluarga yang membutuhkan biaya kehidupan. Tentu saja keluarga sandwich terdampak akibat adanya covid-19 karena mereka tidak hanya menafkahi keluarga inti, tetapi juga menafkahi beberapa generasi ke atas atau ke bawah. Generasi sandwich yang hanya mengandalkan beberapa anggota keluarga atau bahkan hanya satu anggota keluarga yang menjadi tulang punggung keluarga tentunya juga dirugikan. Banyaknya generasi sandwich ini juga merupakan salah satu dampak dari perubahan status Indonesia yang menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah sehingga tidak heran jika memiliki keinginan memutus rantai keluarga sandwich ini.
Pada dasarnya menjadi bagian dari generasi sandwich atau keluarga sandwich menyebabkan seseorang memiliki tanggungan terhadap keluarga yang lebih besar. Generasi sandwich cenderung memiliki lebih banyak kewajiban finansial dan lebih sedikit waktu luang dibandingkan generasi non-sandwich. Pada daerah suburban semakin berkembang sebuah wilayah kota akan mendatangkan penduduk untuk pindah dan menetap di perkotaan. Menurut Rari et al., variabel kesehatan dan pendapatan yang memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat kebahagiaan generasi sandwich di suburban, sedangkan jumlah tanggungan anggota rumah tangga dan waktu luang tidak berpengaruh secara langsung.
Penulis (Kelompok 13) :
● Farah Firdaus (G5402201040)
● Teofilus Kevin (G5402201055)
● Aliyya Nurul R (G5402201052)
● Muhammad Ridwan A (G5402201077)
● Marsya Faradita (G5402201081)
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA dan Ir. MD. Djamaludin, M. Sc
The post Keluarga Sandwich di Area Suburban: Menyatu dengan Alam untuk Mengoptimalkan Manajemen Sumberdaya Lingkungan dan Kesejahteraan Keluarga appeared first on JurnalPost.
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Jalan Khusus Kendaraan Tambang Segera…
AESENNEWS.COM, Bogor - Ketua Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kefas Hervin Devananda, S.Th.,…
AESENNEWS.COM, Bogor - Ketua Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kefas Hervin Devananda, S.Th.,…
AESENNEWS.COM, PANDEGLANG- Sekolah Dasar Negeri I (SDN ) Sukadame 1, yang terletak di Desa Sukadame,…