Hanya 300 Ribu Orang yang Akan Masuk Kartu Prakerja Gelombang 24, Simak Tips untuk Lolos

Berita — Pemerintah akhirnya mengumumkan kepastian soal kapan dibukanya Gelombang 24 Kartu Prakerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap Gelombang 24 Kartu Prakerja akan dibuka pada Kamis, 17 Maret 2022 pukul 10.30 WIB.

Adapun, Airlangga mengatakan Gelombang 24 Kartu Prakerja mempunyai kuota untuk 300 ribu penerima. Angka ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan gelombang 23 yang menargetkan 500 ribu peserta.

“Gelombang 24 yang ditargetkan untuk 300 ribu dan akan dimulai pelaksanaannya pada 17 Maret pada Kamis pagi jam 10.30,” ujar Airlangga dalam konferensi persnya, Senin, 14 Maret 2022.

Banyaknya pendaftar Kartu Prakerja membuat tingkat kompetisi semakin tinggi. Terlebih, khusus di Gelombang 24 ini, hanya ada 300 ribu peserta beruntung yang akan diterima.

Perlu diketahui bahwa Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja mempunyai beberapa kriteria dan prioritas dalam menentukan peserta yang lolos. Syarat utama yang harus diperhatikan untuk menjadi penerima Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia, berusia 18-64 tahun, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Selain itu, terdapat prioritas terhadap orang yang akan menerima bantuan ini. Manajemen Pelaksana mengumumkan Kartu Prakerja masih akan diprioritaskan bagi mereka yang belum menerima bantuan.

“Selama tahun 2022 Program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi bagi 50.000 Calon Pekerja Migran Indonesia,” kata Manajemen Pelaksana dalam keterangan resmi yang diterima Ayoindonesia beberapa waktu lalu.

Prioritas lainnya yaitu mereka yang mempunyai tanggungan 3 orang atau lebih, bekerja pada sektor informal, bekerja pada sektor UMKM, mempunyai gaji yang relatif rendah, atau mereka yang paling terdampak akibat pandemi, bukan penerima bansos Kemensos (DTKS), BSU, dan BPUM, bukan TNI/Polri, ASN, Anggota DPR/D, BUMN/D, dan lainnya, serta setiap KK dibatasi hanya 2 anggota keluarga yang dapat menerima Kartu Prakerja.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari pada akhir tahun 2020 lalu.