Generasi Bijak di Era Digital: Seminar Etika Media Sosial oleh Universitas Mercu Buana

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Generasi Bijak di Era Digital: Seminar Etika Media Sosial oleh Universitas Mercu Buana

Jakarta, JurnalPost.com – Universitas Mercu Buana, Fakultas Ilmu Komunikasi, menyelenggarakan seminar dalam rangka kegiatan Kuliah Peduli Negeri. Seminar ini menghadirkan narasumber Ibu Fathin Nibras, M.Psi., seorang psikolog dengan keahlian dalam bidang etika bermedia sosial. (23 Juni 2024). Seminar ini juga dihadiri oleh tokoh penting seperti Kepala Seksi Kesejahteraan Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Bapak Irwan; Ketua Karang Taruna Kelurahan Bukit Duri, Bapak Rizky Adriansyah Putra; serta anggota karang taruna Kelurahan Bukit Duri.

Seminar bertajuk “Nyaman dan Tenang di Media Sosial: Apa yang Bisa Kita Lakukan?” ini membahas tema penting tentang etika bermedia sosial, terutama di kalangan pemuda Karang Taruna Kelurahan Bukit Duri. Seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan etis.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda mengenai pentingnya etika bermedia sosial. Dengan meningkatnya kasus cyberbullying dan penyebaran informasi yang salah di media sosial, penting bagi generasi muda untuk memahami dampak negatif yang dapat ditimbulkan dan bagaimana cara menghindarinya.

Seminar ini diselenggarakan di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, tempat yang strategis dan mudah diakses oleh anggota Karang Taruna Kelurahan Bukit Duri. Pemilihan lokasi ini juga bertujuan untuk mendekatkan kegiatan edukatif kepada masyarakat setempat.

Seminar berlangsung pada tanggal 23 Juni 2024. Tanggal ini dipilih untuk memastikan partisipasi maksimal dari anggota Karang Taruna dan tokoh masyarakat setempat.

Acara dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Bapak Irwan, yang menekankan pentingnya etika dalam menggunakan media sosial dan bijaknya pemanfaatan media sosial oleh kalangan Karang Taruna. Ibu Fathin Nibras kemudian membawakan materi yang komprehensif mengenai etika bermedia sosial. Berikut adalah ringkasan materi yang disampaikan:

1. Media Sosial: Potensi Positif dan Negatif
Ibu Fathin memulai dengan menjelaskan dua sisi dari media sosial. Di satu sisi, media sosial dapat digunakan untuk hal-hal positif seperti membangun jaringan dan berbagi informasi. Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sarana penyebaran hoax dan cyberbullying yang merugikan.

2. Cyberbullying
Berdasarkan penelitian dari Center for Digital Society (CfDS) pada Agustus 2021, kasus cyberbullying di Indonesia masih sangat tinggi, terutama di kalangan remaja. Cyberbullying adalah bentuk penindasan yang dilakukan melalui internet dengan tujuan untuk menakut-nakuti, mempermalukan, atau menyakiti korban. Contoh-contoh cyberbullying yang dijelaskan meliputi penyebaran hoax, memposting foto tanpa izin, dan menyebarkan informasi pribadi.

3. Dampak Cyberbullying
Dampak dari cyberbullying sangat serius, mencakup perasaan tidak berharga, self-harm, pikiran untuk bunuh diri, gangguan tidur dan makan, serta penurunan performa akademik. Korban juga bisa mengalami stres, kecemasan, dan depresi.

4. Langkah-langkah Menghadapi Cyberbullying
Ibu Fathin memberikan panduan praktis bagi korban dan pelaku cyberbullying. Bagi korban, penting untuk mencari dukungan dari orang lain, menjauhi pelaku, dan mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Bagi pelaku, penting untuk memahami etika dalam bermedia sosial, membangun kebiasaan positif, dan mencari bantuan jika diperlukan.

5. Etika dalam Menggunakan Media Sosial
Mengakhiri presentasinya, Ibu Fathin menekankan pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial. Beberapa etika yang harus diperhatikan antara lain menggunakan kata-kata yang sopan, menghargai privasi orang lain, memastikan kebenaran informasi sebelum memposting, dan tidak mengucilkan orang lain. Dengan menjaga etika, kita dapat menciptakan lingkungan online yang positif dan saling menghormati.

Seminar ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Kepala Seksi Kesejahteraan Karang Taruna Kelurahan Bukit Duri, Bapak Irwan, menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas seminar ini. Materi yang disampaikan sangat relevan dan bermanfaat bagi kami dalam menghadapi tantangan bermedia sosial di era digital ini.”

Program Kuliah Peduli Negeri dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui edukasi dan pemberdayaan. Dengan suksesnya seminar ini, diharapkan para pemuda di Kelurahan Bukit Duri dapat lebih bijak dan beretika dalam menggunakan media sosial, sehingga tercipta lingkungan online yang lebih aman dan positif.

The post Generasi Bijak di Era Digital: Seminar Etika Media Sosial oleh Universitas Mercu Buana appeared first on JurnalPost.