Categories: Berita

Dukungan Multistakeholder dalam Implementasi Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura untuk Pengembangan Ekosistem Pertanian

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/235/SET.M.EKON.3/5/2022

Dukungan Multistakeholder dalam Implementasi Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura untuk Pengembangan Ekosistem Pertanian

Sukabumi, 17 Mei 2022
 

Semakin menurunnya tingkat penyebaran kasus pandemi Covid-19 dan didukung kian menguatnya potensi perekonomian, Pemerintah optimis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5,2% (yoy) di akhir 2022 mendatang. Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah juga berupaya untuk membangkitkan perekonomian yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui berbagai paket kebijakan yang telah diterapkan.

Salah satu sektor yang memiliki potensi tinggi dalam sumbangsihnya pada perekonomian adalah sektor pertanian yang mampu tumbuh hingga 1,52% di tahun 2022 serta berkontribusi terhadap PDB. Melihat pentingnya sektor pertanian tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis senantiasa mendorong perkembangan sektor pertanian melalui Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura.

“Pemerintah terus berupaya untuk mendorong inisiatif kolaborasi multistakeholders melalui pengembangan ekosistem agribisnis yang efisien dan terintegrasi hulu-hilir melalui Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura agar daya saing komoditas meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud dalam kegiatan Panen Perdana Cabai Rawit Merah Lahan Perluasan Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Sukabumi (17/05).

Implementasi Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura memberikan kepastian bagi petani dalam memasarkan hasil panennya melalui adanya contract farming, yaitu pemanfaatan fasilitas akses pasar melalui kerja sama antara petani perseorangan dengan pihak pembeli. Dengan program tersebut, petani juga kembali diuntungkan dengan tingginya harga tawar dan penyediaan hasil panen yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar.

Dengan mempertimbangkan berbagai keuntungan tersebut, Kabupaten Sukabumi telah menerapkan Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura sejak penandatangan MoU pada 7 Februari 2021 dan dilanjutkan dengan penanaman perdana pada 17 Maret 2021 dengan melibatkan 5 petani dalam wadah Kelompok Tani Mandiri dengan mengelola lahan seluas 1,3 ha. Hingga saat ini, Kemitraan Closed Loop Kabupaten Sukabumi telah berkembang dengan total luasan lahan 20 ha dan melibatkan 20 petani serta telah terbentuk Koperasi Tani Mandiri Sejahtera.

Melihat perkembangan pertanian yang kian pesat dengan adanya Program Kemitraan Closed Loop, diharapkan program tersebut dapat diimplementasikan lebih jauh lagi hingga pada level pengolahan produk lanjutan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil UMKM dan mampu mendongkrak sektor pertanian sebagai kontributor utama pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Tentunya dengan dukungan multistakeholder, diharapkan kemitraan closed loop ini tidak hanya pada level budidaya sampai pemasaran produk segar saja, akan tetapi hingga ke level pengolahan industri barang setengah jadi atau barang olahan lainnya,” pungkas Deputi Musdhalifah.

Pada kegiatan panen perdana tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi juga menyampaikan dukungannya bagi pengembangan Kemitraan Closed Loop agar dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui perluasan Kemitraan Closed Loop di 5 titik Kecamatan di Sukabumi dengan melibatkan petani milenial. Selain itu pada kesempatan yang sama, turut dilakukan penyerahan secara simbolis buku pintar kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura, bantuan cultivator, serta bantuan smart farming Jinawi.

Kegiatan panen perdana turut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Wakil Bupati Sukabumi, Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kemendes PDTT, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Institut Pertanian Bogor, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Direktur Agribisnis PT Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia, Executive Director Mercy Corps Indonesia (MCI), CEO PT Eden Pangan Indonesia, Direktur Utama Perumda Agro Sukabumi Ketua Koperasi Tani Mandiri Sejahtera Sukabumi, Wakil Deputi PT Sayur Untuk Semua, dan Perwakilan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (dep2/dft/fsr)

***

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, & Youtube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia

ekon

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Sinergi Pusat-Daerah Diperkuat, Pendidikan Berkeadilan untuk Anak Jadi Fokus KPI 2025

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Sinergi Pusat-Daerah Diperkuat, Pendidikan Berkeadilan…

5 jam ago

Efektivitas Pengawasan dalam Implementasi Good Corporate Governance di Danantara: Tantangan dan Solusi

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Efektivitas Pengawasan dalam Implementasi Good…

5 jam ago

Pembubaran Ormas: Proses, Alasan, dan Akibat Hukumnya

Sah! – Organisasi kemasyarakatan (ormas) memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia.…

5 jam ago

PGI Dukung Seruan “Tutup TPL” dalam Pertemuan Pimpinan Gereja dan Lembaga Keumatan se-Sumatera Utara

AESENNEWS.COM, Nasional - Keprihatinan atas krisis ekologi dan sosial sebagai dampak kehadiran PT Toba Pulp…

5 jam ago

Polres Depok Dukung Ketahanan Pangan, Panen 2 Ton Lele

Depok – Polres Metro Depok membangun 15 kolam ikan lele di lahan milik anggota di…

6 jam ago

Trump: Banyak Orang Kelaparan di Gaza, Kami Akan Menanganinya

Abu Dhabi – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan “banyak orang kelaparan” di Jalur…

6 jam ago