Kalau ditanya soal kemasan alias bungkus makanan, anak zaman sekarang kebanyakan bakal jawab botol kaca, styrofoam, atau pun wadah plastik. Tapi tahukah kamu? Orang-orang zaman dulu kerap menggunakan bahan-bahan alami untuk membungkus makanan. Salah satu yang sering dimanfaatkan adalah daun pisang. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus makanan ini bahkan masih diterapkan hingga sekarang lo, meski hanya bisa ditemui di beberapa tempat saja. Biasanya sih buat membungkus jajanan tradisional gitu.
Rupanya ada banyak bentuk atau jenis bungkusan dari daun pisang lo, pun dikhususkan untuk membungkus jenis makanan tertentu. Bareng Hipwee Tips, yuk kenalan lagi dengan tradisi asli Indonesia ini!
lontong
Lontong sering menggunakan bungkusan ini. Umumnya daun pisang digulung terlebih dahulu dan disemat lidi salah satu ujungnya, barulah beras yang udah dicuci dimasukkan, dipadatkan, lalu baru disemat ujung lainnya. Hasilnya berwarna lebih kehijauan dengan aroma yang lebih wangi.
lemper
Aslinya, lemper adalah sebutan untuk salah satu jenis bungkusan daun. Cara membungkusnya pun berbeda dengan lontong. Kalau bungkusan lemper ini makanannya ditaruh di salah satu sisi sepotong daun pisang, lalu digulung ke arah tengah, lalu dipadatkan dan disemat dengan lidi. Biasanya digunakan untuk jajanan lemper dan arem-arem.
tum
Teknik ini sering digunakan karena relatif mudah, cepat, dan mampu menampung makanan yang mengandung cairan sehingga nggak mudah tumpah. Tum dibuat dengan daun pisang persegi yang kedua ujungnya dilipat ke atas dan disemat lidi. Sering digunakan untuk membungkus nasi, jongkong, garang asem, botok, gadon daging, pepes dan banyak lagi lainnya.
Pincuk dibuat dari daun pisang berbentuk persegi yang dilipat menyerupai segitiga dan ujungnya disemat lidi. Selain untuk pecel, pincuk sering digunakan untuk sate, nasi langgi, nasi liwet, dan sebagainya. Karena ujung bawahnya yang runcing, pincuk nggak bisa berdiri dan harus dipegangi.
tempelang
Makanan diletakkan di tengah-tengah sepotong daun pisang, kemudian sisi kiri dan kanannya digulung hingga rapat. Ujung atas dan bawahnya lalu dilipat ke arah belakang. Nagasari, ketan urap, dan nasi kucing sering pakai bungkusan ini.
takir
Cara bikinnya agak rumit nih, kedua ujung lipatan harus disematkan lidi agar kokoh dan nggak tumpah saat diisi makanan.
sudi
Sudi merupakan kombinasi unik dari bentuk bundar, limas, dan segiempat. Cara bikinnya, sepotong daun pisang dibentuk membulat lalu disemat sisinya dengan lidi. Kemudian ujung yang runcing ditekan ke arah dalam sehingga muncul segitiga seperti mangkuk. Selain buat wadah jajanan pasar, biasanya ada juga lo bungkusan sudi berukuran besar untuk wadah lauk berkat hajatan.
kue pasung
Bentuk pasung atau ‘contong’ diperoleh dari daun pisang yang digunting berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran lalu digulung sehingga membentuk wadah kerucut memanjang. Biasanya bungkus ini diisi dengan adonan tepung beras, santan, dan gula merah sehingga menjadi kue pasung.
pinjung
Nah, kalau pinjung ini memakai daun pisang persegi, kemudian dibentuk kerucut, lalu sisa daunnya diselipkan sebagai penutupnya. Makanan seperti botok, meniran, dan bunga rampai biasa dibungkus dengan cara dipinjung.
sumpil
Menggunakan daun pisang persegi panjang. Lipat segitiga di bagian satu ujungnya, lalu isi dengan makanan. Gulung dengan cara melipat segitiga, ujung satunya lagi bisa disematkan lidi atau diselipkan saja. Sumpil digunakan untuk kue lopis, nagasari, bacang, tempe, atau lepat.
samir
Samir hanya berbentuk lembaran daun yang dibentuk lingkaran sesuai ukuran yang dibutuhkan. Seringnya digunakan sebagai alas kue ku. Sederhana banget memang, tapi berguna agar makanan nggak langsung menyentuh wadah. Atau bisa digunakan sebagai penutup.
Itulah ulasan dari beberapa jenis bungkusan daun pisang yang digunakan untuk membungkus makanan atau jajanan tradisional. Mungkin banyak diantara kamu yang asing atau baru pertama kali mendengarnya, tapi seenggaknya kamu sudah mau mengenal salah satu kearifan lokal yang menjadi tradisi khas Indonesia. Semoga di masa mendatang kita masih bisa menjumpai makanan tradisional yang dibungkus dengan bungkusan daun pisang ini, ya!
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Kontingen Pencak Silat Kecamatan Curug…
Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Menguatkan Etika Profesi: Internalisasi Tri-Nga…
AESSENNEWS.COM, Pemerintahan desa ciandur jalan kan kegiatan pengajian rutin bulanan yang biasa di adakan bersama…
Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho memantau kondisi lalu lintas…
Jakarta – Mahasiswi ITB berinisial SSS, pengunggah meme Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI…
Jakarta, Gizmologi – Semakin banyaknya jenis konten digital yang kita buat dan unggah ke berbagai platform,…