7 Langkah Praktis Menjual Berbagai Sampah secara Online. E-Money Datanglah~

Sehabis makan snack, bungkusnya pasti masuk tong sampah. Nasib yang sama juga terjadi pada bungkus mi, botol minuman plastik maupun kaleng, dan gelas plastik minuman kekinian seperti boba atau kopi. Selama ini kita terlanjur menganggap barang-barang tersebut nggak bernilai kalau udah dipakai. Sehingga, satu-satunya solusi adalah membuangnya. Untuk apa kita menyimpan dan menumpuknya, kan?

Namun, sadar nggak sih saat membuang sampah-sampah tersebut sebenarnya kita sedang membiarkan uang melayang? Iya, beneran, lo. Soalnya, sampah-sampah seperti itu bisa kita jual. Konsepnya mirip seperti menjual barang nggak terpakai di tukang rongsok. Namun, jenis sampah yang bisa kita jual lebih beragam dan bakal didaur ulang. Bahkan, sekecil bungkus plastik aja bisa jadi sumber cuan. Hmm, menggiurkan~

Bayangkan, kalau sampah-sampah yang terlanjur dibuang itu dikumpulkan, kemudian dijual. Seandainya tahu dari dulu, kita pasti udah mendapatkan lumayan banyak uang. Apalagi, kita bisa menjual sampah lewat aplikasi di ponsel. Adanya aplikasi ini memudahkan kita yang nggak punya banyak waktu luang untuk mengantarkan sampah ke pembeli. Wah, sayang sekali kalau kesempatan ini nggak kita manfaatkan dengan baik.

Nah, Hipwee Premium udah menyusun panduan menjual sampah jadi uang nih.

Kira-kira bagaimana menjual sampah melalui aplikasi?

Apa yang perlu diperhatikan saat mulai menjual sampah?

Bagaimana proses pengumpulan sampah sebelum dijual?

Emang dapat berapa sih?

Yuk, temukan jawabannya di ulasan ini, SoHip! Simak baik-baik, ya, supaya penghasilanmu bisa bertambah.

1. Pilih dulu aplikasi jual sampah anorganik yang paling cocok buatmu

Kemajuan teknologi nyatanya melahirkan banyak temuan yang dulu cuma ada di angan-angan aja, ya, SoHip. Buktinya nih, aplikasi jual sampah mulai bermunculan untuk menjembatani khususnya pemilik sampah rumah tangga dengan pembeli/pengepul sampah.  Dahulu, kita nggak terbayang bisa menjual sampah dengan bermodal ponsel aja, kan, tapi semua itu bisa terjadi sekarang.

Sejauh ini, masih sampah anorganik yang bisa diuangkan melalui aplikasi. Sebelum memulai mengumpulkan sampah anorganik sehari-hari dari kegiatan rumah tangga, kamu harus memilih aplikasi dulu. Mengapa? Pasalnya, setiap aplikasi memiliki metode penukaran poin yang berbeda, lokasi jangkauan terbatas, dan harga penawaran yang nggak seragam. Jadi, alangkah baiknya, pilih aplikasi yang paling sesuai kebutuhan dan kondisimu, ya.

Beberapa contoh aplikasi jual sampah anorganik:

  • Rapel
  • Duitin
  • Octopus
  • E-recycle
  • Dibuang

Kalau sudah menentukan aplikasi yang akan digunakan, selanjutnya unduh aplikasinya di Apps Store/Play Store. Kemudian, kamu perlu mengisi data diri dan ketentuan yang harus diikuti oleh pengguna baru. Setelah kamu punya akun, langkah berikutnya adalah memahami jenis-jenis sampah yang bisa kamu jual.

2. Pahami jenis-jenis sampah yang bisa ‘diubah’ jadi uang, perhatikan juga harga jualnya

Saat awal membuat akun di aplikasi jual sampah, kamu akan disuguhkan informasi jenis-jenis sampah beserta harga jualnya. Jadi, nggak sembarangan sampah anorganik bisa dikumpulkan. Kamu harus menyeleksinya terlebih dulu. Berikut ini beberapa kategori sampah yang bisa kamu jual:

[login-to-read]

  • Botol kaca
  • Plastik (botol, bungkus makanan, dan sebagainya)
  • Logam
  • Barang elektronik bekas
  • Kertas
  • Minyak jelantah
Jenis sampah

Jenis sampah/ Illustration by Hipwee

Setiap kategori masih dibagi menjadi beberapa jenis lagi. Kamu tinggal menyesuaikan sampah yang dimiliki dengan kategori tersebut. Bahkan, beberapa kategori harus dibedakan berdasarkan warna barang. Botol kaca bening, botol kaca berwarna, botol plastik berwarna, contohnya.

Kisaran harga jualnya pun beragam, tergantung ketentuan setiap aplikasinya. Namun, biasanya harga yang dipatok sesuai dengan harga jual sampah anorganik di lapangan. Jadi, harganya pun bisa berubah sewaktu-waktu. Jika dihitung, rentang harga jualnya berkisar antara Rp350-Rp11.000 per kg.

3. Buatlah tempat penyimpanan sampah sesuai kategori

Setelah tahu kategori sampah yang bisa dijual, buat tempat penyimpanannya seperti kantong plastik atau kantong kain dengan ukuran cukup besar. Cara ini akan memudahkanmu untuk menentukan dan menyimpan sampah sekaligus mengunggah foto sampah saat akan proses jual beli. Selain itu, pembeli nggak perlu susah memilah-milah sampah lagi.

4. Bersihkan sampah-sampah terlebih dulu sebelum dikumpulkan dan disimpan

Inilah yang sering kali luput diperhatikan oleh para pengguna aplikasi jual sampah. Ya, membersihkan sampah terlebih dulu sebelum disimpan. Jangan biarkan sampah dalam keadaan kotor karena kotoran yang masih menempel bisa menyebabkan bau tak sedap maupun bakteri. Pastikan sampah-sampah tersebut bersih saat kamu mengumpulkannya dengan menerapkan cara ini:

  • Buang air yang ada dalam botol minuman
  • Bilas sampai bersih dan kandungan minumannya hilang agar tak meninggalkan bau
  • Cuci bungkus-bungkus plastik jika memang ada yang kotor

5. Saatnya kamu memasukkan sampah anorganik sesuai kantong penyimpanannya

Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan menyimpan sampah yang sudah dibersihkan sesuai kantong/tempatnya. Di tahap ini, kamu harus konsisten untuk menaati kategori yang telah dibuat. Masukkan botol kaca pada tempat penyimpanannya. Jangan sampai kamu malah memasukkan botol kaca pada tempat penyimpanan botol plastik, misalnya.

6. Unggah foto sampahmu di aplikasi. Setelah itu, buat janji dengan sang pembeli

Alur menjual sampah

Alur menjual sampah/ Illustration by Hipwee

Biasanya dalam waktu sebulan, sampah-sampah anorganik yang kamu kumpulkan sudah cukup banyak untuk dijual. Potret sampah-sampah tersebut, lalu unggah ke aplikasi jual sampah. Tentukan kisaran total harga jual dan berat sampah tiap kategorinya. Setelah itu, buat janji dengan pembeli agar ia bisa mengambil sampah tersebut. Udah, deh, kamu tinggal menunggu aja~

7. Poin hasil penjualan sampah bisa ditukar dalam bentuk pulsa atau e-money

Setiap kali transaksi dengan pembeli, kamu akan mendapatkan poin senilai dengan harga jual sampah. Nah, poin inilah yang bisa ditukar menjadi e-money atau pulsa. Beberapa pengguna aplikasi jual sampah kadang menyimpan poin dalam jangka waktu agak lama. Lalu, mereka baru menukar poin tersebut jika sudah terkumpul cukup banyak. Mudah, kan?

Kalau dihitung-hitung, uang yang didapatkan dari jual sampah anorganik ini nggak terbilang ‘wah’. Jangan bayangkan uang jutaan yang masuk ke kantongmu. Kendati demikian, uang yang dihasilkan bisa jadi tambahan penghasilan atau tabungan, lo. Lumayan nih, untuk uang jajan sebulan.

Selain dapat cuan, kamu juga ikut berkontribusi menjaga lingkungan. Dengan menjual sampah untuk didaur ulang, jumlah sampah makin berkurang dan masalah pencemaran bisa diatasi pelan-pelan. Yakin nggak mau mengadopsi menjual sampah jadi kebiasaan baru nih?

hipwee

Recommended
Sebenarnya, tubuh kita punya banyak kelenjar getah bening yang fungsinya…