Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Dampak Kegiatan Kampus Mengajar Terhadap Literasi dan Numerasi Siswa di SMP Marisi
Disusun Oleh : Bima Benaso Waruwu
JurnalPost.com – SMP Marisi merupakan salah satu SMP yang berada di Kota Medan. SMP Marisi adalah sekolah yang memiliki akreditasi A. Sekolah ini memiliki beberapa ruangan yakni ruangan kepala sekolah, ruangan guru, ruangan perpustakaan, 5 ruangan kelas, lab komputer, dan aula sekolah. Akses jalan yang ditempuh cukup bagus namun banyak lubang yang cukup banyak dan lumayan besar sehingga terkadang membuat banjir saat hujan. Letak SMP Marisi Medan tidak terlalu jauh dari jalan raya sebagai akses ke kota.
Kampus mengajar merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk belajar di luar program studi dengan menjadi mitra guru dalam melakukan pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan di satuan pendidikan dasar dan menengah. Dengan melaksanakan program ini, Mahasiswa didorong untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan abad 21 (berpikir analitis, penyelesaian masalah, kepemimpinan, manajemen tim, kreativitas dan inovasi, komunikasi interpersonal).
Kampus mengajar di SMP Marisi melakukan observasi guna mengetahui bagaimana tingkat literasi dan numerasi para siswa. Hal yang dilakukan adalah melakukan pre-test bagi para siswa. Pre-test adalah instrumen pengukuran awal yang terjadi sebelum subjek penelitian menerima perlakuan atau intervensi. Pre-test terlaksana untuk memperoleh informasi mengenai kondisi subjek penelitian sebelum memberikan perlakuan, serta untuk mengevaluasi efektivitas dari intervensi.
Pre-test yang dilakukan oleh program kampus mengajar terdiri dari 20 soal literasi dan 20 soal numerasi. Pada hasil penskoran pre-test literasi, jumlah persentase siswa menjawab benar adalah 42% sedangkan hasil penskoran pada pre-test numerasi, jumlah persentase siswa menjawab benar adalah 22%. Pada hasil penskoran ini dapat dilihat bahwa literasi dan numerasi siswa di SMP Marisi masih tergolong rendah.
Kelompok kampus mengajar merancang berbagai program untuk meningkatkan literasi dan numerasi para siswa. Program – program dirancang dengan persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Sekolah, Guru Pamong, dan guru – guru sekolah lainnya. Setelah melakukan rapat didapatkan berbagai program yang disetujui dapat meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
Kelompok kampus mengajar di SMP Marisi kemudian melaksanakan program – program yang sudah disetujui sebelumnya. Kelompok kampus mengajar kemudian membuat ruangan literasi dan numerasi bagi para siswa. Ruangan literasi dan numerasi diharapkan menjadi ruangan yang dapat bermanfaat bagi para siswa dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Ruangan ini berisi hasil karya para murid, dinding numerasi dan pohon literasi. Ruangan ini juga dimanfaatkan kelompok kampus mengajar untuk melakukan sosialisasi kepada para siswa. Sosialisasi yang dilakukan yakni sosialisasi 3 dosa pendidikan yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Hal ini diberikan untuk meningkatkan karakter siswa.
Ruangan literasi dan numerasi ini dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Para siswa yang memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang masih kurang dipanggil ke dalam ruangan kemudian diberikan pembekalan berupa materi untuk meningkatkan kemampuan mereka khususnya kemampuan literasi dan numerasi
Kelompok kampus mengajar di SMP Marisi juga melakukan pemeriksaan atribut siswa kepada para siswa setiap paginya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat melaksanakan aturan dengan baik setiap harinya. Pemeriksaan dilakukan mulai dari kelengkapan pakaian siswa dan kelengkapan buku yang dibawa. Siswa yang melanggar aturan diberikan beberapa sanksi guna membuat siswa dapat lebih taat ke depannya.
Kelompok kampus mengajar membuat poster yang kemudian ditempelkan diberbagai dinding sekolah, dinding kelas dan juga di dalam mading. Hal ini dilakukan agar siswa lebih tertarik lagi untuk membaca setiap paginya dan paling utama guna meningkatkan literasi siswa.
Kelompok kampus mengajar juga memberikan materi mengenai adaptasi teknologi. Hal yang diberikan oleh kelompok kampus mengajar adalah pengenalan aplikasi canva. Pengenalan aplikasi ini diberikan dikhususkan untuk meingkatkan pemahaman siswa dalam membuat ppt dan poster yang menarik. Setelah dilakukan pengenalan aplikasi canva secara terus – menerus, murid sudah mampu membuat ppt yang menark dan juga pembuatan poster yang menarik.
Setelah dilakukan beberapa program selama 3 bulan lebih, kelompok kampus mengajar melakukan post-test untuk mengetahui sejauh mana kemampuan literasi dan numerasi siswa. Post-test merupakan alat untuk mengukur hasil akhir dari subjek penelitian setelah mereka menerima intervensi atau perlakuan. Fungsi dari post-test adalah untuk memberikan informasi tentang kondisi subjek penelitian setelah melaksanakan intervensi dan juga untuk mengevaluasi efektivitas dari intervensi tersebut.
Post-test yang dilakukan oleh program kampus mengajar terdiri dari 20 soal literasi dan 20 soal numerasi. Pada hasil penskoran pre-test literasi, jumlah persentase siswa menjawab benar adalah 47% sedangkan hasil penskoran pada pre-test numerasi, jumlah persentase siswa menjawab benar adalah 25%. Pada hasil penskoran ini dapat dilihat bahwa literasi dan numerasi siswa di SMP Marisi sudah meningkat dari sebelumnya meskipun kemampuan literasi dan numerasi siswa masih tergolong rendah.
Kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah sudah terlihat berkembang dari sebelumnya, namun masih tergolong rendah. Dalam meningkatkan hal ini perlu perhatian dari seluruh pihak sekolah guna tercapainya kemampuan literasi dan numerasi siswa yang lebih baik.
The post Dampak Kegiatan Kampus Mengajar Terhadap Literasi dan Numerasi Siswa di SMP Marisi appeared first on JurnalPost.
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Jalan Khusus Kendaraan Tambang Segera…
AESENNEWS.COM, Bogor - Ketua Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kefas Hervin Devananda, S.Th.,…
AESENNEWS.COM, Bogor - Ketua Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kefas Hervin Devananda, S.Th.,…
AESENNEWS.COM, PANDEGLANG- Sekolah Dasar Negeri I (SDN ) Sukadame 1, yang terletak di Desa Sukadame,…