
Sebagai salah satu finalis TOP Digital Awards 2022, PT Indonesia Indikator (Indonesia Indicator) telah berhasil melewati sesi penjurian yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ajang penghargaan bergengsi yang dihelat oleh Majalah It Works.
Indonesia Indicator diketahui merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen, layanan intelijen berbasis piranti lunak.
Sebagaimana dikatakan Fanny Yulia, Head of Branding & Partnership, PT Indonesia Indikator, perusahaan ini memiliki visi menjadi perusahaan terdepan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis untuk pengambilan keputusan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Indonesia Indicator memiliki sejumlah misi, antara lain:
- Membantu klien dalam menangani isu-isu yang kompleks dengan menggunakan dukungan data yang komprehensif dalam pengambilan keputusan.
- Dukungan data meliputi osint (open source intelligence) dari media, dataint (data intelligence) dari data statistik, dan humint (human intelligence) dari laporan lapangan.
- Menggunakan perangkat analisis lengkap meliputi analisis statistik, semantik, visualisasi, simulasi dan prediksi.
Berdiri sejak tahun 2013, Indonesia Indicator disebut memiliki strategi bisnis Customer Oriented.
”Maksud customer oriented, (adalah) kita membuka peluang dan membuka diskusi bersama klien atau calon klien yang datang kepada Indonesia Indicator untuk kita berdiskusi tentang apa kebutuhan-kebutuhan di lapangan, baik IT Solutions, atau bagaimana pengembangan untuk open source intelligence yang digunakan di berbagai klien kami, baik itu di pemerintahan maupun swasta,” kata Fanny saat sesi penjurian TOP Digital Awards 2022 yang digelar secara virtual, Selasa (11/10/2022) lalu.
“Kita sangat terbuka, sehingga kita berupaya untuk ‘mengabulkan atau membuat impian-impian teknologi yang diharapkan klien itu terwujud’. Itu dibantu dengan keunggulan teknologi dan layanan yang inovatif yang kita upayakan untuk terus kita bisa layankan kepada masyarakat customer di luar sana,” sambung Fanny.
Kantongi Sertifikasi ISO
Secara tegas dalam paparannya Fanny mengatakan bahwasanya dalam menjalankan usahanya Indonesia Indicator mengedepankan manajemen mutu tata kelola perusahaan serta mengedepankan keamanan informasi yang dikelola perusahaan.
”Karena memang kita sadar bahwa Indonesia Indicator bekerja di bidang data. Dan kita mengolah data, tidak hanya data statis/data intelijen, tetapi juga ada data-data percakapan dan data berita dari pemberitaan media yang tidak hanya media nasional saja, tetapi kita juga memperoleh pemberitaan dari 132 negara. Jadi, soal data itu cukup besar yang kita kelola, sehingga kita juga mengedepankan Information Security Management dan pada saat ini kita sudah mendapatkan predikat ISO 27001:2013. Untuk manajemen mutu kita sudah mendapatkan ISO 9001:2015,” tandasnya.
Masih dari sisi tata kelola dan kebijakan IT perusahaan, Fanny menyebutkan bahwa perusahaan juga sudah mendaftarkan aplikasi yang dimiliki, khususnya untuk aplikasi yang digunakan oleh kliennya ke Kementerian Komunikasi dan Informasi, melalui penyelenggaran sistem elektronik pada tahun 2022.
“Dan kemudian untuk kompetensi usaha dan kualifikasi usaha kita juga sudah mendapatkan sertifikat badan usaha dari KADIN di tahun 2022,” ujarnya.
Inovasi
Pada bagian ini, tibalah saatnya Indonesia Indicator menyajikan sejumlah solusi bisnis yang merupakan hasil inovasi yang telah dilakukannya. Pertama, solusi bisnis yang dipaparkan adalah POLITICA. Sesuai dengan namanya, Fanny mengatakan bahwa solusi ini memang terkait dengan politik. Aplikasi ini diimplementasi pada tahun 2021, dan kembangkan oleh developer internal.
“POLITICA adalah produk untuk memantau perbincangan publik pada skala nasional dan lokal. Basic-nya adalah open source, kita fokuskan pada pemantauan organisasi, lokasi dan tokoh, dengan sumber data dari media online dan media sosial secara realtime,” ujar Fanny.
Aplikasi ini memiliki fitur unggulan kustomisasi fitur khusus untuk personal branding tokoh atau organisasi. Jadi, ini merupakan salah satu solusi bisnis untuk menjawab pengembanganyang ke depannya dibutuhkan, yakni salah satunya untuk ceruk politik.
Solusi bisnis selanjutnya adalah Intelligence Media Analytics (IMA) v2.0. Aplikasi ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya, yakni Intelligence Media Analytics (IMA) v1.0 yang sudah diimplementasi pada tahun 2019. “Karena kita perpetual innovation, melalui evaluasi dari internal dan eksternal, masukan-masukan kita kembangkan kembali perbaikan dan upgrade Intelligence Media Analytics (IMA) ke versi 2.0,” kata Fanny.
IMA v2.0 disebut memiliki fitur unggulan antara lain sumber data yang lebih lengkap, reporting lebih cepat, mudah dan presisi.
Selain inovasi yang telah disebut di atas, Indonesia Indicator juga telah mengembangkan inovasi lainnya, seperti Ebdesk Customer Relationship Management (EB-CRM). Diimplementasikan pada tahun 2022, Intelligence Media Analytics (IMA) v2.0 merupakan sistem yang bekerja 24 jam secara real time, otomatis, dengan robot yang melakukan media.
Selanjutnya juga ada solusi bernama bdesk Customer Relationship Management (EB-CRM). Aplikasi ini dikembangkan oleh developer internal dan mulai implementasi pada tahun 2022. Aplikasi ini dideskripsikan sebagai solusi Penanganan keluhan customer dan customer survey (regular and exit survey) dengan fitur ungglan Instant feedback, mobile friendly dan survey.
Solusi lain yang juga dikenalkan Indonesia Indocator memiliki solusi bisnis bernama Ebdesk Customer Relationship Management (EB-CRM). Di implementasi pada 2022, solusi in merupakan penanganan keluhan customer dan customer Survei.
Secara singkat berikut solusi bisnis lain yang telah dikembangkan Indonesia Indicator, yakni Attendance System dan Intelligence Socio Analytics (ISA). Diimplementasikan sejak tahun 2020, ISA dideskripsikan sebagai solusi melakukan analisis opini publik dari berbagai platform media sosial. Solusi ini memiliki fitur unggulan integrasi big data, data real time, dan peningkatan keamanan data.
Dengan rasa percaya diri, Fanny, menegaskan bahwa Indonesia Indicator bisa dikatakan sebagai market leader untuk analisis dan strategi media dengan berbagai diferensiasi produk yang dimiliki.
“Kemudian juga produk kita berbasis riset, adaptif terhadap kebutuhan pasar, dan 100 persen adalah karya anak bangsa. Ini adalah produk yang kita develop dan semua anak IT-nya dari atas sampai bawah itu adalah orang Indonesia. Jadi, kita merasa bahwa ini adalah produk Indonesia yang bisa kita banggakan,” tutupnya.