Categories: Tekno

Flexing Berbekal Duit Pinjol, Film Bayangan Raih Indosat Short Movie Competition

Tekno — Film Bayangan berhasil meraih film terbaik di SOS Short Movie Competition yang diadakan Indosat Ooredoo Hutchison dan CGV. Diceritakan kisah seorang pria yang ingin menjadi terkenal dengan melakukan flexing di dunia maya, tapi bermodalkan uang dari pinjol atau pinjaman online.

Film Bayangan, yang mrupakan film pendek ini diproduksi oleh tim sineas dari ActFilm dengan durasi sekitar 5 menit saja. Selain Bayangan, film An Xin dan FOMO menduduki posisi pemenang kedua dan ketiga sebagai Best Short Movie dalam kompetisi tersebut.

Selain film Bayangan, terdapat berbagai kategori lain seperti Most Views, Most Likes, Most Shared, Best Director, Best Cinematography, Best Screenplay, Best Actor, Best Actress, Best Teaser, dan Best Poster. Pemenang dari kompetisi film pendek S.O.S mendapatkan total hadiah seratus juta rupiah.

Para juri berfoto bersama dengan para pemenang SOS Short Movie Competition.

“Kami sangat mengapresiasi film pendek karya generasi muda indonesia terutama para peserta program Save Our Socmed. Banyak karya-karya kreatif yang menginspirasi kita untuk lebih bijak dalam menyikapi media sosial, flex culture, sehingga bisa berpikir serta bertindak lebih positif lagi. Semoga program ini bisa terus mengedukasi generasi muda Indonesia dan menjadi wadah kreativitas bagi mereka. Saya ucapkan selamat untuk para pemenang dan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam program kami,” ujar Director and Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, tadi malam.

Film Bayangan di SOS Short Movie Competition

Kompetisi yang mengangkat tema “Waspada Flex Culture, Stay Humble!” ini, berhasil meraih animo tinggi dengan total 467 peserta pelatihan, 124 nominasi video, dan berhasil menembus 6,8 juta penonton di berbagai platform media sosial.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Neil El Himam menyebut bahwa program literasi dan kompetisi film pendek Save Our Socmed merupakan media yang tepat untuk semakin mengeksplorasi potensi ekonomi kreatif oleh generasi muda di Indonesia.

“Kompetisi ini berhasil menjadi wadah edukasi agar anak muda bisa menyikapi gejala sosial yang terjadi di sekitarnya. Mereka menuangkan hasil pembelajaran itu melalui karya yang positif dan kreatif. Generasi muda harus ambil bagian dalam memajukan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual,” katanya.

Para peserta telah mendapatkan pelatihan mengenai tata cara pembuatan film dan dampak negatif flex culture dari Badan Perfilman Indonesia yang diadakan di sepuluh kota di Indonesia yaitu di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Solo, Palembang, Medan, Mataram, Makassar, hingga Balikpapan. Setelah itu, peserta menuangkan ide kreatifnya dalam film pendek berdurasi 10 menit untuk diikutsertakan dalam lomba.

Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat menambahkan bahwa kompetisi ini mampu menghadirkan bakat terpendam para sineas muda. Bahkan setelah menyeleksi hasil peserta kompetisi, tak hanya aktor dan aktris tapi juga pekerja kreatif di dalamnya.

“Saya yakin bakat-bakat muda ini bisa menjadi penggerak industri perfilman di Indonesia masa depan. Terimakasih untuk IOH dan CGV sudah menyelenggarakan program yang telah menggali kreativitas anak muda sekaligus mengedukasi bahaya flex culture ini,” katanya.

Diketahui, kompetisi film pendek di program Save Our Socmed (S.O.S) merupakan hasil karya Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bekerjasama dengan CGV. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat dengan mengampanyekan kesadaran akan bahaya flex culture. Program yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk membuat konten positif.

gadgetdiva

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

ATSI Desak Pemerintah Godok UU Telekomunikasi

GadgetDIVA - Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mendesak pemerintah untuk segera menggodok Undang-Undang (UU)…

1 jam ago

Mahasiswi Peminatan Kesehatan Lingkungan FKM USU Stambuk 2022 Ajak Siswa SD Jadi “Detektif Sampah” untuk Selamatkan Bumi!

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Mahasiswi Peminatan Kesehatan Lingkungan FKM…

6 jam ago

Pengabdian Masyarakat: Strategi Pengembangan Unit Usaha BUMDES di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Pengabdian Masyarakat: Strategi Pengembangan Unit…

6 jam ago

Masa Lalu Antara Ormas dan Premanisme

Sah! – Di Indonesia, aksi premanisme yang melibatkan ormas kian marak dan menimbulkan kekhawatiran di…

6 jam ago

Apakah Ormas Bisa Menjalankan Kegiatan Bisnis Secara Hukum?

Sah! – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) memegang peranan penting dalam struktur sosial masyarakat Indonesia.  Bedasarkan konstitusi,…

6 jam ago

Diduga Pemilik Kandang Ayam di Desa Waringin Jaya Tak Ber Izin dan Alergi Dengan Awak media’

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG- Pengusaha ternak ayam pedaging yang terletak di Kp candahan  desa Waringin jaya kecamatan…

6 jam ago