Categories: Tekno

TikTok Rilis Studi Seputar Shoppertainment dan Konsumen di Asia Pasifik

Tekno — TikTok baru saja merilis riset yang membahas seputar konsumen di Asia Pasifik dalam mengutamakan pengalaman menghibur saat berbelanja. Pengalaman tersebut bisa disebut sebagai Shoppertaintment.

Dalam merilis studi tersebut, TikTok bekerjasama dengan Boston Consulting Group (BCG) untuk meluncurkan sebuah survei bertajuk “Shoppertaintment: APAC’s Trillion-Dollar Opportunity” dengan responden di seluruh pasar Asia Pasifik. Termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Australia, Korea Selatan dan Jepang.

Asia Pasifik, termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Australia, Korea Selatan, dan Jepang. Survei ini memberikan wawasan bagi brand tentang pengaruh teknologi terhadap perilaku belanja konsumen yang semakin membutuhkan pengalaman menghibur saat mereka memilih produk ataupun melakukan pembelian, atau yang biasa disebut Shoppertainment.  

Photo by freestocks on Unsplash

Shoppertainment merupakan pendekatan penjualan dan promosi yang berbasis konten digitan dan menggabungkan unsur hiburan serta edukasi. Pendekatan ini menciptakan cara yang menarik bagi brand untuk mengubah interaksi mereka dengan konsumen melalui format “video-first, sound-on“.

Menurut survei dari TikTok dan BCG ini, pendekatan shoppertainment ini memberikan pengaruh pada pertumbuhan brand, tepatnya sebesar 63%, terutama di Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan. 

Shoppertainment menggabungkan konten, culture, dan kegiatan penjualan dengan cara yang mulus. Dengan begitu, brand dapat berinteraksi dengan audiens selama berbelanja, tanpa terlalu ‘berjualan’ secara terang-terangan. Brand pun akhirnya mampu menyentuh kebutuhan fungsional dan emosional pelanggan, sehingga bisa tercipta hubungan yang lebih kuat dan lebih lama,” kata Sam Singh, Vice President of Global Business Solutions, TikTok APAC.

Studi TikTok: Konsumen Harapkan Brand Fokus Hadirkan Shoppertaintment

Studi ini mengungkapkan bahwa konsumen di Asia Pasifik mengharapkan brand untuk fokus pada hiburan, sebelum memberikan informasi produk dan langkah untuk membelinya. Hal ini dilakukan untuk mengajak konsumen beralih dari tahap awareness ke tahap desire, dan akhirnya maju ke tahap conversion—secara mulus.

Kesenangan dan hiburan: 81% responden mengharapkan konten bercerita dan pendidikan, sementara 76% responden mengaku tertarik pada format video-first. Konten tersebut dapat dibuat oleh influencer dan kolaborasi brand yang ditampilkan melalui TV belanja atau livestream dan dibalut unsur komedi.

Kredibel dan asli: 71% responden menemukan bahwa orisinalitas atau authenticity penting dalam membuat konten menarik. Para brand dapat menciptakan sentimen brand yang autentik, dengan ulasan yang kredibel dan percakapan komunitas yang terbuka dan menarik, yang dapat menginspirasi komunitas melalui ulasan produk atau video unboxing.

Inspirasi dan kesenangan: 71% responden mengharapkan brand tidak memaksakan pengambilan keputusan saat berinteraksi dengan konsumen. Para brand harus memastikan kontennya bisa sesuai dengan minat dan hobi target konsumen, sehingga konsumen menimbulkan perasaan bahagia atau membangkitkan kenangan yang positif.

Tren dan komunitas: 65% responden ingin melihat saran dan rekomendasi tepercaya tentang brand online. Penting untuk menyertakan suara pakar komunitas yang kredibel dan tepercaya, sehingga obrolan ini pun bisa diteruskan oleh pengguna kepada teman dan pengguna lainnya.

Pertumbuhan Konsep Shoppertaintment di Indonesia

Di Indonesia sendiri, konsumen sangat terbuka untuk mengadopsi shoppertainment sebagai bagian dari kegiatan belanja mereka. Sebanyak 83% dari responden Indonesia menyatakan bahwa mereka menonton video sebelum akhirnya membeli produk tersebut. Selain itu, konten video mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli kategori fesyen, kecantikan, dan elektronik mencapai lebih dari 50%. 

Salah satu brand elektronik dan peralatan smart home asal Indonesia, BARDI, telah berhasil memanfaatkan format “video-first” di TikTok untuk memanfaatkan antusiasme konsumen berbelanja selama musim Mega Sales melalui sesi live streaming sepanjang hari. BARDI berkolaborasi dengan para kreator TikTok untuk menyajikan konten yang menghibur dan mendorong keinginan membeli produk-produk yang telah didiskon.

Sesi live tersebut tak hanya interaktif, tapi juga edukatif dalam memberikan informasi mengenai kegunaan produk smart home untuk para pengguna. Kampanye ini berhasil mendatangkan lebih dari 89 ribu penonton dari sesi live. Tidak hanya itu, lebih dari 370 produk milik BARDI berhasil terjual dalam sesi live streaming ini.

gadgetdiva

viral

Share
Published by
viral

Recent Posts

Sugeng Rawuh: Kolaborasi Ronald Dewa dan Caca Lolita Hadirkan Nuansa Pop Dangdut Romantis

Berita ini telah tayang pertama kali di JurnalPost dengan judul Sugeng Rawuh: Kolaborasi Ronald Dewa…

7 jam ago

Mengapa Banyak UMKM Memilih CV Sebagai Bentuk Usaha?

Sah! – Dalam dunia usaha, pelaku UMKM kerap dihadapkan pada pilihan bentuk badan hukum yang…

7 jam ago

Diduga Belum ber Izin Pemilik Kandang & Usaha Ternak Ayam di Desa Waringin Jaya Alergi Dengan Media ‘

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Pengusaha ternak ayam pedaging yang terletak di Kp candahan  desa Waringin Jaya…

7 jam ago

Ketua BUMDES AMARTA Desa Medalsari Setelah di Soal Rangkap Jabatan Dugaan Buat Surat Undur Diri”

AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Setelah di soal dengan pertanyaan ketua BUMDES AMARTA "di Desa Medalsari -…

7 jam ago

Ulah Debt Collector Keroyok Warga Bekasi hingga Bawa Kabur Mobil Korban

Bekasi – Sekelompok orang yang mengaku-ngaku sebagai debt collector bikin ulah di kawasan Bekasi Selatan,…

7 jam ago

MA Tolak PK Eks Menkominfo Johnny G Plate, Vonis Tetap 15 Tahun Penjara

Jakarta – Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan mantan Menteri Komunikasi…

7 jam ago