

Jakarta –
Video Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mempromosikan rokok buatan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah viral di media sosial (medsos). Ngabalin memberi penjelasan terkait video tersebut.
Dalam video yang beredar, tampak ngabalin menunjukkan bungkus rokok berwarna cokelat tersebut. Dia juga sempat mengisap rokok dan menyampaikan testimoninya.
“Rokok sehat tentram untuk Indonesia raya. Ente baca dong di sini, ini racikan anak negeri dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang,” kata Ngabalin dalam video tersebut.
Pondok Pesantren Shiddiqiyyah menjadi sorotan karena kasus dugaan pelecehan santriwati yang dilakukan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.
Penjelasan Ngabalin
Ngabalin mengatakan video itu adalah video lama dan tidak ada kaitannya dengan kasus Mas Bechi. Dia mengaku diminta seseorang yang sudah tak diingatatnya untuk mencoba rokok buatan pondok tersebut.
“Ini video lama, tiga tahun lalu. Saya tidak tahu siapa-siapa yang ada di situ. Cuma namanya pesantren, ada satu pesantren bisa membuat semacam home industri, membuat rokok,” kata Ngabalin saat dikonfirmasi detikcom, Senin (11/7/2022)
“Coba (rokoknya), wah enak ini rokok. Sudah, langsung sambil ngomong begitu. ‘Wah, pasti temen-temen pondok senang’,” katanya.
Ngabalin mengaku tidak kenal dengan Mas Bechi atau pengurus Pondok Pesantren Shiddiqiyyah lainnya. Dia pun belum pernah datang ke Pondok Shiddiqiyyah.
“Tidak ada satu orang pun saya kenal di sana,” katanya.
Dukung Proses Hukum
Ngabalin mengutuk peristiwa pelecehan seksual khususnya yang terjadi di pesantren. Dia pun meminta proses hukum terhadap Mas Bechi harus berjalan.
“Tidak ada seorang pun yang kebal hukum, proses hukum. Hukum jadi panglima,” katanya.
Seperti diketahui, Mas Bechi menjadi tersangka kasus kekerasan seksual. Dia sempat menjadi DPO polisi.
Pasukan polisi sempat menjemput paksa Mas Bechi dengan mendatangi Ponpes. Namun, massa pendukung Mas Bechi menghalangi. Hingga akhirnya, Mas Bechi menyerahkan diri, dan sidang kasusnya akan segera dilakukan.
(aik/jbr)