Jakarta, Berita – Metode pembelajaran hybrid learning atau blended learning menurut sejumlah pengamat pendidikan dinilai bisa menjadi solusi untuk metode pembelajaran di tengah situasi pandemi Covid-19 yang jumlah kasusnya terus bertambah. Hybrid learning adalah skema pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas maksimal 50%.
“Metode blended learning atau hybrid learning ini menjadi sebuah kebutuhan, khususnya di masa pandemi atau di masa bencana. Ini menjadi sebuah solusi untuk metode pembelajaran karena di masa pandemi seperti sekarang, khususnya di daerah yang angka Covid-19 tinggi seperti di DKI Jakarta dan daerah aglomerasi lain akan sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan siswa/guru. Pelaksanaan PTM 100% ini seolah-olah kondisi sudah normal padahal kita masih dalam masa pandemi,” kata Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim, saat dihubungi Berita, Rabu (26/1/2022).
Dikatakan Satriwan, melalui pembelajaran hybrid learning bisa membantu mengurangi learning loss akibat dari pembelajaran jarak jauh (PJJ). Adapun apabila dilakukan PJJ secara 100% masih terkendala oleh beberapa hal seperti tidak semua guru memiliki pengetahuan yang memadai dalam mendesain metode pembelajaran berbasis digital. Selain itu, infrastruktur digital yang masih ada gap antara di daerah dan di kota.
“Maka solusinya hybrid learning, sebagian siswa di rumah sebagian lagi di sekolah dalam waktu yang bersamaan. Metode ini lebih efektif dibanding PTM 100% karena hanya 50% yang hadir. Sehingga ketaatan protokol kesehatan (prokes) relatif lebih baik, seperti pemberian jarak tempat duduk bisa diterapkan,” jelas Satriwan.
3 Syarat
Agar metode pembelajaran dengan hybrid learning menjadi efektif, Satriwan menjelaskan, ada tiga hal yang harus dipenuhi. Pertama, adanya kompetensi guru terkait pedagogi digital. Bukan hanya kemampuan menggunakan perangkat digital namun juga kemampuan guru dalam membangun karakter serta mentransfer ilmu dan nilai-nilai secara digital.
Kedua, metode yang digunakan guru dalam pembelajaran digital. “Dalam hybrid learning yang terpenting adalah adanya feedback atau umpan balik dari guru kepada siswa. Harus ada pembelajaran yang bersifat asynchronous learning. Di mana siswa diberi pelayanan pembelajaran tapi tidak di waktu yang sama. Seperti siswa terlebih dahulu belajar secara mandiri dan nanti menyampaikan materi yang sudah dipahami kepada gurunya. Harus ada interaksi antara siswa dan guru walaupun tidak berbarengan,” jelas Satriwan.
Asynchronous learning, dijelaskan,Satriwan bisa diterapkan oleh sekolah yang sudah memiliki perangkat LMS (learning management system). Sekolah yang sudah memiliki LMS seharusnya sudah bisa digunakan oleh guru selama pembelajaran terutama secara hybrid learning. Sebab adanya interaksi antara guru dan siswa melalui ruang virtual.
Selanjutnya ketiga, adanya peran orangtua dalam mendampingi siswa yang belajar secara PJJ. Namun, dalam hal ini banyak ditemukan kasus di mana orangtua yang bekerja tidak bisa mendampingi anaknya belajar di rumah. Menurut Satriwan, dibutuhkan keterampilan dan komitmen orangtua dalam membagi waktu antara bekerja dan mendampingi anak belajar.
“Untuk siswa SMP dan SMA cara menyiasatinya diperlukan komitmen antara orangtua dan anak. Seperti dilakukan semacam perjanjian dengan sistem apresiasi dan konsekuensi apabila anak tidak memenuhi komitmen yang disepakati. Pengawasannya bisa dilakukan melalui komunikasi lewat telepon atau pesan WhatsApp. Sementara anak usia PAUD dan SD memang sepertinya butuh pendampingan secara fisik, di sinilah kita butuh metode yang efektif. Tapi mungkin bisa dilakukan pengurangan jam belajar di rumah sehingga bisa didampingi orangtua dan dikendalikan oleh guru secara jarak jauh,” pungkas Satriwan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Erizal Membuktikan Anak Muda dari…
Sah! – Ormas adalah singkatan dari organisasi massa atau organisasi masyarakat. Mereka menjadi wadah partisipasi…
Sah! – Di tengah pertumbuhan bisnis di indonesia, Commanditaire Vennootschap (CV) tetap menjadi salah satu…
AESENNEWS.COM,PANDEGLANG - Realisasi program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di Desa Sindang Hayu Kecamatan Saketi…
Ankara – Setelah lebih dari empat dekade konflik bersenjata dengan pemerintah Turki, Partai Pekerja Kurdistan…
Ankara – Setelah lebih dari empat dekade konflik bersenjata dengan pemerintah Turki, Partai Pekerja Kurdistan…