TOP Digital Awards 2022: Baznas Kembangkan Kantor Digital

Jakarta, ItWorks- Di era digital yang kian pesat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tak mau ketinggalan dengan terus berupaya mengembangkan layanan berbasis digital untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menunaikan kewajiban berzakat. Salah satunya dilakukan melalui pengembangan aplikasi dan perluasan “Kantor Digital Baznas .

Situasi pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi transformasi perilaku digital di tengah masyarakat yang kian banyak mengandalkan perangkat digital dan internet untuk menunjang berbagai aktivitasnya. Tuntutan penggunaan teknologi digital pun kian meluas yang terus berlanjut di era new normal ini. Mulai dari layanan birokrasi pemerintah, perizinan, meeting secara online, belanja online, dan aktivitas lainnya yang kian akrab dengan aplikasi online.

Tal pelak sistem aplikasi online, internet, dan teknologi digital kian jadi kebutuhan masyarakat untuk berbagai aktivitasnya. Menyikapi hal kini, Baznas juga tak tinggal diam dengan berupaya mengoptimalkan pemanfaatan berbagai peranti digital, seperti web, aplikasi lainnya, sebagai sarana untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan akses layanan melalui aplikasi digital.

Momentum ini juga telah mendorong terciptanya akselerasi transformasi digital di Baznas. Setiaknya pada dua fokus utama, yakni di internal melalui peningkatan adopsi untuk sistem manajemen, dan juga eksternal untuk kemudahan layanan masyarakat, terutama dalam membayar zakat.

Inovasi digital ini sekaligus juga bagian dari upaya Baznas sebagai lembaga resmi yang dibentuk pemerintah untuk pengelolaan zakat, untuk ikut mendukung upaya pencapaian – Level Industry 4.0 atau Society 5.0. “Dalam hal ini, penguatan sistem digital telah menjadi komitmen kuat kami melalui peningkatan pemanfatan aplikasi-aplikasi, termasuk yang berbasis cloud untuk operasional sistem kerja kami. Selain itu, saat ini kami juga tengah fokus untuk pengembangkan aplikasi kantor digital untuk makin memudahkan masyarakat membayar zakat melalui dukungan teknologi digital dan online system,” ungkap Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS., MEc., Ph.D (Pimpinan BAZNAS Bidang IT) pada saat presentasi dan wawancara penjurian “Top Digital Awards 2022” yang diselenggarakan Majalah ItWorks bekerjasama dengan sejumlah Asosiasi TI &Telco Indonesia dan konsultan independent (24/1010/2022) secara virtual melalui video conference (vidcon).

Turut hadir dari jajaran Baznas dalam wawancara penjurian ini, di antaranya Achmad Setio Adinugroho (Direktur Inovasi dan IT), Andrian (Direktur Keamanan Informasi, Data, dan Layanan Digital), Fajar F. Susetyo: (Koordinator Inovasi dan IT), serta Muhammad Munanto (Koordinator Keamanan Informasi, Data, dan Layanan Digital). Sedang Tim Dewan Juri , di antaranya terdiri; Garuda Sugardo (Dewan TIK Nasional), DR. Melani K. Harriman (CEO Melani K. Harriman & Associates), Subandi-DBC Consulting Univ Budi Luhur), Agnes Lim (Awesome Consulting), serta Nurul Y Setyabudi (IDTUG/BPSK DKI Jakarta) yang dimoderatori oleh oleh Ahmad Chury (Managing Editor Majalah ItWorks).

Dalam presentasinya bertajuk “Baznas Menujut IT Nasional”, Ir H M Nadratuzzaman Hosen, juga memaparkan sejumlah inisiasi dan terobosan baru dalam kaitan akselerasi digitalisasi di Baznas. Di antaranya inovasi pengembangan Kantor Digital untuk memudahkan pengumpulan dan pengelolaan zakat, penguatan aplikasi backbone layanan dan pengelolaan zakat (Aplikasi SIMBA), aplikasi Intranet Portal untuk mendukung kebutuhan internal unit kerja di BAZNAS RI, dan lainnya.

Aplikasi SIMBA dan Kantor Digital menyediakan aplikasi tersentralisasi untuk seluruh pengelolaan zakat yang terhubung dengan kantor digital dari masing-masing pengelola zakat. “Kantor Digital merupakan sebuah website yang memiliki fitur pembayaran donasi online dan modul layanan permohonan pengajuan dana yang kita kembangkan dengan inovasi-inovasi baru di tahun 2022 ini. Fitur unggulannya, ada publikasi dan sosialisasi kelembagaan dan berita kegiatan; pembayaran donasi dan pelayanan permohonan pengajuan dana. Manfaat atau dampak untuk masyarakat / pemangku kepentingan, yakni memudahkan dalam menunaikan kewajiban berzakat dan dapat memilih ke wilayah mana zakat yang ditunaikan akan di distribusikan,” terangnya.

Menurut Nadra, Kantor Digital Baznas RI menjadi sarana pendukung kerja, termasuk layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Kantor digital memungkinkan setiap amil menjalankan pekerjaan dimanapun, di dalam kantor maupun di luar kantor secara digital. Mengolah data dan dokumen, presentasi, komunikasi dan koordinasi kerja.

Dengan adanya kantor Digital, amil bisa melakukan pelayanan, baik terhadap mustahik, muzaki, customer, mitra, dan masyarakat pada umumnya secara udah dan cepat secara digital. Juga untuk penyebaran informasi, rapat dan pertemuan, kerja sama, dan masih banyak lagi lainnya. “Jadi dengan kantior digital, semua bisa dikerjakan di mana saja dengan memanfaatkan berbagai fitur aplikasi yang ada di Kantor Digital Baznas ini,” ujarnya.

Kantor Digital Baznas ini juga menjadi bagian dari strategi Baznas menuju sistem IT Nasional secara terintegrasi, yang saat ini juga sudah dilaunching di sejumah daerah. Antara lain di Baznas Sumatera Selatan, Baznas Gresik yang diresmikan beberapa hari lalu oleh Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gresik, dan lainnya. Kantor Digital Baznas juga untuk menguatkan kolaborasi antar Baznas Pusat dan daerah.

“Kantor Digital Baznas adalah sarana kerja berbasis teknologi telekomunikasi. Melalui Kantor Digital, amil bisa melakukan pelayanan, baik terhadap mustahik, muzaki, mitra, dan masyarakat pada umumnya. Hingga September 2022, sudah terdapat 62 Baznas daerah yang menyatakan akan ikut dalam program kantor digital. Dari 62 daerah yang sudah menyatakan kesediaannya, 47 sudah selesai proses instalasi dan dapat digunakan. Sebanyak 3 sudah di launching yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Kab. Gresik. Dan 47 Kantor digital yang sudah selesai terdiri atas:- 13 Provinsi – 26 Kabupaten – 8 Kota,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi (TI) Baznas Achmad Setio menambahkan, Kantor Digital BAZNAS yang akan terus diperluas di seluruh daerah ini juga dapat digunakan oleh para muzaki untuk berdonasi melalui platform pembayaran digital yang tersedia sesuai dengan wilayahnya masing-masing. Demikian halnya untuk para mustahik yang nantinya dapat mengajukan bantuan secara langsung dengan mengisi form yang telah disediakan.

Dalam upaya mendorong pengumpulan ZIS, Baznas juga meluncurkan aplikasi Crowdfunding Cinta Zakat yang diimpelemtasikan tahun 2022. Crowdfunding Cinta Zakat merupakan aplikasi penggalangan dana berdasarkan program-program penyaluran yang sudah berjalan. Fitur unggulan, yakni pembayaran donasi yang langsung kepada program. “Manfaat atau dampak untuk Masyarakat / Pemangku Kepentingan: Para donatur dapat mencari dan memilih sendiri program penyaluran dan dapat berkontribusi langsung dengan melakukan pembayaran,” ujarnya.

Melalui aplikasi crowdfunding Cinta Zakat, tidak hanya demi memberi kemudahan muzaki menunaikan zakatnya namun juga menyebarkan informasi kepada para muzaki atas situasi dan kondisi mustahik yang sedang membutuhkan bantuan.
Inovasi baru lainnya yakni Aplikasi Menara Masjid yang diimplementasikan tahun 2022. Aplikasi yag dibangun tim internal ini, merupakan aplikasi yang digunakan untuk kebutuhan pencatatan kegiatan dan keuangan masjid. Fitur unggulannya: media untuk sosialisasi masjid, pencatatan keuangan, dan integrasi dengan aplikasi SIMBA.

“Manfaat atau dampak untuk masyarakat / pemangku kepentingan, membantu pengurus masjid dalam membuat
transparansi dalam pengumpulan dan penyaluran zakat,” terangnya.

Penggunaan aplikasi-aplikasi berbasis cloud (SaaS) juga banyak digunakan oleh unit kerja untuk membantu operasional kesehariannya. Seperti Google Data Studio, Bitbucket, Privy.id, dan lain sebagainya.

Sejauh ini, digitalisasi dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah oleh Baznas berhasil memberikan pengaruh signifikan terhadap kepercayaan masyarakat. Misalnya pada tahun 2020, jumlah pengumpulan Baznas naik 30 % dan tahun 2021 juga mengalami kenaikan signifikan. “Ini merupakan bagian dari dampak positif dari implementasi sistem kerja yang memanfaatkan teknologi digital ini. Saya optimistismis dengan kemudahan-kemudahan ini, potensi zakat yang mencapai Rp 327 triliun per tahun, di mana saat ini baru sekitar 10%, ke depan bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.

Baznas juga mengembangkan berbagai inovasi layanan donasi via sosial media seperti Line, iklan WhatsApp, idan lainnya. Termasuk pengembangan Artificial Intelligence Platform, dimana Baznas sedang mengembangkan intelligent enterprise (IE) untuk memperkuat kampanye dan layanan fundraising bekerjasama dengan berbagai pihak. Salah satunya, adalah aplikasi bernama ‘Zaki’ yang dapat diunduh melalui aplikasi Line. Berbagai program Zakat Digital Baznas juga dilakukan sosialisasi secara digital melalui sosial media, email, dan direct mail, dan lainnya. (AC)

itworks

Recommended
6 Cara Setting Kamera Oppo A77 dan A77S Agar Jernih…