Top Digital Awards 2022: Kejar Digital Banking BPD Bengkulu Alokasikan Lebih Besar Belanja IT

Jakarta, ItWorks- Menyikapi kian tingginya tuntutan masyarakat atau nasabah terhadap sistem layanan perbankan berbasis teknologi digital, Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (Bank Bengkulu juga tak ketinggalan untuk mengejar sistem aplikasi layanan digital banking. Belanja modal pun mulai banyak dialokasikan untuk pengembangan TI, di mana tahun ini dianggarkan sebesar Rp27,4 miliar, naik dari realisasi tahun 2021 sebesar Rp18,6 miliar.

Sebagai bank milik pemerintah daerah, BPD Bengkulu senantiasa juga mengikuti derap langkah transformasi digital yang dilakukan jajaran pemerintah daerah, baik di kabupaten maupun Pemprov Bengkulu. Seperti di ketahui, di pemerintahan daerah, di antaranya telah melakukan transformasi digital, di antaranya melalui implementasi Sistem Pemerintahan Berbsis Elektronik (SPBE) serta penerapan konsep smart city (kota pintar) atau smart province.Selain itu, yang tak kalah penting digitalisasi layanan perbankan yang dilakukan Bank Bengkulu juga dalam upaya memberikan kemudahan dan meningkatkan layanan bagi para nasabah atau masyarakat. Seperti diketahui sejak pandemi Covid -19, dalam upaya menghindari penyebaran virus, masyarakat banyak yang menginginkan adanya kemudahan layanan, termasuk transaksi perbankan melalui sistem aplikasi digital.

Dalam hal ini, Bank Bengkulu pun juga tidak tinggal diam, di mana sejak pandemi juga banyak melakukan akselerasi digitalisasi, baik di sistem manajemen untuk mendukung pola kerja baru bagi karyawan, maupun pengembangan aplikasi untuk layanan nasabah, serta mitra usaha lainnya.

“Di tengah pandemi covid-19, sistem aplikasi digital menjadi andalan bagi kelangsungan operasional dan layanan di banyak kalangan. Dalam hal ini, Bank Bengkulu juga banyak melakukan pengembangan sistem aplikasi layanan digital, termasuk untuk mendukung program pemerintah dalam upaya percepatan digitalisasi, seperti layanan pajak, retribusi dan lainnya. Dalam hal ini, Bank Bengkulu juga mengalokasikan belanja Teknologi Informasi (TI) yang lebih besar. Tahun ini belanja TI ada kenaikan signifikan mencapai Rp27,4 miliar, naik dari realisasi tahun 2021 sebesar Rp18,6 miliar,” ungkap Pemimpin Divisi Teknologi Sistem Informasi Bank Bengkulu, Hendra Jaya, SE. MM saat membawakan presentasi berjudul “Strategi Transformasi Digital Bisnis & Pemerintahan” dalam sesi wawancara penjurian “Top Digital Awards 2022”, dengan Tim Dewan Juri yang dilalukan secara virtual belum lama ini, dengan Tim Dewan Juri yang dipandu moderator Ahmad Chury (Managing Editor Majalah ItWorks).

Tahun ini untuk pertama kalinya BPD Bengkulu, lolos maju di ajang penjurian untuk penghargaan “Top Digital Awards 2022”. Presentasi dan wawancara penjurian disampaikan Pemimpin Divisi Teknologi Sistem Informasi Bank Bengkulu, Hendra Jaya, SE. MM beserta tim yakni Ikbal- Pinbag. Teknologi Sistem Informasi, serta Heru : Kasie Pengembangan IT Bank Bengkulu. Sedangkan Dewan Juri terdiri, DR. Melani K. Harriman (CEO Melani K. Harriman & Associates), Lim Kiurniawan (Founder Awesome Consulting), Febrizal (Aspiluki), serta Subandi Dbc Consulting yang juga akademisi dari Universitas Budi Luhur.

Untuk pengembangan sistem TI, Bank Bengkulu telah memiliki roadmap dan IT masterplan tersendiri. Sedangkan mekanisme pengambilan kebijakan investasi / belanja TI, dilakukan melalui tiga tahapan layer. Pertama Tim Manajemen Proyek TI menyusun suatu Rencana Proyek TI yang formal, menyusun dan membahas berbagai hal terkait dengan Rencana Proyek TI sesuai dengan kebutuhan serta mengajukan kepada Komite Pengarah TI untuk diputuskan. Kedua, Komite Pengarah TI, menerima dan bahas Rencana Proyek TI dari Tim Manajemen Proyek TI. Setelah Rencana Proyek TI diuji dan disetujui, selanjutnya diteruskan kepada Direksi untuk disahkan. Ketiga, Direksi menerima Rencana Proyek TI yang telah disetujui Komite Pengarah TI untuk dikaji dan diberikan persetujuan terhadap rencana Proyek TI. Setelah itu, diserahkan Rencana Proyek TI kepada Tim Manajemen Proyek TI. “Setelah tahapan ini selesai dilalui semua, maka akan dikeluarkan SK Direksi, terkait rencana Proyek pengembangan TI ini,”ujarnya.

Adapun beberapa inovasi digital yang dilakukan Bank Bengkulu, termasuk yang dilakukan bersama mitra untuk dukung akselerasi digitalisasi pemerintah, di antaranya e-retribusi (implementasi 2022), Implementasi Aplikasi OPD Non Tunai (sarana pembayaran gaji Pemda), kartu debit, QRIS (izin ke BI), Layanan Cash Management System (CMS) – aplikasi online yang ditujukan bagi institusi atau perusahaan untuk memenuhi kebutuhan transaksi perbankan (Izin ke BI), serta aplikasi Loss Event database (LED) -tool untuk memitigasi manajemen risiko.

Secara umum, berkat terobosan dan inovasi digital ini, layanan dan kinerja Bank Bengkulu di tengah pandemi hingga era kenormalan baru ini, tetap terjaga dengan baik. Bahkan beberapa di antaranya juga bisa menjadi motor baru untuk menopang pendapatan bank dan juga bagi pemerintah daerah- terutama peningkatan penerimaan dari sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD). Di antaranya melalui aplikasi e-retribusi. e-penerimaan, dan lainnya.

Misalnya e-Retribusi Pemprov Bengkulu yang diluncurkan Mei 2022, dengan adanya kemudahan ini, penerimaan dari berbagai retribusi ke Pemda juga meningkat. Sekaligus juga bisa memperkecil adanya kebocoran PAD itu sendiri.
Aplikasi e-retribusi ini diluncurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Badan Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Bank Bengkulu, Secara teknis aplikasi e-Retribusi Pemprov Bengkulu bisa langsung didownload di Play Store.

“Kami juga akan kembangkan untuk menerapkan e-Pajak. Ini semua untuk memudahkan masyarakat memenuhi kewajiban pajak sekaligus mendukung pembangunan daerah,” ujarnya.

Aplikasi e-Retribusi Pemprov Bengkulu diterapkan di beberapa OPD, yaitu BPKD, Setda Provinsi Bengkulu, Badan Penghubung, Dikbud, Dinkes Dinsos, Diskop, Dispar, Disnakertrans dan BPSDM dalam kategori sewa gedung dan penginapan.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara BPKD Provinsi Bengkulu dengan Bank Bengkulu terkait penguatan sinergi dan teknis penggunaan aplikasi e-Retribusi Pemprov Bengkulu.
Berkat kesigapan perusahaan (Bank Bengkulu) dalam menyikapi dinamika pandemi covid-19 melalui digitalisasi ini, operasional dan layanan bank tetap terjaga dengan baik, yang juga berdampakan pada kinerja usaha. Tercatat pada Agustus 2020, Bank Bengkulu berhasil membukukan total aset sebesar Rp. 8,164 trilliun. Tahun 2021 total asset menjadi Rp 8,167 triliun. Total laba bersih mencapai Rp. 89,919 miliar dan tahun 2022 ditagerkan 108,468 miliar, (AC)


 

itworks

Recommended
25 Istilah Di TikTok Live Yang Harus Anda Ketahui Sebagai…