Categories: Berita

Iran Aktualita, 12 Februari 2022

Dinamika Iran sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting di antaranya mengenai peringatan hari ulang tahun kemenangan Revolusi Islam ke-43.

Selain itu, pidato Presiden Iran yang menegaskan Republik Islam setia mengusung slogan “Tidak Timur atau Barat”, Shamkhani mengungkapkan opsi yang tidak pernah disingkirkan Iran dari atas meja, statemen Jenderal Iran bahwa satu dekade lagi Teluk Persia menjadi pusat persaingan dunia, pernyataan kepala IRIB World Service bahwa media independen harus kuat menghadapi dominasi barat, dan 13 universitas Iran masuk 1.000 perguruan tinggi terbaik dunia.

 

Iran Rayakan HUT Kemenangan Revolusi Islam ke-43

Iran merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 Kemenangan Revolusi Islam pada hari Jumat, 11 Februari 2022 atau 22 Bahman 1400 HS.

Mereka menggelar pawai motor dan mobil untuk memperingati HUT Kemenangan Revolusi, yang dikenal di Iran sebagai Pawai 22 Bahman.

Pawai untuk merayakan HUT Kemenangan Revolusi Islam pada tahun-tahun sebelum pandemi Virus Corona digelar dengan berjalan kaki yang diikuti oleh jutaan warga Iran di berbagai kota di negara ini.

Namun tahun ini, untuk mencegah penyebaran virus tersebut, terutama varian Omicron, Pawai 22 Bahman diselenggarakan dengan sepeda motor dan mobil untuk kota dan daerah yang statusnya zona merah Covid-19.

Tanggal 22 Bahman atau 11 Februari dikenal sebagai Yaumullah, yaitu hari kemenangan Revolusi Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra.

Pencetus Revolusi Islam, Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tanggal 12 Bahman 1357 HS (1 Februari 1979) setelah berada di pengasingan selama 15 tahun.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

 

 

Presiden Iran: Republik Islam Setia Usung Slogan “Tidak Timur atau Barat”

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, Republik Islam Iran masih menjunjung tinggi slogan “Tidak Timur, atau Barat” yang telah diperjuangkan sejak kemenangan Revolusi Islam tahun 1979.

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi dalam pidato sebelum khutbah salat Jumat yang berlangsung di Aula Imam Khomeini di Tehran mengucapkan selamat ulang tahun kemenangan Revolusi Islam ke-43. Raisi mengatakan, “Revolusi Islam menyerukan kebebasan, moralitas, rasionalitas, keadilan, kemerdekaan, martabat nasional, persaudaraan, serta penolakan imperialisme dan penindasan,”.

“Revolusi Islam datang untuk menumbangkan rezim despotik yang mendukung kekuatan imperialis, dan  membangun Republik Islam berdasarkan nilai agama, kemerdekaan, kebebasan,” ujar Raisi.

“Kemerdekaan, kebebasan, dan keadilan sebagai elemen pembentuk lain dari indentitas Revolusi Islam,” tegasnya.

Revolusi ini, tutur Raisi, dari dalam berpijak pada tuntutan keadilan yang tidak pernah lepas dari Revolusi Islam, karena keadilan, anti penindasan dan anti korupsi dilembagakan dalam Revolusi Islam.

Presiden Republik Islam Iran dalam pidatonya menyebut 22 Bahman sebagai sebuah harapan bagi bangsa Iran dan semua orang yang tertindas di seluruh dunia.

Menyinggung upaya musuh Islam Iran untuk menyerang Iran, Raisi menjelaskan, “Musuh menginginkan agar revolusi Islam dan pemerintahannya tidak didirikan, tetapi gagal, dan revolusi menyampaikan pesan kepada umat Islam dan negara-negara yang sadar di dunia bahwa hari ini Iran Islam berada di puncak martabatnya,”.

 

Ali Shamkhani

Shamkhani: Ini Opsi yang Tak Pernah Disingkirkan Iran dari Atas Meja

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran menyebut kehadiran rakyat Iran dalam momen mendukung pemerintahan Islam, menjaga dan memperkuat kapasitas nuklir damai, kemampuan pertahanan serta kebijakan regional Iran, sebagai opsi yang tak akan pernah disingkirkan dari atas meja.

Ali Shamkhani, Sabtu (12/2/2022) di akun Twitternya menulis, “Opsi-opsi yang tidak akan pernah disingkirkan oleh Iran dari meja adalah kehadiran luas rakyat Iran dalam momen mendukung pemerintah Islam, menjaga serta memperkuat kapasitas nuklir damai, dan kemampuan pertahanan serta kebijakan regional Iran yang menciptakan keamanan.

Pernyataan Shamkhani ini disampaikan di tengah berlanjutnya perundingan pencabutan sanksi Iran di Wina. Putaran ke-8 Perundingan Wina dimulai setelah dihentikan sementara selama 11 hari.

Sebelumnya Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran mengatakan bahwa bangsa yang selama 43 tahun berjuang di berbagai arena sehingga berhasil memaksa lawan duduk di meja perundingan adalah bangsa yang tak terkalahkan.

 

Mayjen Yahya Rahim Safavi

Jenderal Iran: Satu Dekade Lagi Teluk Persia Jadi Pusat Persaingan Dunia

Asisten dan penasihat tinggi Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, kawasan Teluk Persia dan Selat Hormuz, dalam satu atau dua dekade ke depan akan menjadi pusat persaingan dunia.

Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, Senin (7/2/2022) menuturkan, wilayah Teluk Persia dan Selat Hormuz dari sisi urgensi, tidak ada bandingannya di dunia.

Ia menambahkan, Iran dengan memiliki 2.700 kilometer pesisir pantai di selatan dan utara negara ini harus mengedepankan strategi maritim nasional di bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan harus melangkah dari Teluk Persia dan Laut Oman, ke arah Samudra Hindia dan perairan jauh.

Mayjen Yahya Safavi menjelaskan, salah satu sebab yang menjadikan Teluk Persia dan Selat Hormuz penting, adalah masalah budaya dan keyakinan.

Teluk Persia berada di jantung Dunia Islam, dan dari sisi budaya dan peradaban tidak bisa dibandingkan dengan wilayah lain.

Menurut Safavi, wilayah ini merupakan salah satu jalur penting perdagangan dunia yang selain dikelilingi delapan negara dunia, juga menjadikan banyak negara dunia lain seperti Jepang, Cina dan Eropa, tergantung padanya, dan Teluk Persia merupakan poros transit selatan ke utara.

Teluk Persia adalah jalur laut yang sangat penting di Asia Barat dan terletak di sepanjang perairan Laut Oman, dan berada di antara Iran dan Semenanjung Arab. Teluk Persia merupakan teluk terbesar ketiga di dunia setelah Teluk Meksiko dan Teluk Hudson.

 

Kepala IRIB World Service: Media Independen Harus Kuat Hadapi Dominasi Barat

Kepala IRIB World Service, Ahmad Noroozi menyatakan bahwa serangan Barat terhadap media independen menunjukkan pengaruh kuat dari media ini di arena sosial Barat.

Ahmad Noroozi, Kepala IRIB World Service dalam pertemuan dengan Bouthaina Shaaban, Penasihat Khusus Presiden Suriah Urusan Media di Damaskus hari Senin (7/2/2022) mengatakan, “Media adalah bagian dari keamanan nasional dan pilar utama dari setiap pemerintahan,”.

“Perang media yang dilancarkan oleh kerajaan media Barat adalah perang yang luas, dan kita harus menangkalnya dengan mengerahkan segenap kekuatan,” ujar Noroozi.

Mengenai hubungan baik yang terjalin antara Iran dan Suriah, Kepala IRIB World Service menjelaskan, “Suriah memiliki tempat yang sangat istimewa di media Iran. Republik Islam Iran yakin bahwa Suriah akan memenangkan perang melawan terorisme dan pendukungnya,”.

Ia juga menekankan bahwa program bersama harus disusun untuk pengembangan media dalam menghadapi perang media Barat.

Sementara itu, Penasihat Media Presiden Suriah dalam pertemuan ini mengatakan, “Media berperan signifikan dalam perang antara front perlawanan menghadapi negara-negara Barat, karena peran pelengkap media dalam politik dan ekonomi. Program dan cara baru harus disusun menghadapi Barat dengan fokus pada kualitas konten media,”.

Shaaban juga menegaskan kesiapan Suriah untuk bertukar pandangan dan mengambil tindakan bersama dengan Republik Islam Iran dalam menghadapi serangan media musuh terhadap negara-negara poros perlawanan.

 

Universitas Tehran

13 Universitas Iran Masuk 1.000 Perguruan Tinggi Terbaik Dunia

Versi terbaru dari web peringkat universitas dunia, Webometrics tahun 2022 menunjukkan 694 universitas Iran hadir dalam peringkat ini. Tapi, hanya 13 universitas Iran yang berada di peringkat di bawah 1000.

Webometrics, dalam edisi Januari 2022 melakukan pemeringkatan terhadap 11.999 perguruan tinggi di dunia.

Peringkat tertinggi masih ditempati Universitas Tehran di ranking 308 dunia dengan nilai impact 550, openness 422 dan excellence 238.

Posisi selanjutnya diisi Universitas Ilmu Kedokteran Universitas Tehran, Universitas Sharif, Universitas Kedokteran Shahid Behehsty, Universitas Amir Kabir, Tarbiat Madares, Universitas Ilmu Kedokteran Isfahan, Universitas sains dan Teknologi, Universitas Ferdows Mashhad, Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz, Universitas Shiraz, Universitas Ilmu Kedokteran Mashhad dan Universitas Teknologi Isfahan.  

Berdasarkan data peringkat Webometrics tahun 2022, dari 694 perguruan tinggi Iran yang hadir dalam peringkat ini, 67 adalah universitas ilmu kedokteran, 232 adalah universitas negeri yang berada di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, 244 universitas Azad, dan 147 lembaga pendidikan tinggi non-pemerintah dan lembaga penelitian.(PH)

 

 

 

parstoday

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Polisi Tangkap 10 Pemuda Tawuran di Jakut, Celurit hingga Molotov Disita

Jakarta – Tim Patroli Perintis Presisi Direktorat Samapta Polda Metro Jaya menangkap 10 pemuda tawuran…

1 jam ago

Premanisme Ganggu Bisnis Siap-siap Ditumpas Habis

Jakarta – Masalah premanisme akhir-akhir ini menjadi persoalan di sejumlah wilayah di Indonesia. Pemerintah berjanji…

1 jam ago

Produk Unggulan Telkom Indonesia di Segmen B2B Ikut Meriahkan Digiland 2025

Jakarta, Gizmologi – Telkom Indonesia melalui dua produk unggulannya yaitu Telkom Solution dan Indibiz, siap…

4 jam ago

Cara Mengecilkan Ukuran Ikon Aplikasi di HP Redmi A5, 12C, 13, 14C, A1, A2, dan Poco

Cara Mengecilkan Ukuran Ikon Aplikasi di HP Redmi A5, 12C, 13, 14C, A1, A2, dan…

5 jam ago

BABINSA Membangun Desa bentuk Sinergitas TNI-POLRI dan Rakyat

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul BABINSA Membangun Desa bentuk Sinergitas…

13 jam ago

Peduli Kesehatan Mata Remaja, Comm Charity 2025 Hadir di Sekolah

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Peduli Kesehatan Mata Remaja, Comm…

13 jam ago