Categories: Berita

FOMO: Menghindari Kecemasan Dalam Berkomunikasi

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul FOMO: Menghindari Kecemasan Dalam Berkomunikasi

Sumber Dok Pribadi

JurnalPost.com – Generasi Z merupakan generasi yang tumbuh dalam era digital dengan mendapatkan akses teknologi, internet dan media sosial sejak usia dini. Generasi ini lahir setelah tahun 1995 yaitu generasi yang lahir dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2012.

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2022 mengenai banyaknya penggunaan media sosial di Indonesia, diketahui generasi Z lebih menyukai media sosial ketimbang kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan penggunaan media sosial maupun gadget, yang artinya penggunaan media sosial oleh generasi Z menjadi yang paling tinggi.

Generasi Z memiliki kecanduan penggunaan handphone dengan akses media sosial lebih dari tujuh jam sehari (Qurniawati and Nurohman 2019). Di balik berbagai kemudahan dan dampak positif yang ditawarkan oleh media sosial terdapat pula dampak negatif yang menyertainya seperti, tekanan psikologis berupa gangguan kesehatan baik fisik maupun mental salah satunya seperti Fear of Missing Out (FOMO) (Perdana, Widiayanti, and Gushevinalti, 2024).

Fear of Missing Out (FOMO) menurut JWT Intelligence FOMO dipengaruhi adanya rasa takut ‘tertinggal’ seperti takutnya tertinggalnya informasi, pengalaman, atau interaksi sosial yang tengah terjadi di masyarakat.

Perasaan cemas atau takut berlebih yang timbul pada diri seseorang akibat ketinggalan trend di media sosial, berita, dan lainnya. Perasaan FOMO hadir sebagai efek samping dari kehidupan modern yang serba difasilitasi oleh teknologi.

Seseorang dapat dikatakan FOMO apabila muncul gejala-gejala seperti selalu mengecek media sosial kapanpun agar mendapatkan setiap informasi dimana saja dan kapan saja, lebih peduli dengan kehidupan dunia maya dari pada dunia nyata, selalu ingin tahu tentang kehidupan orang lain.

Salah satu contoh fenomena FOMO ini ialah, seseorang tersebut sering membuka aplikasi sosial media berulang-ulang kali untuk mengecek setiap aktifitas yang dilakukan oleh orang yang lain yang ia ikuti di following. Menurut Stillman, kekhawatiran mendasar dari generasi Z adalah takut apabila mereka tertinggal informasi ataupun berita yang menarik di luar sana dan takut dianggap tidak eksis (Cahyadi, 2021).

Tingkat FOMO tertinggi saat ini dialami oleh usia remaja dan dewasa awal seperti mahasiswa. Individu yang memiliki indikator FOMO tinggi akan cenderung selalu mengecek akun media sosialnya untuk melihat apa saja yang dilakukan orang lain sampai rela mengabaikan aktivitasnya sendiri dan dapat timbul keinginan untuk ikut melakukan apa yang orang lain lakukan agar tidak merasa tertinggal.

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) pada mahasiswa sangat umum terjadi, hal ini dikarenakan mahasiswa sering sekali menghabiskan waktunya di media sosial, serta melihat postingan-postingan teman-temannya tentang kegiatan seru, prestasi, akademis maupun kehidupan sosial yang dapat memicu perasaan takut tertinggal.

Dari hasil wawancara pada mahasiswa, mengakui bahwa kebiasaan penggunaan media sosial secara terus menerus yang mereka lakukan untuk mengetahui tentang apapun yang tengah terjadi didunia luar terlebih lagi untuk mengetahui informasi, berita, atau tren terkini yang tengah terjadi di masyarakat.

Penggunaan media secara terus-menerus yang dilakukan mereka agar dirinya tidak merasakan ketertinggalan dapat menjadi pemicu Fear of Missing Out (FOMO) pada diri mereka yang berujung pada timbulnya perasaan kurang nyaman pada dirinya apabila tertinggal sesuatu yang mereka minati. Rasa takut tertinggal ini terjadi apabila mereka tidak mengakses sosial media miliknya.

Kebiasaan atau rutinitas untuk mengakses media sosial setiap hari inilah yang dapat membuat pengguna media sosial merasakan gelisah apabila tidak dapat memenuhi kebutuhannya dalam bersosial media. Akibat adanya perasaan gelisah yang sering muncul ketika mereka tidak mengakses sosial media menjadikan FOMO Mempengaruhi cara berkomunikasi dengan lingkungan sekitar seperti keluarga maupun teman.

Dari perasaan gelisah akibat adanya kebiasaan dalam mengakses sosial media sampai cara berkomunikasi dengan keluarga maupun teman mengenai infomasi terbaru dalam sosial media, tentu perlu adanya cara mengatasi atau mengurangi perasaan FOMO.

Dengan mengurangi penggunaan sosial media berlebih serta menetapkan batasan penggunaan media sosial. FOMO pada seseorang akibat dari penggunaan aktif sosial media secara terus menerus. Hal tersebut terjadi karena media sosial yang digunakan oleh seseorang dapat menyajikan berbagai informasi ataupun berita dalam bentuk konten berupa foto atau video yang dapat beredar dan berganti begitu cepat, apabila seseorang yang mengalami FOMO tidak mampu mengikuti dan menampung setiap peredaran informasi, berita dan tren yang dapat berubah begitu cepat maka akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman pada dirinya.

Oleh: Farhan Nasuha
Email Penulis: farhannasuha10@gmail.com
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

The post FOMO: Menghindari Kecemasan Dalam Berkomunikasi appeared first on JurnalPost.

SOURCE

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

VIDA Deepfake Shield: Menjaga Keamanan Digital Pada Industri Fintech Syariah Dalam Melindungi Serangan Deepfake

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul VIDA Deepfake Shield: Menjaga Keamanan…

7 jam ago

Aksi Demo FMPPD Dukung Kejari Unntuk Menangani Kasus Kasus di Kejari Purwakarta

ASENNEWS.COM, PURWAKA- Aksi demo Forum Masyarakat Peduli Pemilu Damai (FMPPD)bertujuan agar terciptanya kondusifitas dan stabilitas…

7 jam ago

M2 JAMIN KEBEBASAN BERIBADAH UMAT KRISTIANI DAN SIAP FASILITASI PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH SEMUA AGAMA

KOTA BEKASI – Beranjak dari Tri Sakti Bung Karno, Mochtar Mohamad jamin kebebasan beribadah dan…

7 jam ago

INH Berencana Bangun Kampung Indonesia di Gaza, Ada Apartemen-Sekolah

Jakarta – Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) berencana membangun kampung Indonesia di Gaza.…

8 jam ago

Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Tinggi Abu Vulkanik Capai 5 Km

Jakarta – Gunung Api Ibu di Halmahera, Maluku Utara, erupsi dengan tinggi kolom letusan 5…

8 jam ago

Nilai Industri Sepak Bola Eropa Capai Rp621 Triliun

IDXChannel - Pasar sepak bola Eropa mencapai EUR35,3 miliar atau sekitar Rp621 triliun pada periode…

11 jam ago