
Real Data Indonesia (RDI) berhasil melewati sesi wawancara penjurian yang merupakan salah satu tahapan penting pada ajang TOP Digital Awards 2022. Memanfaatkan kehadirannya di sesi penjurian, diwakili Denny Uneputty, selaku CEO, RDI membeberkan sejumlah hal menarik, seputar latar belakang berdirinya perusahaan serta layanan unggulannya.
Seperti diceritakan Denny, RDI berdiri sejak tahun 2019 oleh tiga orang yang sudah malang melintang di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi.
”Kita coba melihat bagaimana IT dan telekomunikasi (menjadi) satu paduan yang tidak mungkin terpisahkan. Dari situ kita coba melihat telekomunikasi itu juga menjadi fondasi yang besar untuk dasar solusi ini, bidang IT khususnya. Apalagi hampir semua hajat hidup orang banyak, sekarang sangat menggantungkan diri mereka dalam IT Solution,” beber Denny di hadapan dewan juri pada Selasa, (25/10/2022).
Di sisi lain, saat ini perangkat mobile sudah digunakan banyak orang, bahkan anak kecil sekalipun sudah memegang perangkat yang saat ini kita dengan sebutan handphone.
“Nah, dari situ semua kehidupan mereka semua sangat tergantung dari teknologi handphone itu sendiri. Bukan kebetulan, karena pandemi covid-19 dan lain hal, baik itu solusi telekomunikasi maupun IT itu kita coba pikirkan lebih dalam lagi sehingga muncullah ide-ide yang cukup baik dari Real Data untuk mengembangkan atau memproduksi solusi yang benar-benar membantu kehidupan masyarakat pada umumnya,” jelasnya.
Solusi Unggulan
Secara tegas, Denny, mengatakan bahwa RDI menyediakan solusi untuk banyak pihak atau instansi, serta fokus pada segmen B2B (Business-to-Business). Kendati menyasar segmen korporat, namun secara tidak langsung solusi yang ditawarkan RDI memiliki implikasi untuk banyak orang dalam hal ini end user dari pihak customer, yang notabene dari kalangan korporasi.
“Jadi, ada beberapa jenis produk yang kita berikan/dimiliki Real Data. Yang sangat ikonik sekarang ini, yaitu Synthetic Monitoring (Real-Application Performance Monitoring Synthetic BOT (RASBOT)),” ungkapnya.
Selain Denny, sesi penjurian TOP Digital Awards 2022 juga dihadiri oleh Andy Riadi, selaku Account Director RDI yang turut melakukan presentasi di hadapan dewan juri. Pada kesempatan kali ini, Andy lebih banyak menjelaskan mengenai RASBOT.
”Jadi RASBOT ini berangkat pada dasarnya adalah alat monitoring dari aplikasi terutama aplikasi mobile, walaupun di web juga bisa,” ungkap Andy.
Tidak dipungkiri bahwasanya saat ini, baik perusahaan seperti bank atau perusahaan telko, umumnya mereka memiliki aplikasi mobile, baik berupa mobile banking untuk bank, ataupun aplikasi pengisian pulsa untuk perusahaan telko. Biasanya, kata Andy, pemimpin perusahaan atau penyedia layanan lewat aplikasi ingin mengetahui apakah layanan itu disukai atau tidak oleh customer, dengan kata lain customer experience-nya bagus atau tidak. Dari ide inilah, kemudian RDI membangun platform namanya Synthetic Monitoring atau Application Performance Monitoring, tapi berbentuk Synthetic BOT.
“Jadi, pada dasarnya (platform ini) adalah untuk memonitoring aplikasi, apakah aplikasi itu memuaskan para penggunanya,” jelas Andy.
RDI sendiri memiliki tiga parameter yang dijadikan ukuran apakah sebuah aplikasi atau layanan mobile itu sudah berjalan dengan baik dan memuaskan para pengguna. Pertama, adalah functionally-nya.
“Jadi, kira-kira kalau digambarkan seperti ini, misalkan provider telekomunikasi atau layanan mobile banking, mobile application ini dipakai nasabah sehari-hari. Di satu sisi mereka bisa mengukur salah satunya adalah parameter performansinya maka layanan itu berhasil atau berfungsi dengan baik. Itu nomor satu, functionally,” ujar Andy.
Yang kedua, lanjut Andy, adalah response time-nya, apakah transaksi-transaksi itu respons time-nya bagus atau cukup cepat/responsive.
Yang ketiga, availability-nya apakah saat ini layanan itu berjalan dengan baik, atau dimatiin layanannya. “Nah, itu yang ingin diketahui oleh providernya,” singkatnya.
Sejatinya parameter-paramenter tersebut bisa dari sisi back end-nya, tetapi kadang hal itu menurut Andy kadang memusingkan karena parameter yang diukur terlampau banyak.
“Jadi, kita bangun satu platform namanya RASBOT (Real-Application Performance Monitoring Synthetic), bentuknya terminal-terminal testing seperti smartphone. Kalau kita istilahnya memakai aplikasi mobile banking maka kita pencet-pencet masukkan PIN, Pay, menu utama. Nah, kita membuat platform seperti fungsi jari tangan, jadi memencet secara otomatis selama 24 jam kita melakukan testing seluruh transaksi yang ada dari aplikasi tersebut,” jelasnya.
Dari situ kemudian, dapat diambil beberapa parameter, apakah transaksi itu berjalan dengan baik, yang kedua respons timenya bagus apa tidak, yang ketiga apakah availability-nya jalan apa tidak pada saat itu. Data-data yang diambil dari masing-masing transaksi tersebut nanti dikirimkan ke dalam server. Selain itu, RDI juga memiliki fungsi manage service monitoring dari aplikasi tersebut.
“Kalau nanti ada masalah, baik itu responsnya terlampau lambat, atau layanannya tidak bekerja dengan baik, kita sampaikan permasalahan tersebut ke provider layanan. Jadi, kita kerja sama dengan mereka untuk melakukan monitoring 24 jam x 7. Jadi, pada dasarnya idenya seperti itu, jadi kita me-running transaksi yang sudah di-define sebelumnya selama 24 jam x 7 secara proaktif di sisi front end terminal atau di sisi depan,” ujar Andy.
Jadi, diharapkan karena ini sifatnya 24 jam x 7 pro aktif, pada saat layanan itu ada masalah katakan pada jam 2 pagi, karena dimonitor secara pro aktif 24 jam hal itu sudah diketahui di depan terlebih dahulu, kemudian RDI akan memperingatkan dari provider aplikasi untuk segera me-recovery layanannya. Gunanya, lanjut Andy, sebelum orang-orang terbangun pagi harinya dan melakukan transaksi layanan ternyata tidak bisa, nah itu akan jadi viral.
“Kira-kira (seperti itulah) secara umum (tujuan) kita bangun platform ini. Ini dibangun juga berdasarkan tantangan-tantangan dari customer-customer kami bahwa ada nggak sih alat yang secara simpel dan dipahami oleh semua orang terutama oleh pemimpin perusahaan untuk memonitor jalannya aplikasi, baik dari sisi avaibility-nya, functionality-nya, ataupun dari sisi respons time-nya,” ujar Andy.
Hal itu juga sejalan dengan visi dan misi RDI sendiri. Di mana secara tegas di awal-awal paparan Denny mengatakan, “Visi dan misi Real Data di sini jelas, lewat teknologi kita ingin memastikan bahwa solusi yang kita beri ke customer maupun end user itu memberi dampak yang positif khususnya dengan sistem perhitungan kita (dan) lewat customer experience yang mereka miliki.”