Pay Later atau Bayar Nanti adalah fitur yang kini semakin populer digunakan oleh sebagian orang-orang di Indonesia. Kebanyakan diantaranya ialah mereka yang sering berbelanja atau membuka aplikasi belanja online.
Opsi pembayaran ini tersedia hampir di semua Platform populer seperti Shopee PayLater, OVO PayLater yang terintegrasi dengan Tokopedia dan lain sebagainya.
Menariknya tidak seperti pengajuan pinjaman kartu kredit yang sering kali selalu ditolak. Pay Later memberikan limit mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah tanpa perlu syarat-syarat yang ribet.
Maka jadilah ada banyak orang yang bisa memuaskan hasrat nafsu belanjanya tanpa harus memiliki uangnya alias ngutang dulu. Meskipun terdengar menggiurkan tapi sebenarnya Pay Later tidaklah beda jauh dengan pinjaman kartu kredit.
Untuk itulah kali ini Teknodaim akan memberikan kamu 5 alasan sebaiknya mengapa kamu jangan pakai Pay Later.
Kalau kamu merasa bahwa menggunakan Pay Later itu menyenangkan sebab bisa berbelanja tanpa harus punya uangnya terlebih dulu. Maka kamu salah besar, sebab kamu baru akan merasakan resiko dan konsekuensinya ketika sudah terlanjur menggunakan Pay Later.
Sehebat-hebatnya orang mengatur keuangan, ketika ia mulai berbelanja dengan menggunakan uang yang tak dimilikinya. Maka suatu ketika cepat atau lambat ia pasti akan tergelincir dalam Jebakan Batman. Yakni ketika ia telat membayar atau tidak sesuai dengan jumlah yang harus dibayar.
Disaat itulah total tagihan dari Pay Later yang tidak dibayar penuh + denda + bunga akan menghasilkan bunga baru. Sehingga tagihan akan semakin menumpuk dan akan semakin sulit untuk dikontrol. Ini disebut sebagai Compunding Interest atau bunga berbunga.
Bunga yang ada pada Pay Later sendiri tidaklah sedikit, mencapai hingga 36% pertahunnya jika pengguna terus-terusan menunggak tagihan.
Gaya hidup konsumtif adalah gaya hidup yang sering membeli barang-barang atau tidak dibutuhkan. Gaya hidup seperti ini sangat penting untuk dihindari, sebab sekalinya kamu masuk ke gaya hidup konsumtif maka akan sulit untuk kembali ke gaya hidup normal.
Apalagi jika sudah menggunakan Pay Later, sering kali penggunanya akan tetap membeli suatu barang meskipun tahu itu tidaklah terlalu dibutuhkan. Belilah suatu barang jika kamu memang benar-benar membutuhkannya dan sudah memiliki uangnya.
Kalau kamu seorang yang sering mengatur keuangan, maka sebaiknya jangan pakai Pay Later sebab itu hanya akan membuat keuanganmu menjadi kacau.
Jika sudah terlanjur menggunakan Pay Later, jangan malah nambah pinjaman lagi. Jangan cari pinjaman baru untuk membayar pinjaman lama, itu namanya gali lobang tutup lobang. Usahakan sebisa mungkin segera lunasi pinjaman tersebut.
Jutaan orang di Indonesia sudah ada banyak yang menderita akibat hutang seperti kartu kredit, pinjaman online dan termasuk pula Pay Later. Sebab bunganya sering kali naik setiap kali pengguna telat membayar tagihan.
Padahal aturan mainnya sederhana, jangan membeli barang jika kamu tidak atau belum memiliki uangnya.
Mungkin sebagian orang yang belum pernah melakukan pinjaman online pasti tidak tahu bahwa hal itu dapat merusak reputasi. Lebih tepatnya reputasi kredit yang dapat menjadi buruk atau jelek.
Hal tersebut sangat mungkin apabila kamu melakukan pinjaman online kemudian tidak mengurus pinjaman tersebut dengan serius alias telat membayar atau menunggak.
Beresiko membuat ditolaknya pengajuan seperti kredit properti, kendaraan atau cicilan lainnya, itulah Teknodaim menegaskan jangan pakai Pay Later.
Perlu kamu ketahui bahwa memperbaiki reputasi adalah hal yang paling sulit dan ribet untuk dilakukan, sebab memakan waktu yang terbilang cukup lama.
Baca juga:
Demikian itulah tadi informasi terkait 5 alasan kenapa sebaiknya kamu jangan pakai Pay Later. Kalau ada pertanyaan atau hal lainnya yang ingin kamu sampaikan, bisa tuliskan aja ke kolom komentar yang tersedia.
Tema iOS 17 Untuk Xiaomi Tembus Aplikasi Terbaru - KUBIS.online - Ingin merasakan sensasi menggunakan…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Sinergi Pusat-Daerah Diperkuat, Pendidikan Berkeadilan…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Efektivitas Pengawasan dalam Implementasi Good…
Sah! – Organisasi kemasyarakatan (ormas) memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia.…
AESENNEWS.COM, Nasional - Keprihatinan atas krisis ekologi dan sosial sebagai dampak kehadiran PT Toba Pulp…
Depok – Polres Metro Depok membangun 15 kolam ikan lele di lahan milik anggota di…