Menurut Reny, padel menawarkan pendekatan permainan yang lebih santai dan sosial. Padel dikenal sebagai olahraga yang sangat sosial karena dimainkan berpasangan, mendorong kerja sama, komunikasi, dan interaksi antarpemain. Berbeda dari olahraga individu, padel menciptakan suasana akrab di lapangan dan tidak selalu dimainkan dalam konteks kompetitif. Banyak orang memainkannya untuk bersenang-senang, bersosialisasi, atau sekadar berolahraga ringan. “Padel itu lebih banyak haha-hihi-nya, lebih chill. Meskipun kompetitif, tapi lebih ramah untuk pemula,” katanya.
Lapangan padel pun sering dibangun di pusat komunitas atau rooftop mal sebagai tempat berkumpul. Bagi masyarakat urban, padel bukan sekadar olahraga, tapi juga gaya hidup dan sarana menjalin koneksi sosial secara menyenangkan. Lapangan-lapangan padel seperti di kawasan SCBD atau Pondok Indah misalnya, menjadi favorit pemain padel karena fasilitas lengkap. Bahkan ada pula yang menyediakan minuman seperti bir atau air mineral premium. “Main padel itu sekarang juga jadi gaya hidup. Banyak yang datang bukan cuma untuk olah raga, tapi juga buat sosialisasi. Bahkan aku dengar dari cerita teman, ada yang main sambil tipsy, sambil minum alkohol” cerita Reny. Meskipun lapangan padel makin menjamur di Jakarta, Reny menyebut slot bermain tetap sulit didapat, apalagi pada jam sibuk. Ia memanfaatkan aplikasi seperti Reclub untuk booking lapangan.
Selama bermain padel, Reny juga aktif mengikuti turnamen yang diadakan oleh komunitas atau penyedia lapangan padel. “Standar turnamen beda-beda tergantung komunitasnya. Ada yang prestisius banget kayak Padel Pro, bahkan sampai ada coach nasional yang main juga,” ujarnya. Beberapa kompetisi yang sudah ia ikuti di antaranya kompetisi pertama bersama komunitas Happy Padel di Verde PIK 2 Level Bronze, kompetisi kedua di PadelPro Lebel Lower Bronze dan kompetisi ketiga di Smash TB Simatupang Level Upper Bronze.
Namun, ia juga mengakui bahwa padel bukan olahraga murah. “Sewa lapangan bisa Rp350 – Rp 400 ribu per jam. Raket bagus mulai dari Rp 2 jutaan, yang premium bisa sampai Rp 5 juta lebih. Sepatu, outfit, dan coaching juga lumayan. Coach standar saja bisa Rp 600 – Rp 800 ribu per jam,” rinci Reny. Meski begitu, ia merasa investasi ini sepadan dengan pengalaman dan keseruan yang didapat.
Reny optimis olahraga Padel yang saat ini tengah naik daun akan bertahan lama. “Kalau misalkan olahraga sepeda sempat booming, tapi cepat turun karena faktor keamanan dan keterbatasan tempat. Padel beda, ada kompetisi, komunitas, dan sistem yang bikin orang bisa terus terlibat. Aku rasa padel bisa bertahan lama. Apalagi yang aku investasiin di sini udah lumayan juga nilainya,” ujarnya Reny. Di samping kegiatannya sebagai pemilik online shop, Reny juga aktif membuat konten olahraga tenis dan padel di akun Instagramnya @reny.days. “Dari sana suka dapat endorse produk olahraga, lumayan untuk nutupin biaya olahraga aku.”
Sulitnya mencari partner main membuat Greeta Sadeli, perempuan berusia 33 tahun, memutuskan untuk membentuk sebuah komunitas padel bersama partner-nya. Sejak pertama kali mencoba olahraga ini pada November 2023, Greeta langsung jatuh cinta. Namun setelah itu, ia kesulitan menemukan orang untuk diajak bermain secara rutin. “Awalnya coba-coba aja, tapi makin penasaran dan pengen terus main. Sayangnya, nyari partner mainnya susah banget,” ujarnya. Dari situ muncul ide untuk membentuk wadah yang bisa menghubungkan orang-orang dengan ketertarikan serupa, jadilah ‘Padel Nyok’.
Nama ‘Padel Nyok’ dipilih karena terdengar akrab dan representatif, terutama bagi warga Jakarta. Dari hanya beberapa orang, komunitas ini berkembang pesat dan kini anggotanya datang dari berbagai daerah seperti Jakarta Selatan, BSD, Bogor, bahkan pernah mengadakan main bareng di Bali pada Juli 2024. Bagi Greeta, padel bukan hanya olahraga, tapi ruang sosial yang menyenangkan dan penuh energi positif. “Coba aja sekali, pasti nggak bakal cukup. Padel itu seru, fun, tapi juga bikin penasaran buat improve terus,” katanya.
GadgetDIVA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menegah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan kurikulum AI dan Coding…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Kepemimpinan di Era Digital yang…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Interior Bukan Cuma Estetik: Bisa…
Batam – Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra…
Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa Nicke Widyawati, mantan Direktur Utama PT. Pertamina sebagai saksi…
GadgetDIVA - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menggandeng Wadhwani Foundation…