
Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman memperingatkan sikap abai Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB terkait kemungkinan meledaknya kapal tanker Safer yang berada di pesisir pantai Yaman, dan menganggap PBB bertanggung jawab jika kapal itu sampai meledak.
Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, Minggu (6/2/2022) memprotes pelanggaran komitmen PBB terkait kapal tanker Safer, dan pelaksanaan nota kesepahaman untuk memperbaiki dan menjaga segera tanker ini, serta memperingatkan kemungkinan meledaknya Safer.
PBB pada November 2020 menandatangani nota kesepahaman perbaikan dan penjagaan kapal tanker Safer, tapi sekarang melupakannya, karena kondisi kapal ini sekarang tidak berubah sejak tahun 2015.
Pejabat Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman sebelumnya sudah memperingatkan kemungkinan terciptanya bencana lingkungan hidup luas, karena usangnya kapal tanker Safer, dan menyebut masalah ini sebagai ancaman bagi Yaman dan kawasan.
Menteri Perminyakan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman Ahmed Abdullah Dares memperingatkan, jika sampai terjadi kebocoran pada kapal tanker Safer, maka akan tercipta pencemaran lingkungan hidup di Al Hudaydah sampai ke Laut Mediterania dan Laut Arab.
Akan tetapi Koalisi Arab Saudi selalu mencegah dilakukannya upaya pengosongan isi kapal tanker ini atau upaya perlindungan terhadapnya. (HS)