
PONOROGO – Praktek percaloan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Ponorogo akhirnya terungkap.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Andy Susetyo mengatakan ada puluhan orang yang bermain dalam rekrutmen P3K di Pemkab Ponorogo.
“Totalnya ada 30 orang,” kata Andy Susetyo Rabu (21/9/2022).
Dari 30 orang yang bermain tersebut menurut Andy Susetyo, ada pihak swasta yang mengaku sebagai Panselnas (panitia seleksi ASN nasional).
“Untuk Panselnas itu adalah inisial D warga Kabupaten Jombang,” terang Andy.
Kemudian dua orang lainnya adalah pensiunan eselon 3 di Dinas Pendidikan (Dindik) jabatan terakhirnya adalah kepala bidang berinisial S dan seorang PNS fungsional di Dinas Pendidikan (Dindik).
“Sisanya adalah 27 orang yang merupakan PPPK kami,” ulas Andy Susetyo.
Para pegawai P3K tersebut menurut Andy bertugas mengoordinasi mengumpulkan dana yang kemudian disetor ke otak (percaloan).
“Disetorkan ke tiga orang yang saya sebutkan tadi,” terangnya.
Sebelumnya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, berjanji akan bakal membuka identitasnya mereka yang bermain dalam perekrutan P3K.
“Dan keterbukaan itu untuk menjawab keresahan publik terkait kasus percaloan P3K di Ponorogo,” tegas Kang Giri.
Ia pun mengakui bahwa ada beberapa pelaku dalam percaloan rekrutmen P3K ini, ada dari unsur aparatur sipil negara (ASN) yang masih aktif ada juga dari pensiunan ASN yang menjadi otak dari kasus tersebut.