

Jakarta –
Tentara-tentara Thailand membunuh 15 tersangka penyelundup narkoba dalam baku tembak di distrik terpencil di utara dekat perbatasan Myanmar.
Seorang pejabat militer mengatakan, baku tembak pada Sabtu malam itu terjadi di distrik Mae Fah Luang di provinsi Chiang Rai, dekat dengan “Segitiga Emas” tempat bertemunya Thailand, Myanmar dan Laos, yang telah lama menjadi pusat penyelundupan.
Setelah baku tembak, petugas menemukan 17 tas berisi lebih dari dua juta tablet amfetamin, kata pejabat militer tersebut kepada AFP, Senin (18/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami belum bisa mengidentifikasi apakah 15 orang itu semuanya warga Thailand atau bukan,” ujarnya tanpa mau disebutkan namanya.
Myanmar adalah produsen utama amfetamin ilegal, banyak di antaranya dikirim melalui Thailand dan Laos.
Myanmar terus berada dalam kekacauan dan perekonomiannya lumpuh sejak kudeta militer pada Februari 2021, namun produksi obat-obatan sintetis di negara bagian Shan yang bermasalah, sudah berkembang pesat sebelum kudeta terjadi.
Baku tembak mematikan antara patroli militer dan penyelundup narkoba sering terjadi di kawasan hutan perbukitan di sepanjang perbatasan utara Thailand dengan Myanmar.
Sebelumnya, seorang penyelundup dan seorang petugas polisi tewas dalam bentrokan pada bulan September. Sementara tahun lalu, 15 tersangka ditembak mati oleh militer di Chiang Rai ketika mereka berusaha melintasi perbatasan dengan berjalan kaki.
(ita/ita)