
Kementerian Luar Negeri pemerintah Taliban, menyatakan netralitasnya dalam krisis Ukraina, meminta Rusia-Ukraina untuk menyelesaikan masalah yang ada melalui dialog dan menghentikan kekerasan.
“Afghanistan mengamati dengan cermat perang Rusia-Ukraina dan menyatakan keprihatinan atas jatuhnya korban sipil,” kata Kemenlu Taliban dalam sebuah siaran pers pada Jumat (25/2/2022) seperti dilansir IRNA.
“Imarah Islam Afghanistan, sejalan dengan kebijakan luar negerinya yang netral, menyerukan kedua pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan krisis melalui dialog dan cara-cara damai,” imbuh pernyataan itu.
Pemerintah Taliban juga meminta pihak-pihak yang bertikai untuk menjaga keselamatan mahasiswa dan imigran Afghanistan di Ukraina.
Ini adalah statemen pertama Taliban setelah Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina. (RM)