
Jakarta, ItWorks- Smart City Kota Malang Dukung 6 Konsep “The Future Of Malang
Sistem aplikasi digital untuk implementasi konsep smart city (kota pintar) Malang-Jawa Timur, terus kembangkan dengan memfokuskan pada upaya mewujudkan “The Future Of Malang -“Wajah” Kota Malang di masa mendatang. Demikian pula dengan sistem aplikasi terkait SPBE yang terus dioptimalkan pemanfaatannya untuk berbagai layanan public.
Terdapat 6 (enam) pilar sebagai konsep dasar yang dibangun dari ikhtiar pemahaman terhadap karakter dan potensi kota yang selanjutnya diwujudkan menjadi “wajah” Kota Malang di masa mendatang. Terutama adanya pencanangan visi pembangunan Kota Malang untuk masa Depan Malang yang lebih Maju. Ke enam pilar yang menjadi konsep dasar bagi pengembangan Kota Malang di masa depan yakni: Malang 4.0, Malang Heritage, Malang Creative, Malang Services, Malang Halal, serta Malang Nyaman.
“Pemerintah Kota Malang memiliki visi utama – Malang Bermartabat. Selain itu juga memiliki empat misi, salah satunya mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan. Selain itu, juga memiliki misi -Memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang tertib hukum, profesional dan akuntabel. Nah untuk mewujudkan visi dan misi ini, Pemerintah Kota Malang telah melakukan transformasi digital melalui pembangunan infrastruktur dan sistem aplikasi digital untuk e-government (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik /SPBE), serta implementasi konsep smart city (kota cerdas) yang telah ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah. Dengan penekanan smart governance, juga bagian dari upaya untuk terus memberikan layanan terbaik secara professional untuk kepuasan masyarakat,” ungkap Kepala Dinas Kominfo Pemerintah Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S.Sos dalam sesi Presentasi dan Wawancara Penjurian TOP Digital Awards 2022 yang diselenggarakan Majalah ItWorks secara online, dari Jakarta, baru-baru ini.
Implementasi konsep Smart City (kota pintar) di Kota Malang yang memiliki luas wilayah 110.06 Km² ini, juga terus ditingkatkan melalui inovasi aplikasi dan teknologi baru menuju pelayanan dan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan memfokuskan pada enam bidang. Di antaranya meliputi Smart Governance, Smart economy (pemberdayaan economy), smart living (kehidupan yang lebih baik), smart invironment (lingkungan), serta smart society (masyarakat dan SDM yang lebih baik).
“Komitmen menerapkan Smart City city juga untuk mendukung pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Secara umum, implementasi program Smart City di Kota Malang berjalan sesuai rencana yang telah disusun. Hasil rekapitulasi program Smart City mencapai 88,3 %. Untuk akselerasi smart city, telah diperkuat dengan Peraturan Walikota Malang Nomor 43Tahun 2020 tentang Rencana Induk Kota Cerdas 2020-2025,” ujarnya didampingi Tim IT Diskominfo Kota Malang (Pranata Komputer), di antaranya Nurlila Yulvia Chesarani, S.Kom, Farinda Ristanti, S.Kom, serta Nina Dian K, S.Kom.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang sebagai leading sector bagi transformasi digital Kota Malang, juga terus berupaya mengakselerasi bagi tercapaianya pemenuhan implementasi smart city ini secara menyeluruh. Dalam hal ini, pengembangan aplikasi dan penguatan infrastruktur berbasis fiber optic juga terus dikejar pengerjaannya.
“Beberapa yang masih terus dikejar, di antaranya Smart Economy berbasis ekonomi creatif dengan jumlah program yang ada tujuh saat ini dengan tingkat capaian 86%, Smart Governance capaiannya masih 89%, sedangkan Smart Society tercapai 55%,” ujarnya di depan Tim Juri. Di antaranya Kusuma Prabandari-Dwika Consulting, Febrizal -Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), Dwinda Ruslan -Yayasan Pakem- Pengembangan Keungan Mikro, Febrizal -Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), Ben de Haan – Senior Advisor MSI Group, Lim Kurniawan (Awesome Consulting).
Lebih lanjut Kepala Dinas Kominfo Pemerintah Kota Malang, Muhammad Nur Widianto mengungkapkan, pengembangan aplikasi untuk Smart City Kota Malang diarahkan untuk makin terintegrasi dalam satu flatform (sign on) menjadi super Apps agar makin efisien dan mudah diakses masyarakat. Terutama untuk memudahkan mereka mendapatkan berbagai layanan public secara digital agar makin efektif dan efisien.
Adapun inovasi baru yang berhasil dikembangkan di antaranya aplikasi Jobfair untuk membantu pencarian kerja di wilayah Pemkot Malang yang bisa memfasilitasi mereka terhubung dengan perusahaan penyedia job tanpa biaya dan iklan. Aplikasi kini mulai dibangun 2021 dengen bveberapa fitur unggulan, seperti sistem asesmen soft-skills , Sistem akses dan rekomendasi kerja , Sistem link-match, Sistem statistik untuk asesmen pencari kerja, serta sistem tracking bagi pencari kerja .
“Beberapa manfaatnya antara lain, Disnaker PMPTSP Kota Malang mendapat laporan tentang penempatan tenaga kerja secara realtime. Tersedianya database ketenagakerjaan untuk mendukung program Malang Kota Cerdas,” ujarnya.
Inovasi lainnya antara lain Aplikasi E-PAJAK untuk memudahkan wajib pajak membayar pajak secara online. Aplikasi SIMBAH-E (Aplikasi persewaan sarana olahraga milik Pemkot Malang yang dikelola oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga). Aplikasi REDIVET (Aplikasi Rekam Medis Veteriner (Redivet)memfasilitasi petugas di Puskeswan untuk memasukkan data pemilik hewan dan data pasien ke dalam sistem, sehingga memudahkan petugas kesehatan hewan untuk mencari riwayat pemeriksaan pasien serta bisa diakses dari mana saja).
Aplikasi SAM GEPUNBASA (AplikasiGerakan Menghimpun Data Berbasis Dasawisma (SAM Gepunbasa) untuk merekam data kondisi keluarga masyarakat). Selain itu juga ada Aplikasi ISOMAN (Masyarakat dan Pemberdayaannya (ISOMAN) merupakan aplikasi yang dibangun dengan tujuan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data Organisasi Masyarakat (Ormas) melalui inovasi teknologi).
Saat ini implementasi aplikasi SPBE juga sudah cukup lengkap dan telah dijalankan untuk memudahkan berbagai layanan public. Di antaranya ada Layanan Pengaduan Pelayanan Publik: SAMBAT Online yaitu Layanan pengaduan online warga kota Malang yang telah terintegrasi dengan SP4N LAPOR. Sambat Online diimplementasikan dengan tujuan untuk memudahkan warga kota malang untuk melakukan pengaduan serta memudahkan perangkat daerah untuk meningkatkan pelayanan. Sambat Online bisa diakeses di https://sambat.malangkota.go.id/. Aplikasi LAPOR. Layanan Data Terbuka: MALANG SATU DATA., LayananJDIH, Layanan IZOL, LayananE-BPHTB, Layanan CCTV, Layanan SIAPEL (menilai capaian kinerja Perangkat Daerah oleh Walikota.
SIAPEL atau Sistem informasi pelayanan elektronik untuk memudahkan masyarakat membuat akta pencatatan sipil, KTP elektronik, pelayanan surat pindah, penyelesaian permasalahan data kependudukan dan pembuatan kartu identitas anak. SIAPEL mulai terapkan di tahun 2021 ini Single sign on untuk memudahkan masyarakat melakukan pengurusan dokumen kependudukan. Selain itu ada Portal SMART CITY, SAM GEPUNBASA, E-JKN CEKAT, hingga JOB FAIR ACTIVE.
Sebagai kota wisata, Malang juga konsen pada aspek Smart Branding yang didukung dengan aplikasi “Malang Menyapa” yang menyediakan informasi a terkait event-event wisata atau kebudayaan yang berlangsung di Malang Raya. Terkmait ekonimi kreatif, juga dihadirkan ((Malang Creative Center). MCC menjadi Wahana masyarakat untuk membangkitkan ekonomi kreatif dan kotemplasi beberapa karya anak bangsa yang akan menjawab ekonomi global. Malang Creative Tourism Terdiri dari Animation & Motion Capture Studio. Co-Working Space, Studio Audio & Video Recording, Training Institution, Incubator, Event Space, Broadcast Room, Bioskop, UMKMSuper Store, Service Center Keuangan & Pajak, Event Space.
Dengan implementasi Smart City dan SPBE secara menyeluruh tersebut, diharapkan bisa memacu akselerasi kota Malang menuju society 5.0. “Untuk menciptakan ekosistem kota Malang sebagai society 5.0, kami Diskominfo Kota Malang bersama instansi lain terkait terus melakukan berbagai upaya mulai dari membanbgun aplikasi baru, membangun infrastruktur IT seperti Wifi Gratis, sistem keamanan IT, Big Data Kota Malang untuk Satu Data, dan lainnya,” tegas M Nur Widianto.
Guna mengantisipasi kebutuhan jaringan internet yang meningkat di kalangan masyarakat, termasuk di kalangan siswa untuk pembelajaran jarak jauh, Diskominfo Malang juga membangun Free Wifi di sejumlah titik, seperti taman kota, kantor pemerintah, kecamatan, Puskesmas dan sejumlah titik lokasi lainnya.(AC)