Categories: Berita

Ilmuwan Khawatir Efek Mencairnya Es Abadi, Virus Purba Bisa ‘Bangkit’ Lagi

Saat perubahan iklim terjadi, patogen yang terkunci ‘es abadi’ mulai mencair. Pakar menyebut bahwa mencairnya permafrost bisa mengancam manusia. Minggu, 30 Jul 2023 15:00 WIB Foto: Getty Images/Adrian Wojcik Jakarta – Para ilmuwan khawatir patogen virus purba ‘penjelajah waktu’ dapat bocor ke dunia karena penjara es mereka di permafrost mencair.

Selama ini, virus purba tersegel dalam permafrost selama ribuan tahun, dapat bertahan hidup dan berkembang menjadi spesies dominan yang hidup bebas-membunuh hingga sepertiga inang mirip bakteri.

Namun peneliti di Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa menemukan sekitar tiga persen virus purba tersebut menjadi dominan setelah dilepaskan dari es. Temuan baru menunjukkan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh patogen penjelajah waktu bisa menjadi pemicu besar perubahan ekologi dan ancaman terhadap kesehatan manusia.

ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Pada tahun 2022, para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka telah menghidupkan kembali virus berusia 48.500 tahun yang ditemukan di permafrost Siberia yang mencair. Itu adalah salah satu dari tujuh jenis virus di permafrost yang telah dibangkitkan setelah ribuan tahun. headtopics.com

Baca lebih lajut:
detikcom »

Pengamat: Kedewasaan Politik Partai Golkar Diuji |Republika OnlineGejolak internal seperti saat ini juga pernah terjadi saat Aburizal Bakrie memimpin.

Ilmuwan warga amati kembalinya paus bungkuk di BrazilJulio Cardoso membungkuk ke samping kapal untuk memotret paus bungkuk yang mengibaskan ekor raksasanya ke perairan lepas pantai tenggara Brazil. Seperti …

Ilmuwan Merekayasa Lalat Buah yang Mampu Melahirkan tanpa PejantanReproduksi seksual biasanya melibatkan telur betina yang dibuahi oleh sperma dari jantan. Tetapi untuk partenogenesis, betina mengembangkan telur menjadi embrio dengan sendirinya.

Ilmuwan Ungkap Teori Baru tentang Asal-usul Terbentuknya BumiSebuah studi baru menyebut bahwa Bumi terbentuk setelah salah satu planet dihantam meteorit raksasa sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Seperti dilansir dari Unilad, temuan itu diperoleh setelah peneliti dari Curtin University di Perth, Australia menganalisis kristal mineral zirkon dari Pilbara Craton untuk menyelidiki asal usul batu tersebut. Sebuah studi baru menyebut bahwa Bumi terbentuk setelah salah satu planet…

Ilmuwan Temukan Air Berusia 600 Juta Tahun di HImalayaDi Himalaya ditemukan air yang berusia 600 juta tahun, simak lengkapnya

Ilmuwan Temukan COVID-19 Paling Bermutasi di Dunia Ada di Indonesia!Para ilmuwan menemukan kasus tak biasa terkait virus COVID-19. Versi virus paling bermutasi yang pernah dicatat di dunia ditemukan pada pasien di Indonesia!

headtopics

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

KJPP Akan Gelar Aksi Damai Menolak RUU Penyiaran di Gedung DPRD Sulsel

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul KJPP Akan Gelar Aksi Damai…

2 jam ago

Membangun Kepemimpinan untuk Karir Sukses di Masa Depan

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Membangun Kepemimpinan untuk Karir Sukses…

2 jam ago

Muspika & Pendamping Langsungkan Monev Di Desa Pagelaran Setelah Selesai Merelisasikan DD Tahap Pertama di Tahun 2024

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG  - Rampung melaksanakan pekerjaan yang didanai anggaran Dana Desa tahap Pertama tahun anggaran…

2 jam ago

Ketua DPK LPAKN-RI PROJAMIN Tuba Soroti Viralnya Pemberitaan PKBM Rawa Indah Dan PKBM Raden Intan.

Lampung | Aesennews.com |Maraknya pemberitaan di puluhan media online, dugaan menipulasi data yang di lakukan…

2 jam ago

Furqon Bebas, Warga Tinggalkan Kampung Susun Bayam-Tunggu Mediasi Komnas HAM

Jakarta – Perwakilan Warga Kampung Bayam mencapai kesepakatan sementara dengan pihak PT Jakarta Propertindo (JakPro)…

2 jam ago

MK Putuskan Tak Berwenang Adili Sengketa Pileg ‘Kabupaten PKS’

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan tidak berwenang untuk mengadili sengketa Pemilu 2024 yang diajukan…

2 jam ago