INDEF: Tech Winter Buat Iklim Investasi di Indonesia Tak Seimbang

Jakarta, Tekno – Sentimen ekonomi global telah mempengaruhi pergerakan investasi, hal ini menyebabkan fenomena tech winter di sektor teknologi. Akibatnya banyak startup teknologi yang terpaksa gulung tikar hingga PHK karyawannya.

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun 2022 berada pada angka 5,1%. Hal ini, mengindikasikan bahwa Indonesia tidak akan mengalami resesi namun demikian kondisi ini tetap akan terjadinya perlambatan ekonomi.

“Investor enggan berinvestasi dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Akibatnya nilai investasi terus merosot,” ujar Ekonom INDEF, Nailul Huda dalam acara Digital Industry Forecast (DIECAST) 2023, Senin (5/12/2022).

Nailul mengatakan salah satu pemicu menurunnya iklim investasi di industri teknologi adalah tech winter. Lama tidaknya tech winter ini, Nailul menyebut tergantung pada agresivitas peningkatan suku bunga acuan dari bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Investor, Core by LandX Hadir Buat Cegah Investasi Bodong

Fenomena Tech Winter

INDEF: Tech Winter Buat Iklim Investasi di Indonesia Tak Seimbang
Ekonom INDEF, Nailul Huda

Berdasarkan hal tersebut, ia memprediksi gelombang pemutusan hubungan kerja (layoff) yang melanda startup masih akan berlangsung hingga kuartal I 2023. “Karena The Fed kemarin menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 bps menjadi 3,75%-4%, yang dampaknya akan dirasakan dua hingga tiga bulan kedepan” ungkap Nailul.

Dijelaskannya, saat ini jumlah startup di Indonesia mencapai 2.379 atau berada di urutan ke-5 dunia. Namun dengan iklim investasi yang tidak seimbang, banyak pendanaan startup yang mengalami penurunan drastis tahun ini.

“Di Indonesia itu pendanaan di 2021 Rp145 triliun. Lalu di 2022, hanya ada Rp 53,58 triliun. Ini berkurang setengah lebih dibanding tahun lalu,” pungkasnya.

DIECAST 2023 ini mengambil tema Redefine Business Strategy for Sustainable Transformation dengan menghadirkan para pembicara seperti Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno, Country Director Fasset Indonesia Hendra Suryakusuma, Ekonom INDEF Nailul Huda serta Country Lead ZOHO Indonesia Handito Saroso.

gizmologi

Recommended
Samsung akhirnya resmi memperkenalkan jenis memori GDDR6, yaitu SAMSUNG GDDR6W…