PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah meluncurkan fitur tarik tunai atau pengambilan uang di mesin ATM tanpa perlu menggunakan kartu debit (cardless). Melalui layanan tersebut, bank ini berhasil menorehkan kinerja positif.
Mengutip pemberitaan di media nasional, Senin, 13/06/2022, EVP Transaction Banking Business Development BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya menjelaskan sejumlah faktor pendorong kenaikan tren transaksi melalui cardless di BCA mobile.
Pertama, perilaku konsumen yang ingin kepraktisan, cukup menggunkan smartphone dan tidak perlu kemana-mana.
Selain itu, layanan cardless dinilai lebih aman untuk mengantisipasi risiko skimming karena tidak menggunakan kartu debit. Dengan begitu risiko fraud atau skimming bisa dihilangkan.
Ketiga, notifikasi pin diinformasikan hanya melalui aplikasi BCA mobile sehingga tidak menggunakan sms sama sekali. Ada periode validasi sekitar satu jam setelah itu akan berakhir.
“Sehingga transaksi cardless itu, saat ini merupakan transaksi lebih aman dibandingkan kartu,” tegasnya.
Baca: BCA Raih 2 Penghargaan Bidang Teknologi Informatika TOP Digital Awards 2021
Capex Rp 500 Miliar untuk Keamanan Siber
Seiring dengan itu, BCA pun menganggarkan modal kerja (Capex) senilai Rp 5 triliun untuk pengembangan teknologi informasi (TI) pada tahun ini.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank BCA, Hera F. Haryn mengatakan, sekitar Rp 500 miliar dialokasikan untuk keamanan siber.
Sementara, Direktur BCA, Haryanto T. Budiman menyampaikan perusahaan terus meningkatkan sistem keamanan nasabah dalam bertransaksi. Mengingat, transaksi yang diproses BCA di kisaran 55 juta-65 juta transaksi.
Besarnya nilai transaksi BCA itu pun jadi perhatian perusahaan untuk mengantisipasi serangan siber.
Apalagi menurut Haryanto, mayoritas serangan siber bukan menyasar sistem tapi lebih kepada social engineering (rekayasa sosial).
Sebagai informasi, akhir-akhir ini, marak penipuan melalui telepon atau WhatsApp yang mengatasnamakan BCA. Modus-modus yang terjadi seperti mendapat telepon atau WhatsApp dari nomor yang mengatasnamakan BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip.
Kemudian, nasabah mendapat iklan di Instagram palsu yang seolah-olah dari akun resmi BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip.
Salah satu jenis cybercrime yang kerap terjadi adalah penipuan online seperti dengan munculnya iklan di media sosial dan meminta data pribadi Anda seperti nomor kartu kredit, PIN, OTP dan lainnya.
“Hal ini patut diwaspadai oleh nasabah karena Bank tidak pernah meminta data pribadi Anda. Jangan pernah memberikan data pribadi Anda kepada siapapun,’’ tegasnya.
Baca: Layanan BCA Mobile Pulih Kembali dan Berjalan Normal
Obrolan Sore di Saung Merdeka Angin sore nyapu pelan daun-daun pisang yang lemes ngambang di…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Peringati 77 Tahun Nakba, AWG…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Peran Magang Social Media Spesialist…
Sah! – Polemik seputar pembubaran organisasi masyarakat kerap muncul dalam ruang demokrasi. Isu ini menyentuh…
Sah! – Perkumpulan adalah suatu bentuk organisasi masyarakat yang didirikan oleh sekelompok individu yang memiliki…
Jakarta – Hamas saat ini tengah mengadakan negosiasi langsung dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald…